10 - Alam Bawah Sadar

788 107 19
                                    

10 - Alam Bawah Sadar

******

Dalam gelap gulita, mengguyur pada hati yang tidak paham realita.

Pemuda itu berjalan lambat, menyusuri kegelapan tanpa cahaya terang. Tubuh terpaku untuk sekedar timbul dalam pahatan dunia.

Memberikan efek pengap di kala ia membawa tungkainya berhenti, tepat di depan sebuah lubang hitam yang saat ini mengisi kekosongan.

Kim Taehyung

Pemuda yang tak paham akan jalur hidupnya itu termenung, memandang lubang besar di bawah sana dengan hipnotis semu yang bahkan tak mampu membuyar pikirannya.

Dalam hati ia berbicara, mengenai siapa dirinya. Mengapa ia tercipta dan kepercayaan diri yang selalu menurun setiap saat.

Ada kalanya pemuda itu bersemangat, menikmati hari yang semu tanpa berpikiran buruk.

Akan tetapi lagi-lagi ingatannya mengacau, menaruh perhatian lebih atas dasar penghakiman yang tidak dimengerti.

Anak sial.

Tidak pantas diurus, mentalnya yang buruk.

Mirip seperti Ibunya yang rela memberikan cinta untuk Pria Busuk yang sudah menjadi mayat.

Kau harus bersyukur karena ada aku yang mengurusmu.

Taehyung terkekeh, mengurus? Bersyukur? Apa yang dimaksud dengan mengurus dirinya. Bibinya itu sangat kejam, melontarkan kalimat makian hanya karna dirinya tertidur lebih cepat.

Di kala demam pun, hanya seorang pelayan baik hati yang meluangkan waktunya untuk merawatnya.

Apa ia juga harus bersyukur karena bersamanya. Lagi pula Taehyung tak pernah melawan atau melakukan penyerangan, pemuda itu terlewat lembut dan halus. Disekitarnya ialah pendidikan yang kejam namun si kecil Taehyung paham bahwa ia akan menjadi sosok yang keji jika menjadikan orang-orang disekitarnya sebagai panutan

Dan pada akhirnya, Taehyung ditelantarkan. Dengan alasan bahwa ia sudah menjadi anak yang nakal, tidak diterima di keluarga dari saudara ibunya.

Di pinggir jalan yang saat itu hanya diberikan satu jaket tipis yang mungkin dari pembuangan sampah.

Ia pun sering ditertawakan anak bibinya itu karena selalu memakai pakaian bekasnya.

Bahkan kematian ibunya yang dikatakan sebagai aksi perampokan tidak lah membuat Taehyung percaya.

Tapi, bukankah Taehyung tak berhak marah. Ia sadar diri untuk lebih merasa bahwa dirinya tak lebih dari kata berguna untuk dirinya sendiri. Bahkan ia ragu apakah dirinya adalah manusia yang berharga.

"Kau pengacau" Itu Yoongi.

Mendengar kalimat itu saja sudah membuat mantiknya berpikir jauh ke sudut lalu, ia terlalu lemah untuk menutup diri dari kesedihan yang seharusnya dilupakan.

"Kau yang akan pertama kali mati" Jungkook mengatakan kebenaran, atau sebuah fakta yang seharusnya ia terima dari lama. Bahkan Jungkook yang baru ia kenal selama beberapa hari pun sangat mengenal sosok dirinya yang akan langsung lenyap jika mencoba melawan.

Dan lihatlah sekarang, Taehyung berada di suatu tempat asing.

Akibat dengan bodohnya berbicara sok pintar mengenai Api dan Air pada Yoongi. Jelas sekali pemuda itu marah, Taehyung sudah kelewatan dalam berbicara.

Apalagi Yoongi sudah menaruh kebencian padanya. Iya, Taehyung yakin itu.

Salahkan sifat ketidakpercayaan dirinya yang selalu menyangkutkan hal negatif tentang tanggapan orang lain.

The User Element (About judgment) Discontinued Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang