- AAHS -
El bangun lebih dulu dari pada sang kakak,El juga sudah memakai seragam rapih dan memakai sepatu hanya tinggal sarapan.
Ia berjalan ke kamar Aca berniat membangunkan Aca.El membuka pintu kamar Aca yang tidak terkunci.
“Kak bangun,sekolah.”El menepuk pelan tangan Aca.
Tetapi ia rasa tangan sang kakak panas.
“Eunghh.”
“Lo sakit?”El memegang dahi Aca dengan punggung tangannya berulang-ulang kali.
Aca bangun lalu mengucek matanya.“Eh nggak,ayo sekolah gue mau mandi dulu.”
El menggeleng.“Nggak lo demam,nggak usah sekolah.”larang El.
“Mau sekolah,”rengek Aca.
“Lo istirahat aja,ntar gue minta in materi hari ini sama kak Zeze,”ucap El.
“Ihhh,mau sekolah!”rengek Aca.
“Nggak usah lo demam,”larang El.
Aca menghela nafasnya pasrah.“Yaudah nggak,”putus Aca.
“Gitu dong nurut,gue sekolah dulu ya ntar kalau ada apa-apa langsung telfon aja,jangan lupa minum obat ya.”
Aca mengangguk,El lalu mencium punggung tangan sang kakak.Dan pergi sekolah.
El membuka pagar rumahnya lalu melajukan motornya menuju sekolah.
El berangkat dengan tangan yang memegang erat stir motornya dan emosi yang sedikit meluap-luap.Apa yang ingin ia lakukan ketika sampai pada sekolahnya nanti?El memarkirkan motornya lalu berjalan agak tergesa-gesa ke kelas Aca.Rahangnya mengeras.
Ia menarik kasar kerah baju Aska dan menggeretnya keluar kelas.Seisi kelas menatap dengan kebingungan.
El langsung menghantam pipi kanan Aska,hingga sudut bibirnya sedikit mengeluarkan darah.Aska bingung akan kesalahannya.
“Gue ada salah sama lo?”tanya Aska sambil mengelap sudut bibirnya.
El terkekeh.“Jangan pura-pura nggak tau deh.”
Aska mengerutkan keningnya.“Jelasin.”
“Gara-gara 'LO'?!”El menunjuk Aska dengan telunjuknya sambil menekankan kata 'LO'
“Kakak gue sakit,”lanjut El.
Oh sekarang Aska menyadari kesalahannya kenapa tiba-tiba El memukulnya.“Sorry,gue emosi waktu itu.”
“Emosi?”El terkekeh.
“Lo laki bukan?ninggalin cewe sendirian pas hujan deras dan disitu posisinya sepi?”
“Gue kebawa emosi.”
El hanya menggelengkan kepala nya,ia berlalu meninggalkan Aska menabrak bahu Aska kencang membuat tubuh Aska sedikit oleng.
Axel sebagai teman dekat Aska datang menghampiri pria itu.“Tadi siapa kok marah-marah sama lo?”tanya Axel menepuk bahu Aska dari belakang.
Aska hanya mengedikkan bahunya berpura-pura tidak tau agar temannya itu tidak ikut campur akan masalahnya.Kemudia Zeze datang menghampiri Aska dan Axel.
“Tadi siapa?”kini Zeze yang bertanya.
Axel mengedikkan bahunya.
“Eh tapi gue tadi kaya kenal mukanya,cuman ketutupan lo sih jadi keliatan sekilas doang kan!”Zeze mendelik kesal kearah Axel.
Axel menghela nafasnya.“Dasar cewe,nyalahin cowo mulu!”cibir Axel tidak terima.
“Heh jamet!kan emang salah lo nutupin tadi!”gertak Zeze.
“Yaudah sih lagian bukan urusan lo juga kan?”
Zeze menatap kesal kearah Axel.Mereka bertiga kembali masuk ke kelas dan duduk pada bangku masing-masing.Zeze celingak-celinguk berharap Aca segera datang.
“Aca kemana ya?”gumam Zeze.
Terlihat seorang guru perempuan memasuki kelas mereka dengan membawa tas.Dan beberapa buku absen ditangannya.
Guru itu menyebutkan semua nama murid tetapi ia tidak menyebutkan nama Aca.Zeze bingung kenapa nama Aca tidak ada.
Zeze mengangkat tangannya.“Maaf Bu kok Aca tidak disebut?”
“Aca sakit jadi tidak masuk,tadi adiknya sudah izin.”
Zeze mengerutkan keningnya.Seolah bertanya-tanya Aca sedang sakit apa.Aska mendengar Aca sakit dalam hatinya merasa bersalah lagi,andai saja kemarin ia tidak meninggalkan Aca tidak mungkin akan seperti ini.Yang ada dipikiran Aska hanyalah Aca.
Pelajaran berlangsung,hingga istirahat.Guru mapel mereka keluar meninggalkan kelas karena jam pelajaran ia sudah selesai.Zeze berdiri lalu menghampiri meja Axel dan Aska.
“Aska bukannya kemarin Aca bolos sama lo ya?”tanya Zeze.
Aska menoleh sekilas lalu mengangguk.
“Terus kok Aca bisa sakit?emang dia kenapa?”tanya Zeze lagi.
Axel menyaut.“Heh!orang sakit kan penyebabnya banyak,trus apa hubungannya sama Aska?”
“Santai dong!kan gue cuma nanya,”balas Zeze tidak terima.
Aska membuka suaranya.“Aca sakit karena gue.”
Axel dan Zeze sontak menoleh kearah Aska bersamaan dengan tatapan cengo.
“Jelasin cepet!”ucap Zeze.
Aska menceritakan tentang kemarin secara singkat.Zeze membulatkan matanya.Ia seolah ingin memukul Aska sekarang juga.
“Lo punya otak nggak si?!”amarah Zeze meluap.
Axel yang melihat amarah Zeze meluap-luap berusaha menenangkannya.Axel memanggil salah satu perempuan yang masih didalam kelas nya dengan isyarat mata,Axel meminta perempuan itu untuk membawa Zeze pergi.Agar Zeze tenang.
Ella berusaha menarik tangan Zeze untuk ikut keluar dengannya.“Ehmm Ze ayo temenin gue ke kantin.”
Zeze terus berontak berusaha melepaskan tangannya yang dicekal Ella dan ditarik untuk ikut dengannya ke kantin.
“URUSIN NIH TEMEN LO YANG GA PUNYA OTAK.”teriak Zeze yang masih berontak.
“DASAR BANCII,GA PUNYA OTAK TOL**L.”
Zeze sudah menghilang dari kelas itu.
Sedangkan Axel menghela nafasnya lega.Axel kembali membuka suaranya.“Lain kali jangan gitu ka,gak baik.”nasehat Axel sok bijak.
“Gue bilang,gue kebawa emosi!”sentak Aska.
Axel terkejut.“Iya-iya kebawa emosi.”
- AAHS -
Aska kena amuk niehhh.
Puas nggak?2 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Aca and his story [ON GOING]
Teen FictionTentang seorang gadis cantik yang tinggal bersama sang adik.Mereka murid pindahan yang bersekolah di sekolah yang sama.Saat hari pertama masuk gadis itu bertemu dengan seorang pria yang sifatnya sering berubah-ubah,seiring berjalannya waktu mereka b...