29 - Stimulasi

668 89 4
                                    

Sorry for typo(s)!

---

"Apa? Kau ingin mengambil cuti?" Seonmi sedikit terkejut.

Sooji duduk di sampingnya, tersenyum. "Ya, hanya satu hari."

Bukan salah Seonmi untuk bereaksi seperti itu, bahkan Soojung di belakangnya juga sedikit terkejut. Jangankan untuk urusan pribadi, Sooji tidak mengambil cuti bahkan saat dia demam. Jika wajahnya memerah, dia hanya akan memakai alas bedak yang lebih tebal dan pergi ke lokasi syuting, tidak peduli dengan siapa yang mencoba membujuknya.

"Tidak apa-apa," kata Seonmi, melihat jadwal yang tergantung di samping mereka. "Hari itu kau hanya punya satu adegan, kau bisa menggesernya ke hari Minggu."

Ketika mereka kembali ke ruang rias, Soojung bertanya,"Apa yang akan kau lakukan pada Hari Jum'at?"

"Berkencan." Sooji memegang ponselnya, membiarkan Jiyoung membantunya menghapus riasannya. "Kau tidak boleh ikut."

"Sabtu adalah hari istirahat, kenapa tidak menunggu satu hari?"

"Aku juga berkencan Hari Sabtu."

Soojung bergumam dan saat dia berbalik bersiap untuk berkemas, dia memikirkan sesuatu. Dia berbalik dan bertanya,"Kau tidak bermaksud untuk menginap pada Hari Jum'at dan hanya akan kembali pada Hari Sabtu, 'kan?"

Mata Sooji seperti bulan sabit.

Soojung terdiam.

Kamis malam, Sooji meminta Soojung untuk datang ke kamarnya.

Saat Soojung masuk, dia hampir tersedak kopinya. "Apa yang sedang kau lakukan?"

Sooji berdiri di depan tempat tidur, hanya mengenakan baju tidur renda tali hitam dan bra di dalamnya. Lebih dari setengah dadanya terlihat dan gaun itu hanya menutupi bagian bawahnya saja, membuat kakinya yang putih dan bahkan panjang benar-benar terbuka.

Tidak hanya yang melekat di tubuhnya, ada beberapa variasi dan warna pakaian tidur seksi tergeletak di tempat tidur.

"Kau sudah datang? Cepatlah," kata Sooji, saat dia berjalan ke kamar mandi, melihat ke cermin dan keluar. "Bagaimana dengan yang ini?"

Soojung yang tidak punya hati untuk melihat lebih jauh dengan cemas bertanya,"Apa kau sudah menutup tirai?"

"Sudah," kata Sooji. "Cepat bantu aku memilih."

Soojung menatapnya dengan ekspresi rumit. "Kau melanggar kesusilaan sosial!"

Sooji bingung.

Soojung melanjutkan,"Moralitas masyarakat merosot setiap hari!"

Sooji tampak lebih bingung.

"Ini pelanggaran terhadap kesusilaan dan moral!"

Sooji benar-benar bingung. Dia menarik ujung gaunnya, tapi gaun ini sangat pendek, dia tidak bisa menarik apapun. Jadi,bdia hanya bisa menariknya sedikit. "Aku memintamu untuk datang membantuku memilih pakaian, bukan menasihatiku."

Soojung merasa bahwa Sooji saat ini adalah rubah betina yang berusaha untuk menggoda biksu kecil.

"Kemana rencananya kalian akan pergi?" tanyanya.

"Aku tidak tahu," jawab Sooji.

"Kau tidak tahu?" Soojung memeluk pinggangnya dan berkata,"Lalu jika kau dijual oleh pria itu, kemana aku harus mencarimu?" Dia memikirkannya dan itu terdengar salah. "Sudahlah, Kim Group sangat besar dan tidak peduli dari mana aku melihatnya, kaulah yang akan menculik Direktur Kim. Aku peringatkan, jangan gegabah. "

He's Into Her [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang