chapter 26 - pertengkaran

197 43 5
                                    

Agak terlambat untuk masuk kelas setelah hampir dua jam berdiam diri menangisi Changbin yang ternyata tidak benar-benar mencintainya. Yena tahu bahwa awalnya ia juga terpaksa berpacaran dengan Changbin, tapi lama kelamaan perasaan suka itu tumbuh seiring kebersamaan yang selalu mereka lalui. Selama ini Yena berfikir bahwa Changbin juga menyukai dirinya, ternyata tidak. Miris sekali kisah percintaannya ini.

"Ayo gue anter ke kelas," mendapati Yohan masih berada disana menemaninya sedikit membuat Yena tenang. Setidaknya ia tidak sendirian.

Yena ingat Yohan sempat mengatakan bahwa lelaki itu menyukai Yena. Mungkin jika perasaanya masih sama Yena akan senang bukan kepalang mendengarnya, tapi untuk saat ini perempuan itu menyayangkan pernyataan cinta Yohan untuknya karena Yena sudah tidak lagi menyukai Yohan. Hatinya penuh dengan Changbin, dan dia barusaja dipatahkan oleh kenyataan. Sakitnya masih terasa. Masih butuh waktu untuk sembuh, mungkin akan memakan waktu yang lama.

Keduanya berjalan dalam diam. Agak sedikit merasa bersalah atas wajah babak belur yang Yohan dapatkan akibat bogeman Changbin. Yena melirik lelaki jangkung itu sekilas.

"Sorry," Yena menggumam namun masih bisa didengar oleh Yohan.

"Bukan apa-apa," jawab Yohan.

Yena menghentikan langkahnya sebelum memasuki koridor yang biasa murid sekolah berlalu-lalang. Yohan ikut berhenti bertanya dalam diam kenapa perempuan itu berhenti.

"Lo tahu tentang Changbin dan Yoojung udah lama?" Tanya Yena. Yohan mengangguk.

"Gue pernah jadi temen baik Changbin untuk waktu yang lama, Yen. Gue tahu."

Yena mengangguk tidak bertanya lebih lanjut karena dirinya tahu perihal Changbin dan Yohan yang pernah bersahabat. Mereka lanjut melangkah sampai ke depan kelas Yena.

Sudah ada guru didalam. Yohan masuk ke kelas Yena, mengundang rasa penasaran dari murid lain karena wajahnya yang babak belur.

"Yena abis nemenin saya di UKS, Bu, jadi dia telat, maaf."

"Oh tidak apa-apa Yohan. Yena silahkan duduk," ujar guru yang sedang mengajar.

Terimakasih kepada Yohan, berkat statusnya sebagai ketua osis dan murid teladan, Yena bisa masuk kelas terlambat tanpa mendapatkan hukuman apapun. Setelah memastikan Yena duduk di bangkunya, Yohan baru meninggalkan kelas.

Suasana tidak menyenangkan sangat pekat terasa. Dari awal Yena masuk kelas bersama Yohan, perempuan itu sudah merasakannya. Semua pandangan teman sekelas tertuju pada dirinya, juga pada pada Yohan yang penampilannya cukup buruk untuk dilihat.

Sepanjang langkah Yena menuju bangkunya pun, Yena merasa suasana tak menyenangkan itu semakin buruk. Dia melirik pada Yuqi yang juga meliriknya diam-diam, namun sahabatnya itu langsung mengalihkan kembali pandangannya. Dua temannya yang duduk di belakang Yena pun sama. Mereka menundukan kepala enggan menatap pada Yena. Kemudian Yoojung yang jadi teman sebangkunya sedikit menggeserkan bangku miliknya agar tidak terlalu dekat dengan milik Yena.

Saat itu Yena sadar bahwa mulai hari ini sampai entah kapan, persahabatan mereka mungkin merenggang.

Yena tak ambil pusing. Meski ia heran kenapa malah dirinya yang seolah dijauhi. Bukankah harusnya Yena yang kesal terhadap Yoojung karena ternyata selama ini anak itu yang menjadi alasan mengapa hubungan Yena dan Changbin terjadi.

Guru yang sedang menjelaskan pelajaran di depan tidak Yena perhatikan dengan benar. Dia melamun, kepalanya mengulang kejadian tadi pagi. Kata-kata Changbin yang menusuk, perlakuan lelaki itu yang menyakitinya. Semuanya berkelebat bagaikan film dalam kepala Yena.

Unboyfriend! | Choi Yena x Seo Changbin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang