chapter 6 - sang penyelamat

210 45 0
                                    

Seperti yang sering Yena katakan, hubungannya dengan Changbin itu aneh. Awal mula bisa jadi sepasang kekasih saja sudah aneh. Yena yang tidak ada rasa sama sekali pada Changbin, dan Changbin yang Yena tebak juga pasti tidak menyukainya.  Mereka menjadi sepasang kekasih hanya karena Yena kalah permainan. Masih menjadi misteri juga kenapa Changbin setuju dengan ajakan pacaran tersebut. Padahal awalnya Yena percaya diri sekali bahwa Changbin akan menolaknya.

Sekali lagi. Hubungan mereka itu aneh. Tidak pernah ada komunikasi intens baik melalui pesan teks atau bahkan sambungan telepon.

Changbin itu cuek dan galak. Dua hal itu sudah menancap kuat dalam kepala Yena. Terakhir kali mereka bertemu saja berakhir dengan Changbin yang memarahinya didepan umum. Walau Changbin marah juga karena Yena yang ceroboh, tapi harusnya dia tidak begitu.

Maka saat secara tiba-tiba Changbin membombardirnya dengan banyak pesan teks yang di kirim, Yena merinding.

Wajar saja jika Yena sempat berpikir bahwa mungkin saja Changbin memiliki kepribadian ganda. Karena Changbin yang seperti itu bukan Changbin sekali. Apalagi dalam pesan yang dikirimnya, lelaki itu mengajak Yena pergi kencan di hari weekend.

Sangat bukan Changbin.

"Mungkin itu sebagai permintaan maaf dia karena udah marah sama lo, Yen." Begitu kata Yuqi tadi sebelum anak itu pamit pulang karena sudah malam.

Sekali lagi Yena bergidik ngeri membaca pesan dari Changbin yang masih belum juga Yena balas karena dia bingung akan membalas bagaimana.

Kang begal

Dibaca. Tapi gak dibales

Tapi yaudah. Udah malem juga

Good night, Yena

Pesan terakhir yang Changbin kirim berhasil membuat Yena melemparkan ponselnya. Untung jatuhnya ke karpet bulu, kalau tidak, bisa remuk ponsel semata wayang Yena.

Abai dengan pesan-pesan aneh tersebut, Yena memutuskan untuk tidur saja daripada pusing sendiri memikirkan Changbin yang tiba-tiba seperti orang lain.

Entah karena sebelum tidur diucapkan selamat tidur oleh Changbin atau karena kamarnya yang memang nyaman. Yena tidur sangat nyenyak tadi malam, dia bahkan tidak bermimpi sama sekali. Dia bangun dengan keadaan bugar seolah tidurnya sangat berkualitas.

Perempuan itu memulai hari dengan riang seperti biasa. Mulai dari membuka gorden kamar membiarkan cahaya masuk, menyiapkan seragam sekolah kemudian mengambil handuk dan mandi.

"Bunda enggak ke pasar?" Yena bertanya kala melihat sang bunda berada di dapur sedang menyiapkan sarapan.

"Ke pasar agak siangan aja, kamu kalau mau pake motor pake aja. Nanti bunda gampang naik angkot."

"Oke deh."

Ibu dan anak itu duduk di meja makan menyantap nasi goreng yang sudah di siapkan.

Begitu sarapan selesai, Yena pamit berangkat sekolah. Anak sekolahan yang tinggal di komplek perumahan itu juga seliweran lewat.

Unboyfriend! | Choi Yena x Seo Changbin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang