14-ACA AND HIS STORY

2 1 0
                                    

                             - AAHS -

GADIS itu membuka pintu dengan menunduk dan sepatu yang ada dalam tentengannya.Setelah masuk,El yang sedang berada disofa langsung menghampiri Aca dan melontarkan pertanyaan-pertanyaan nya.

“Habis dari mana,kok pulangnya jam segini?”

Aca mendongak menatap El.“Bolos.”

“Katanya bareng Aska?”tanya El lagi.

Aca hanya menggeleng lesu.

“Terus kenapa bisa basah kuyup gini?lo kan alergi dingin,ini juga hoodie siapa?”El melontarkan pertanyaannya bertubi-tubi.

“Gue capek El,nanti aja ya nanyanya.”Setelah mengatakan itu Aca langsung berjalan pergi ke kamarnya.

Gadis itu melepas tas,lalu berjalan ke
kamar mandinya untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai Aca menggunakan jubah mandinya,lalu mengambil pakaian dari lemari dan memakainya.

Ia melihat hoodie milik Aska yang ia pakai tadi.Gadis itu berniat mencucinya agar besok bisa ia kembalikan.Setelah selesai mencuci,Aca menjemurnya agar besok sudah kering.

Aca berjalan kearah kasurnya dan merebahkan tubuhnya sembari menatap kosong langit-langit atap kamarnya.

Aca melihat lengannya,ternyata terdapat bentol merah pada kulitnya.Aca menggaruknya pelan.Aca sudah menduga bahwa akan muncul bentol merah pada kulitnya,karena ia kedinginan.

Aca memejamkan matanya untuk sekedar merilekskan pikirannya.Tiba-tiba pintu kamar Aca terbuka dan menampakkan sosok sang adik.

“Lo kenapa?”tanya El sembari duduk dipinggiran kasur.

“Gak apa-apa.”

El menghela nafasnya.“Jangan bohong,gue tau lo kenapa-kenapa.”

Aca hanya tersenyum tipis.“Gue nggak apa-apa El.”

“Lo anggap gue adik lo bukan sih?”tanya El.

Aca terkejut dengan pertanyaan kali ini yang El lontarkan.“Ngaco lo,ya jelas iya lah!”

“Apa susah buat lo ceritain masalah yang lo pendem sama 'ADIK' lo sendiri?”tanya El menekan kan kata 'adik'.

Aca menghela nafasnya lalu merubah posisinya menjadi duduk.“Oke fine gue cerita.”

Aca mulai menceritakan kejadian tadi,mulai dari Aska yang membentaknya hingga ia pulang dengan badan yang basah kuyup,gadis itu menceritakan dengan detail.

El yang mendengarnya mengepalkan tangannya kuat,rahangnya mengeras mendengar kakaknya diperlakukan seperti itu.

Aska brengsek.”batin El.

“El?”

El tersadar.“Hm?”

“Lucu yah,tadi gue ngerengek minta pulang karena mau ketemu sama mama papa sampai Aska marah,ternyata mereka nggak jadi pulang.”Aca kembali menunduk.

El menangkup wajah Aca.“Udah jangan dipikirin mungkin mama sama papa masih sibuk.”

“Sibuk?”Aca terkekeh.“Iya ya mereka pasti selalu sibuk,sampai nggak ada waktu buat kita.”celetuk Aca.

El menunduk,matanya tidak sengaja tertuju pada tangan Aca yang banyak bentol-bentol merah.

El memegang tangan Aca.“Tuh kan tangan lo gini lagi.”

“Tunggu sini gue mau ambil minyak herbal dulu.”

Aca mengangguk.El berdiri lalu mengambil minyak yang ia maksud.El sudah kembali dengan membawa minyak herbal yang biasa dipakai untuk mengolesi alergi Aca itu.

El membuka tutupnya lalu mengolesi tangan Aca yang terdapat bentol-bentol merah dengan telaten.

“Udah,jangan digaruk ya,”beritahu El sambil kembali menutup tutup minyak itu.

Aca mengangguk.“Makasih ya,lo adik gue yang terbaik,”cengir Aca.

“Iya lah adik lo emang yang mana lagi kalau bukan gue?”

“Nggak ada sih,cuma lo.”

“Sekarang tidur ya,takutnya lo sakit kan tadi kehujanan,”ucap El.

Aca mengangguk.El keluar dari kamar sang kakak lalu menutup pintu kamar Aca kembali.

Tangan El kembali mengepal ketika mengingat apa yang Aca ceritakan tadi,mungkin El tidak akan tinggal diam.

Kira-kira apa yang akan El lakukan besok?

                                  - KG -

Seorang pria sedang duduk disofa ruang tamu.Dengan seseorang yang ada dipikirannya.

Aska merasa bersalah.Ya pria itu adalah Aska.Bagamaimana bisa Aska meninggalkan Aca disana sendirian,bukankan tidak seharusnya Aska begitu apalagi posisinya sedang hujan deras,dan Aca yang alergi dingin.

“Apa gue balik kesana ya?”Aska bergulat dengan pikirannya.

Sebegitu tega kah dia dengan seorang perempuan?Mungkin Aska terbawa emosi apalagi dengan Aca yang sangat keras kepala.

“Tapi dia udah balik belum ya?”guman Aska.

Aska memutuskan untuk kembali ke halte tempat mereka berteduh,sebelumnya pria itu sudah pamit dengan sang bunda.

Mustahil bukan jika Aca ada disana sedangkan ini sudah mau malam?apakah Aska tidak berpikiran seperti itu.Mungkin dipikirannya ia merasa bersalah.

Aska telah sampai ditempat tadi.Disana kosong tidak ada siapa-siapa jalanan ditempat itu pun sudah kosong.

Aska menendang kursi besi pada halte tersebut.“Shit,”umpat Aska.

“Sorry Aca.”Aska menunduk lalu kembali menaiki motornya dan melajukan motornya menuju rumahnya.

Pria itu tidak ada niat untuk pergi kerumah Aca dan meminta maaf atau bagaimanapun.Mungkin pikir Aska bisa besok saat sekolah.

Aska telah sampai dirumahnya.Ia masuk dengan kepala menunduk.

“Kenapa kok lesu gitu?”tanya Bunda.

“Gak apa-apa bun,Aska ke kamar dulu ya.”

“Yaudah kalo ada apa-apa cerita ya?”ucap bunda.

Aska mengangguk.Pria itu berjalan ke kamarnya dengan perasaan bersalahnya.

Aska menutup pintu kamarnya lalu membanting tubuhnya pada kasur king size nya itu.Pikirannya masih terlontar pada ia yang tadi membentak seorang gadis hingga gadis itu ketakutan.

Aska mengacak rambutnya kasar.Ia berusaha memejamkan matanya agar cepat tidur.Ia kembali bangun hanya untuk sekedar melepas sepatu yang masih ia kenakan.

“Sekali lagi,maaf Aca.”

Setelah itu Aska terlelap dalam tidurnya.

                                  - KG -

Hahahah puas banget Aska ngerasa bersalah,kira-kira nanti Aca maafin Aska gak ya?

25 Oktober 2021

Aca and his story [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang