13-ACA AND HIS STORY

1 3 0
                                    

                            - AAHS -

MEREKA sedang berada diparkiran sekolah tepat ditempat motor Aska diparkirkan .Tadi pagi Aca berangkat bersama El,jadi ia harus izin dulu dengan sang adik.

"Sebentar gue bilang ke El dulu ya,"ucap Aca mengambil ponselnya yang berada didalam tas ransel yang ia cangklong.

Aska hanya mengangguk.Aca mulai mengetikkan sesuatu pada ponselnya.

Elbara-!

El nanti lo pulang duluan
aja,gue bareng Aska.

Setelah mengirimkan pesan itu Aca kembali meletakkan ponselnya kedalam tas.

"Udah,ayo!"ucap Aca.

Lagi-lagi Aska hanya mengangguk.Aska menyodorkan helm untuk Aca,Aska juga sudah memakai helmnya.Aska mengeluarkan motornya dari parkiran lalu diikuti Aca yang baru ingin naik kemotor Aska.

Setelah Aca naik Aska mejukan motornya.Sebenarnya Aska tidak tau tujuannya kemana.

"Kemana?"tanya Aska dengan suara agak dikencangkan.

"Ke Gramedia aja gimana?"jawab Aca dengan suara samar-samar karena angin dan suara kendaraan lain yang cukup kencang.

"Oke."

Aska melajukan motornya kearah tujuan mereka.Cuaca hari ini cukup mendung walaupun masih pagi.Tiba-tiba ada suara petir,membuat Aca refleks memeluk Aska ketakutan.

Aska sedikit terkejut ketika Aca memeluknya,tetapi pria itu pasti paham bahwa Aca sedang ketakutan karena ada petir.Rintik kecil hujan mulai turun.Aca mulai sadar bahwa hujan akan turun.

"Aska hujan,kita neduh dulu aja ya,sebelum deres."Aca memberi tahu Aska.

Aska sudah mendengarnya,pria itu mencari tempat berteduh,sembari menengok ke kanan kiri.Aska berhenti tepat didepan halte untuk sekedar berteduh.Mereka segera turun dari motor dan melepas helm.

Tidak lama hujan turun begitu deras untung saja mereka berteduh.Mereka duduk dikursi yang tersedia di halte tersebut.Jarak duduk Aca dan Aska cukup dekat.

Aca menggosok-gosokkan kedua tangannya,berharap mendapat sedikit kehangatan.Aca ini orangnya alergi dingin,setiap kedinginan gadis itu akan bersin-bersin dan bentol pada kulit yang berwarna kemerahan dan terasa gatal.

Aca mulai bersin-bersin,beberapa kali.Lalu kembali bersin lagi tidak henti-hentinya.Aska menyadarinya.

"Lo kenapa?"tanya Aska.

"Gue alergi dingin,"jawab Aca sembari menggesek hidungnya yang gatal hingga merah.

Aska dengan cekatan melepas Hoodie yang ia gunakan lalu menyuruh Aca memakainya.Aca menerimanya dan segera memakainya,Aska juga membantu Aca memakaikan hoodie tersebut.

Hoodie tersebut nampak kebesaran dengan ukuran badan Aca,lengan Hoodie nya pun bisa menutupi jari-jarinya.

"Masih dingin?"tanya Aska.

"Udah mendingan,makasih ya kayaknya gue ngerepotin lo terus ya?"Aca merasa tidak enak karena selalu merepotkan Aska.

"Gak apa-apa."

Tetapi kini yang ia pentingkan hanya gadis disampingnya yang sedang kedinginan.Hari mulai siang tetapi hujan belum kunjung reda.

"Aska?"

"Hm?"Aska menoleh.

"Mama sama papa gue mau pulang,gue mau ketemu sama mereka,"beritahu Aca.

“nanti,tunggu hujan reda."

"Tapi gue mau pulang,gue mau ketemu mama sama papa."Aca merengek meminta pulang.

"Hujan,nanti lo sakit."

"Tapi--"

"BISA NURUT NGGAK?LO NGGAK LIAT INI HUJAN DERES BANGET ACA!LO BISA SAKIT,SEKALI AJA JANGAN BANTAH GUE BISA?"bentak Aska yang sudah terlanjur kesal.

Aca tersentak.“tapi Aska-”omongan Aca terpotong
 
“Terserah,”Aska berdiri dari duduknya.Lalu menaiki motornya dan melajukan motornya menerobos hujan dan meninggalkan Aca.

Aca menangis sejadi-jadinya disitu.Tiba-tiba ponselnya bunyi.Aca membuka tasnya lalu meraih ponselnya,gadis itu menghapus air matanya,seketika ekspresi nya berubah ketika melihat siapa yang menelponnya.

Mama is calling...

Aca menggeser tombol hijau keatas.

"halo Aca,maaf ya mama sama papa nggak jadi pulang,soalnya ada kerjaan penting mendadak banget."

Aca yang mendengarnya seketika ekspresinya berubah lagi.

"Iya gak papa kok ma."

"Yaudah bilangin El juga ya,soalnya tadi mama telpon El gak aktif."

"Iya ma."

Teleponnya sudah Aca matikan.Gadis itu kembali meletakkan ponselnya kedalam tasnya.

Gadis itu berdiri dari duduknya lalu berjalan dipinggir trotoar menerobos hujan dengan tatapan kosongnya.

Air matanya kembali jatuh menetesi pipinya bercampur dengan hujan.Aca sudah tidak mempedulikan alerginya.Aca mendongak menatap langit.

"Tuhan?kapan mama sama papa ada waktu buat Aca sama El?"

"Mereka selalu pentingin kerjaannya."

"Katanya hari ini mereka mau pulang,tapi nyatanya nggak jadi lagi.”Aca menunduk sembari menangis sesenggukan

"KENAPA?!"teriak Aca dengan suara gemetar.

"Mereka udah nggak sayang ya sama Aca sama El?"

Aca kembali menunduk,ia sudah cukup puas melampiaskan uneg-unegnya saat ini.Gadis itu sudah tidak berpikiran untuk pulang.

Aca berniat pergi ke taman kota yang waktu itu ia datangi.Kebetulan jarak halte tempat ia berteduh tadi tidak jauh dengan taman kota.

Aca sudah sampai,gadis itu berjalan kearah ayunan tepat dipinggir danau seperti waktu itu.Gadia itu duduk lalu mengayunkan pelan ayunan itu dengan kakinya,tatapannya kosong.

Lalu jika selama ini Aca selalu merepotkan Aska mengapa Aska selalu membantunya walaupun kadang Aca menolak?padahal Aska yang selalu memaksa Aca.

Hujan masih mengguyur kota itu.Tubuh Aca sudah basah kuyup,untung tas sekolahnya itu anti air.

Aca sudah tidak ingin merepotkan Aska lagi,ia akan menjauhi Aska untuk saat ini.Toh tadi Aska bilang ia risih dengan Aca?

Aca berada ditaman itu hingga matahari mulai tenggelam.Sangat lama bukan?dari siang hingga sore hanya diam diatas ayunan.

Gadis itu melihat jam tangannya yang menunjukan sudah pukul 4 sore.Gadis itu berdiri dari ayunan dan berniat pulang kerumahnya,pasti adiknya mencari-cari sang kakak.

                          - AAHS -

ASKA JAHAT YA?

24 Oktober 2021

Aca and his story [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang