27 - Jalan Dua Arah •

329 55 2
                                    

Penunjuk jalan terakhir. Digunakan untuk menentukan dimana pusat yang seharusnya dituju. Akan berakhir dengan bertemunya hati yang sama, namun memiliki pikiran yang bertimpang. Entah menjadi sebuah kebiasaan atau hanya rutinitas tanpa harapan. Hanya kamu bisa dapat berpikir, apakah kembali atau menjemput nyawa lainnya yang akan membawa pada kematian.

- Wakil Roh Air Witr

27 - Jalan Dua Arah

Mata melotot adalah indera yang paling mendominasi bentuknya dari wajah Yoongi.

Dia menatap dua garis yang dibuat oleh dua cahaya bertolak belakang dengan arah yang bertolak belakang pula selama beberapa menit. Berada tepat di permukaan tanah yang Taehyung dan Jungkook tutupi dengan kesadaran nol persennya.

"Jimin!" nada yang Yoongi gunakan untuk memanggil Jimin tidak terlalu besar. Namun entah kenapa berhasil menyadarkan Jimin untuk melihat situasi.

Pemuda itu memutus fokusnya, mengerjap pelan sebelum menoleh. Lalu dengan netra terbuka lebar pula terkejut dengan apq yang dia lihat.

Berpikir mengapa ini dapat terjadi, di saat sebelumnya yang dia dapati hanyalah ketenangan, aliran air yang mulai terasa hingga membuatnya memiliki harapan.

Namun harus dipupus kala Yoongi menjeritkan namanya dan dihancurkan pula fokusnya ketika melihat sesuatu yang aneh kecuali Taehyung yang tampak sangat lelap.

Tubuhnya menjadi beku entah sejak berapa lama. Saat itu pula dia tersadar, bahwa baik Jimin atau pun Yoongi telah menyia-nyiakan waktu.

Berdiri tidak berguna sambil terkejut yang tentu tidak akan berakhir jika mereka tidak menghentikannya.

Taehyung dan Jungkook masih tergeletak tak jauh dari mereka- ah ralat, jauh dari mereka.

Dibuktikan oleh jejak kaki tambahan Jungkook yang memiliki ke dalaman berbeda dibanding yang lain, mengartikan bahwa sejak Jungkook hampiri Taehyung lalu menggendongnya untuk menselaraskan langkah bersama Yoongi dan Jimin.

Pemuda itu malah berjalan lebih lambat di banding kala dia membawa Yoongi dalam dukungan punggungnya di keadaan kurang bugar sekalipun kemarin.

Seolah-olah kaki Jungkook sedang ditahan sesuatu, tapi Jungkook tak akan sadar hal itu karena dia berceloteh dan hanya menghadap lurus ke depan.

"Apa yang terjadi?" Jimin bertanya pada Yoongi, dan tidak mendapat respon yang dia inginkan.

Saat dia menoleh, yang ia dapati hanyalah wajah kaget Yoongi yang seharusnya sudah hilang.

Apakah dia melanjutkan keterkejutannya setelah memanggil Jimin dengan suara begitu besar.

Dia masih tidak bergerak, membuat Jimin berdecak.

Menghapus segala sikap kaget dan jantung berdegup lebih lambat karena cekatan otak untuk tidak langsung ingin memahami apa yang terjadi.

Dia memang tidak tau kenapa bisa Jungkook dan Taehyung keluarkan cahaya tepat di permukaan tanah. Cahaya yang terlalu mencolok, yang Jimin yakin akan tetap terlihat di jarak atas 50 meter sekalipun.

"Yoongi hyung!" tak bisa jika hanya memanggilnya dengan keras. Jimin menarik bahu Yoongi untuk berbalik ke arahnya

Dan benar, Yoongi cepat sadar akan hal itu. Mata kecilnya masih melebar dengan bibir tipis yang terbuak. Terlihat sangat amat terkejut dan tidak tau apa yang terjadi.

Padahal dia yang menyaksikan dengan jelas sebelum Jimin ketahui.

"Kenapa bisa seperti ini?!" Jimin menurunkan jeritan oktafnya saat kalimat pertanyaan itu diungkapkan untuk kedua kalinya.

The User Element (About judgment) Discontinued Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang