Sorry for typo(s)!
---
Saat Sooji membalikkan badannya, tampilan mahasiswinya sudah setengahnya hilang.
Itulah yang membuat Sooji istimewa – saat dia merias wajah, dia menjadi memukau, tapi bahkan tanpa riasan apa pun, dia tetap menarik. Dengan bibirnya dan lengkungan matanya, dia bisa menjadi seorang penggoda.
"Tidak," Myungsoo menginjak gas. "Aku baru saja tiba," ujarnya pada Sooji sambil melajukan mobilnya.
Chanyeol yang baru saja tiba di parkiran gedung kondominium Minho untuk menghadiri pestanya berdiri di sana seraya menatap bagian belakang rover yang mulai menjauh. Terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya tersadar,"...Sial, itu benar-benar Sooji!"
Jiyeon yang juga baru tiba harus berusaha keras untuk menyembunyikan kebencian di wajahnya. Dia menarik ujung bibirnya, dengan berlebihan dan berkata,"Jadi, kau mengenal Direktur Kim? Itu sangat mengesankan."
"Apanya yang mengesankan tentang itu?" Upaya sanjungan Jiyeon jelas mengenai tempat yang salah, menyebabkan Chanyeol mengerutkan alisnya saat dia meliriknya.
Jiyeon diam.
Beberapa langkah kemudian, Chanyeol berhenti. "Benar, kau tahu siapa yang ada di mobilnya barusan?"
"Tentu saja," Jiyeon tersenyum paksa. "Sooji unnie."
Chanyeol bertanya,"Kau mengenalnya?"
"Ya," kata Jiyeon. "Kami cukup dekat."
Chanyeol tidak sepenuhnya percaya dengan itu. "Lalu, kenapa kalian tidak saling menyapa?"
"Bukankah kalian tadi sedang berbicara dan tidak baik bagiku untuk menyela?" Jiyeon memastikan agar hal itu terdengar lucu.
Chanyeol memutar matanya dalam pikirannya. Apa yang salah dengan IQ orang ini?
Tidak apa-apa, saat lampu mati, semua orang tampak sama, Chanyeol berbalik dan bertanya,"Kalau begitu, apa kau memiliki nomor kontaknya?"
Jiyeon bertanya,"Hah?"
"Ya atau tidak?" Chanyeol memotongnya. "Bukankah kau mengatakan bahwa kalian dekat?"
Jiyeon masih berjuang mencari alasan. "Sooji tidak terlalu suka memberikan nomor kontaknya..."
"Apa yang kau tahu," gerutu Chanyeol. "Mobil yang baru saja dia naiki adalah mobil sahabatku, jika aku meminta kontak seseorang, dia tidak akan mengatakan apa-apa." Dia mengangkat tangannya, membuat gerakan mengambil. "Berikan padaku."
Jiyeon menggigit giginya. "...Tunggu sebentar."
Dia marah, namun dia masih harus menggunakan WeChat untuk menghubungi manajernya, Hyomin, untuk meminta nomor kontak Sooji.
---
Setelah mereka meninggalkan tempat parkir, Myungsoo bertanya,"Kita mau pergi ke mana?"
"Mau makan apa?" Sooji memegang ponselnya dan menelusuri restoran di aplikasi.
"Terserah," kata Myungsoo. "Sepatumu ada di dekat kakimu."
Sooji menunduk dan meliriknya. Sepatu tumitnya yang berwarna merah tampak kontras dengan karpet hitam, memberikan semacam pesona yang bertahan lama.
"Apa saja yang tidak kau makan?"
Saat dia berbicara, dia melirik lengan Myungsoo, jantungnya berdebar kencang.
Otot lengan Myungsoo memiliki garis yang indah, dia tidak melebih-lebihkan, tapi lengan kemeja putih pria itu nyaris tidak bisa memuat lengannya dan lengannya tampak kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Into Her [END]
RomanceRemake dari He's Mine! No Objections Allowed~ Sama seperti 'LOVENEMIES', aku hanya mengubah nama tokoh dan latar sesuai kebutuhan cerita ^^ --- Bae Sooji sudah memainkan banyak peran pendukung wanita yang kejam seperti selingkuhan, penyihir, pen...