49 - Dia Tidak Akan Berdebat Dengan Ibu

544 97 9
                                    

Sorry for typo(s)!

---

Media tidak menyangka Myungsoo muncul. Mulanya hening, lalu suara jepretan dari kamera membanjiri malam yang sunyi. Langit gelap, lampu di sepanjang karpet merah tidak cukup terang; kilatan itu sangat terlihat. Takut pria itu tidak terbiasa, Sooji tersenyum sebentar sebelum menarik lengan baju Myungsoo dan membawanya ke dalam pelukannya.

"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau akan datang?" Dia bertanya hanya setelah mereka ada di dalam.

"Ini adalah keputusan di menit terakhir. Aku menyelesaikan kesepakatan dan ternyata aku masih punya cukup waktu untuk datang ke sini." Kerutan Myungsoo kencang saat dia menatap kaki Sooji. "Apa kau tahu berapa suhu di luar?"

"Lebih dari sepuluh derajat?" Sooji berkata dengan lembut. "Dulu, saat suhunya hanya beberapa derajat, kau hanya mengenakan kemeja lengan pendek."

Myungsoo berhenti dan menatapnya. "Kapan kau melihatku mengenakan kemeja lengan pendek?"

Sooji kemudian menyadari bahwa dia tidak sengaja keceplosan. Dia buru-buru menoleh dan tersenyum, membuat gerakan ritsleting bibirnya. Kemudian, sambil memegang lengannya, dia membawa Myungsoo ke tengah barisan belakang untuk duduk. Karena orang yang bertanggung jawab atas acara ini tidak terlalu yakin berapa banyak selebriti yang bersedia muncul, tidak ada persyaratan untuk pengaturan tempat duduk, semuanya diserahkan pada para tamu.

Myungsoo tidak mengatakan apa-apa dan membiarkan wanita itu menariknya. Dulu, saat mereka harus pergi dalam sebuah misi selama musim dingin, mereka biasanya mengenakan jaket. Mereka tidak akan mengenakan lengan pendek kecuali jika misi itu melibatkan banyak pekerjaan fisik, misi yang akan membuat mereka berkeringat. Baru kemudian, karena mereka menganggap jaket itu merepotkan, sebagian besar dari mereka akan memilih untuk melepasnya.

Kapan Sooji melihatnya mengenakan lengan pendek? Dia sudah melakukan terlalu banyak misi untuk mengingatnya sekaligus.

Karena mereka datang sedikit terlambat, kebanyakan orang sudah menemukan tempat duduk mereka. Meski bukan acara besar, penyelenggara acara memiliki jaringan yang luas dan masih banyak nama besar yang hadir. Di antara para tamu, orang-orang yang sedikit lebih terkenal duduk di depan, sementara mereka yang baru saja memasuki industri atau mereka yang tidak begitu terkenal dan tahu bahwa mereka tidak perlu pergi ke depan untuk menerima penghargaan dengan patuh duduk di baris terakhir.

Begitu ada orang yang mengisi bagian depan dan belakang, barisan tengah di dekat bagian belakang sebagian besar kosong; dan juga diantara orang yang satu dengan yang lainnya ada jarak kursi kosong, itulah sebabnya Sooji memilih kursi ini.

Setelah duduk, Sooji baru saja akan menggenggam tangan Myungsoo saat speaker di dekat mereka berbunyi.

"Tes. Tes." Seorang staf mencoba mikrofon sebelum berkata,"Selamat malam semuanya, begini, di kursi di barisan tengah ada celah yang cukup lebar dan ada bagian tengahnya sedikit kosong. Hal itu akan terlihat aneh di kamera, jadi bisakah kami meminta para hadirin untuk mengubah tempat? Yang duduk di belakang bisa maju, yang di depan juga tidak perlu duduk berdekatan. Terima kasih atas kerja samanya."

Begitu orang itu selesai berbicara, mereka yang duduk di belakang tidak bereaksi, tapi mereka yang duduk di depan mulai bergerak. Tidak lama kemudian, kursi di sekitar Sooji terisi.

Orang yang duduk di sampingnya adalah seorang aktris yang pernah bekerja dengannya. Dia berkata sambil tersenyum,"Sooji, jika kau mengatakan sebelumnya kalau kau akan datang, aku akan menunggumu agar kita bisa berjalan bersama di karpet merah."

Mereka berdua menjalin hubungan yang cukup baik saat mereka syuting dan mereka sering melatih dialog mereka sebelumnya, tapi setelah syuting, mereka tidak berhubungan lagi.

He's Into Her [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang