Seperti judulnya, chapter ini isinya kilasan² dari chapter-chapter sebelumnya. Diceritain dari sudut pandang Changbin.
Happy reading~~
—
Changbin baru selesai makan di kantin, ia pamit pada teman-temannya untuk pergi meninggalkan kantin karena ingin ke toilet. Seusai menuntaskan urusan buang air kecil, Changbin memutuskan untuk kembali ke kelas saja alih-alih balik lagi ke kantin menemui teman-temannya.
Lelaki itu merasa ada yang memperhatikannya sejak ia berbelok dari koridor dimana toilet berada. Dia mendongak dan menemukan beberapa pasang mata melihatnya terang-terangan. Matanya beradu dengan salah seorang yang sedang melingkar bersama teman-temannya. Yoojung. Perempuan yang Changbin sukai sejak lama. Ia mengulas senyum tipis, seandainya ia bisa berinteraksi dengan Yoojung dengan bebas, sudah pasti ia akan menyapanya. Namun sayang, perempuan itu tidak ingin orang lain tahu kalau mereka aslinya saling mengenal. Changbin masih tidak tahu apa sebabnya sampai sekarang.
Pada bel istirahat berbunyi, Changbin terkejut karena dicegat oleh tiga perempuan. Yang lebih membuat Changbin terkejut, Yoojung ada disana
"Bin, tolong banget nih ya. Nanti lo terima temen gue kalo dia confess ke lo," kata yang jangkung, Changbin tidak tahu siapa namanya.
"Tapi terserah lo sih, kita enggak maksa kok," ujar yang lebih pendek. Setelah itu mereka semua pergi dari hadapan Changbin, tak lama ia mendapati Yoojung kembali menghampirinya.
"Kok balik lagi? nanti yang lain tahu," kata Changbin. Yoojung mengedikkan bahu.
"Nanti pulang sekolah ada yang mau nembak lo,"
"Iya tadi kan udah dikasih tahu, siapa sih emangnya?"
"Yena, lo harus terima dia, Bin. Awas kalo enggak! Gue gak bakal mau ngobrol sama lo lagi."
Changbin tidak ingin Yoojung marah dan mendiamkannya. Maka dari itu ketika ada seorang perempuan menghampirinya mengatakn kalau dia menyukai Changbin dan mengajak Changbin pacaran, Changbin langsung menerima tanpa pikir panjang setelah tahu kalau perempuan itu bernama Yena.
—
Malam hari ketika Changbin sedang santai setelah menyantap makan malam, ponsel Changbin berdenting menandakan adanya pesan masuk. Yoojung mengirimkan nomor telepon milik Yena.
Buruan hubungi Yena! Tulisnya.
Maka Changbin mau tak mau mengirimkan pesan pada kontak yang Yoojung kirim. Tidak ada balasan, Changbin tidak peduli. Ia melakukan ini serta merta karena Yoojung yang meminta.
Ketika Changbin sudah bersiap untuk tidur ponselnya kembali mendapat pesan masuk dari Yena yang meminta dirinya untuk menjemput. Wajahnya langsung datar, "baru sehari udah ngerepotin aja ni anak, padahal gue cuma terpaksa nerima dia," Changbin mendumal.
Baru akan meletakkan ponselnya ke meja di samping tempat tidur, ponselnya kembali berbunyi. Changbin mengerang kesal mengira Yena yang menghubungi, namun ternyata Yoojung yang mengiriminya pesan singkat.
Besok berangkat bareng gue dong, Bin. Jemput. Pagi pagi tapi biar gak ketahuan orang...
—
Yena mengabaikan Changbin ketika mereka berpapasan. Mungkin anak itu marah karena Changbin tidak menjemputnya. Masa bodoh lah, Changbin tidak peduli.
Bel istirahat, Yoojung kembali menemuinya diam-diam sambil membawa kantong plastik dari kantin.
"Kasihin ke Yena!"
"Kenapa enggak lo kasih sendiri?"
"Kan biar kayak pemberian dari lo, gitu loh, Changbin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unboyfriend! | Choi Yena x Seo Changbin [END]
Fanfictionberawal dari menerima dare teman-temannya, Yena berakhir pacaran dengan cowok yang tampangnya sebelas dua belas dengan kang begal. written by mutia aryani, 2021