20 - Tidak Dekat

388 65 3
                                    

20 - Tidak Dekat

Seharusnya, Jungkook tidak ikuti mereka lebih jauh.

Tapi saat ternyata dia tidak mendapatkan satu hal pun yang buruk terjadi antara Taehyung ataupun Jimin. Kenapa dia malah bersembunyi dibalik pohon tebal yang sudah tua ini.

Dan kenapa pula dia peduli?!

Sebenarnya dia sudah sepenuhnya bangun saat Taehyung berdiri dari tidurnya. Membuat Jungkook merasakan pergerakan dan membangunkan tidur lelapnya.

Tapi, alasan apapun tak akan membenarkan tindakan Jungkook untuk berpura-pura mengigau seperti orang bodoh dan menerima tendangan dari Park sialan Jimin di punggungnya.

Jujur saja, Jungkook akan pastikan Park Jimin menerima ganjaran atas tendangan yang dia dapatkan.

Tak ada kantuk ataupun lelah setelah tanpa sengaja Taehyung membangunkannya, walaupun semalam dialah si tidur paling akhir setelah Yoongi menemaninya di depan api untuk beberapa lama menggantikan Seokjin.

"Aish. Bodohnya aku" gumam Jungkook. Berpikir bahwa ia harus pergi saat ini juga, mungkin Seokjin sudah bangun dan membawakan dirinya sedikit makanan untuk sarapan pagi ini.

Tapi langkah berbalik itu dia hentikan, saat Taehyung mengeluarkan sebuah pertanyaan.

"Menurutmu bagaimana si gila?" pertanyaan yang dikhususkan untuk Jimin karena mereka tak sadar bahwa Jungkook menjadi orang ketiga di segarnya suasana.

Jujur saja. Si gila adalah nama yang paling sensitif untuk disebutkan. Seperti nama yang tak bisa kau sebutkan sembarangan. Seperti nama yang akan mendatangkan sosok aslinya jika kau sering menyebutkannya di setiap malammu.

Atau seperti nama si ahli sihir tamak yang mati dengan mengenaskan.

"Penjahat" Jimin menjawab dengan penuh emosional. Jungkook juga dapat memastikan bahwa wajah pemuda itu dipenuhi akan ambisi untuk membawa si gila muncul dihadapan raja.

Namun secara bersamaan Jungkook juga menemukan bahwa wajah Taehyung sedikit lebih menyendu dari sebelumnya. Seolah tawa yang keluar ditengah perbincangan mereka sebelumnya tak lagi sama.

"Kau sendiri bagaimana?" Jimin memutar pertanyaan. Karena dia juga ingin tau bagaimana pendapat Taehyung mengenai orang yang mereka cari ini.

Jungkook tajamkan pendengarannya, berharap sekecil apapun suara Taehyung dapat rungunya terima dengan baik.

Akan tetapi, hingga menit berlalu yang berhasil membuat kaki Jungkook sedikit pegal. Taehyung tak juga mengungkapkan pendapatnya.

Buliran air terangkat saat Taehyung mengangkat rendah kedua tangannya, berputar, kembali bergabung dengan derasan ringan air sungai, lalu menjadi duo gabungan bersama Jimin yang juga memainkan jemarinya.

Taehyung sunggingkan senyum tipis ketika percikan air mengenai wajahnya.

Saat itu pula Jimin menyerangnya dengan hantaman ringan air sungai yang ia kendalikan.

"Hei!" protesnya dengan tawa jenaka.

Seolah tak masalah kalau Taehyung tidak menjawab pertanyaannya. Keduanya malah bermain air saling menyerang dari sisi baran dan timur.

Taehyung lekas beranjak, memundurkan tubuhnya dengan berlari ke belakang.

Mengatur ketersediaan air yang bertambah kedua pengendalian tangannya.

Jimin pun sama, lebar senyumannya tak lagi bisa diukur.

Dia tampak senang dan luwas, menyerang Taehyung dengan air sungai yang siap menghantam wajah tampan pemuda bermarga Kim itu.

The User Element (About judgment) Discontinued Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang