Sorry for typo(s)!
---
Sooji dibangunkan oleh suara pemberitahuan ponselnya yang cukup keras.
Dia tidur miring, pinggangnya dengan nyaman bersandar di tangan besar pria itu, kehangatan dadanya memeluk punggung Sooji.
AC memenuhi ruangan, selimut tebal hotel masih menempel di tubuhnya. Di luar ada hujan lembut yang jarang terjadi.
Kenapa nyaman sekali?!
Merasakan gerakannya, Myungsoo membuka matanya dan mengusap daun telinganya dengan bibirnya.
"Sudah bangun?"
"Hm."
Sooji tidak bisa menahan senyumnya. Dia berbalik, mencium dagu pria itu, lalu menggunakan tangannya untuk menutupi wajahnya.
Myungsoo tidak bisa menahan tawanya saat dia menangkap lengan wanita itu. "Apa yang kau sembunyikan?"
"Aku tidak bisa membiarkanmu melihat wajahku setelah bangun tidur." Sooji terdengar serius.
Myungsoo tersenyum, menunduk dan menciumnya sambil berkata,"Aku bisa berpura-pura tidak melihatnya."
Sayang sekali Sooji tidak terlalu mendengarkannya karena dia tertawa dan bersembunyi di pelukan pria itu. Sooji baru akan mengangkat kaos dalaamnya dan meraba-raba saat bel pintu berbunyi.
Tidak ada yang bisa Sooji lakukan selain menggosok dirinya beberapa kali ke tubuh pria itu sebelum dengan enggan turun dari tempat tidur untuk membuka pintu.
Soojung tidak menyangka bahwa Sooji yang biasanya bangun lebih awal dari asistennya di hari-hari syuting kini tidak menunjukkan tanda bahwa dia sudah bangun. Lihat, sekarang wanita itu hampir terlambat.
Setelah beberapa saat, pintu akhirnya terbuka. Dia baru saja akan memarahi Sooji sebelum dia kehilangan suaranya.
Rambut wanita itu berantakan, pipinya benar-benar merah, senyum konyol terpampang di wajahnya, jubah longgar yang tergantung di tubuh dan leher yang penuh dengan titik-titik merah. Dengan satu pandangan, dia tahu apa yang telah terjadi dan betapa bergairahnya wanita itu.
Sooji berbicara lebih dulu. "Apa ada yang salah?"
"Lihat siapa yang bertanya, apa kau tahu jam berapa sekarang? Apa kau tidak pergi ke lokasi syuting hari ini?" Soojung memastikan untuk menurunkan volumenya. "Aku tidak mengganggu tidur bos besar, 'kan?!"
"Jam berapa?"
Dari bangun tidur sampai sekarang, dia tidak melihat jam, dia baru mengingatnya sekarang karena Soojung menyebutkannya.
"Delapan tiga puluh, hari ini kau syuting jam sembilan."
Mata Sooji melebar. "Kenapa kau tidak membangunkanku lebih awal?!"
"Aku meneleponmu," kata Soojung dengan polos. "Aku mengirimimu pesan di WeChat. Karena kau tidak kunjung membalas pesanku, makanya aku datang."
"Baiklah, kita hampir kehabisan waktu, kau bisa menelepon sopir, aku akan bersih-bersih."
Saat dia kembali ke kamar, dia melihat bahwa Myungsoo sudah berpakaian. Melihat Sooji terburu-buru, dia bertanya,"Ada apa?"
"Aku akan terlambat." Sooji bergegas ke kamar mandi. Setelah beberapa saat, terdengar suara,"Apa kau ingin aku membantumu mengisi pasta gigimu?"
Sudut bibir Myungsoo mengerut. "Baiklah."
Saat Myungsoo masuk, Sooji masih menyikat giginya, sebuah naskah ada di depannya. Dia mempelajarinya dengan hati-hati dengan mata menyipit.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Into Her [END]
RomansaRemake dari He's Mine! No Objections Allowed~ Sama seperti 'LOVENEMIES', aku hanya mengubah nama tokoh dan latar sesuai kebutuhan cerita ^^ --- Bae Sooji sudah memainkan banyak peran pendukung wanita yang kejam seperti selingkuhan, penyihir, pen...