Sorry for typo(s)!
---
Sudah larut malam saat rapat mereka selesai.
Sooji baru saja akan pergi saat Seonmi memanggilnya. "Kau cukup terjaga hari ini, biasanya saat ini kau akan menguap tanpa henti."
Sooji tersenyum. "Ya, aku tidak yakin kenapa, tapi hari ini aku merasa sangat bersemangat."
Kembali ke ruang rias, Soojung masih melihat berita. Melihat Sooji masuk, dia bahkan tidak melihat ke atas saat dia berkata,"Wanita bernama Naeun ini benar-benar bersedia mengeluarkan banyak uang. Bahkan jika orang-orang tidak peduli tentang dirinya yang membeli halaman teratas untuk artikel tentangnya, bagaimana mungkin di bagian komentar juga dipenuhi dengan pujian. Ada yang memuji kualifikasi pendidikannya, ada yang memuji keluarganya, lalu ada beberapa lusin orang yang mengaku sebagai 'teman sekelas'-nya yang memuji karakternya... Sungguh, bahkan di industri hiburan, tidak ada yang berani menjual diri mereka seperti ini!"
Sooji tidak menjawab. Dia hanya mengambil tasnya dan berkata,"Ayo pergi."
"Pulang sekarang?" Soojung mendongak. "Kau tidak mau menghapus riasanmu sebelum pergi?"
"Aku akan melakukannya di hotel."
Mereka baru saja keluar dari lokasi syuting saat Sooji melihat jalan-jalan yang kosong dan berkata,"Bagaimana kalau kita berjalan kaki saja?"
"Baiklah," kata Soojung. "Lagi pula tidak banyak orang di sekitar, tarik maskermu sedikit lagi."
Sooji bersenandung sekali, menyampirkan tas itu ke tubuhnya, memasukkan tangannya ke dalam saku dan mulai berjalan, mengambil langkah-langkah kecil.
"Berhentilah merasa kesal," kata Soojung, mengikutinya. "Klarifikasi saja dulu, itu mungkin hanya salah paham."
"Aku tidak kesal." Setelah berkata demikian, Sooji berhenti. "Tidak apa-apa, aku hanya merasa kesal tentang hal lain."
Soojung berbalik, bingung. "Apa lagi? Apa kau dimarahi selama rapat tadi?"
Dia menggelengkan kepalanya. "Ingat Choi Minho?"
"Omong kosong, kejadian itu sudah lama terjadi dan masih banyak haters yang membahasnya."
Sooji berhenti berbicara.
Soojung menjadi cemas. Dia menyenggol wanita di sampingnya dengan bahunya, meskipun karena perbedaan tinggi mereka, dia hanya menabrak Sooji di lengannya sedikit di atas sikunya. "Bicaralah, apa kau mencoba membuatku khawatir sampai mati?"
"Aku hanya sedang berpikir." Sambil berjalan, Sooji menatap ujung sepatunya. "Saat kekasihmu digosipkan menjalin hubungan dengan orang lain, rasanya sangat tidak nyaman."
"Kau seperti tidak tahu cara kerja paparazzi saja. Mereka hanya tinggal memfoto dan mengarang semuanya." Setelah Soojung selesai menghiburnya, dia berkata,"Tapi, Naeun ini berasal dari kalangan yang sangat kuat sehingga tidak mudah untuk menyinggungnya. Aku sarankan kau untuk menghadapi Myungsoo dan mengklarifikasi semuanya."
"Tidak ada yang perlu diklarifikasi." Mereka akhirnya sampai di hotel. Sooji naik lift dan terus berkata,"Aku percaya padanya."
"Aku dengar, wanita yang sedang jatuh cinta adalah wanita tanpa otak. Tampaknya pernyataan itu benar. Bahkan kau bukanlah pengecualian," Soojung berkomentar.
"Aku hanya manusia biasa." Sooji tersenyum. "Katakan, kenapa industri ini begitu sulit untuk ditinggali? Tidak hanya kami harus berhati-hati dengan paparazzi yang membuntuti, tapi kami juga harus selalu waspada tentang orang lain di industri ini yang mencoba untuk membuat berita tentang hubungan pribadi kami. Bahkan hubungan yang awalnya sederhana akan membebani pihak lain karena kami akan lebih diperhatikan daripada biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Into Her [END]
RomanceRemake dari He's Mine! No Objections Allowed~ Sama seperti 'LOVENEMIES', aku hanya mengubah nama tokoh dan latar sesuai kebutuhan cerita ^^ --- Bae Sooji sudah memainkan banyak peran pendukung wanita yang kejam seperti selingkuhan, penyihir, pen...