chapter 35 - pengakuan

150 41 8
                                    

Tidak ada yang salah dengan apa yang teman-temannya katakan tentang Yoojung. Changbin tidak pernah berpikir ke arah sana sebelumnya, namun setelah Haknyeon menjabarkan apa yang ia lewatkan selama ini, Changbin jadi memikirkannya juga.

Pulang dari markas, lelaki itu langsung menuju tempat tinggal Yoojung. Ia berdiri cukup lama di depan rumah dua tingkat kediaman seseorang yang pernah dicintainya.

Pernah. Sekarang perasaan cinta itu sudah hilang tanpa sisa.

Insiden rumah sakit memperjelas perasaan Changbin yang samar-samar. Mengetahui bahwa Yena sempat hadir disana dan melihat kebersamaan dirinya dengan Yoojung membuat Changbin merasa tidak enak. Merasa bersalah layaknya seseorang yang ketahuan selingkuh dari kekasihnya.

Sejak saat itu pula Changbin jadi jarang berhubungan lagi dengan Yoojung. Bahkan keluhan-keluhan Yoojung tentang dirinya yang kini tidak memiliki teman di sekolah Changbin hiraukan. Pesan-pesan singkat dari perempuan itu Changbin abaikan.

Jangankan memperhatikan Yoojung. Changbin sendiri saja sedang uring-uringan perihal hatinya. Cemburu melihat kedekatan Yena dengan laki-laki lain. Serta gelisah karena tak kunjung meminta maaf pada sosok yang kini tanpa ia sangkal lagi ia cinta.

Changbin jatuh cinta pada Yena.

Apabila yang San katakan benar tentang Yena yang juga suka padanya, maka Changbin tidak bisa menunda masalah ini lebih lama lagi. Ia harus segera menuntaskannya.

Dan semua itu harus diawali dari Yoojung yang membuat semua ini jadi rumit.

Perempuan itu berseri-seri kala mendapati sosok Changbin berdiri didepan rumahnya. Sambil berjalan untuk membuka gerbang, dia memanggil, "Changbin!" dengan riang.

"Gue seneng lo dateng ke sini. Gue kira lo udah gak mau temenan sama gue lagi, abisnya chat gue gak pernah lo bales, sih," ujarnya dengan gerutuan kesal tapi perempuan itu kemudian tersenyum, "tapi gak apa-apa, sekarang lo disini."

Melihat Yoojung, rahang Changbin mengeras. Matanya memicing heran. Yoojung masih bersikap biasa saja dihadapannya seolah tidak pernah ada yang terjadi.

"Gue mau kita ngobrol," kata Changbin dengan tegas.

"Kalau gitu ayo masuk," ujar Yoojung, wajahnya masih menunjukan raut berseri. Tangan Yoojung terulur untuk meraih tangan Changbin, namun lelaki itu menepis. Barulah Yoojung sadar, senyumnya luntur dan dia menatap Changbin dengan pandangan getir.

"Kita bisa ngobrol di dalam, Bin. Jangan di sini," ujar Yoojung pelan. Perempuan itu berjalan masuk ke dalam rumah mendahului Changbin. Dengan enggan Changbin mengikuti.

"Gue gak nyaman ada di situasi begini lama-lama," kata Changbin langsung begitu ia mendaratkan bokongnya di sofa ruang tamu kediaman Yoojung.

"Gue datang ke sini mau minta supaya lo lurusin semua masalah dari awal. Kenapa lo bohong ke gue?" Tanya Changbin.

"Gue ... Gue gak ngerti," jawab Yoojung kikuk.

"Lo ngerti maksud gue, Yoojung!" Gertak Changbin.

Sekarang Changbin hanya memanggil Yoojung. Tidak ada lagi panggilan spesial yang biasa Changbin gunakan untuk memanggil perempuan itu. Menandakan bahwa perempuan itu sudah tidak lagi spesial bagi Changbin.

"Kenapa lo bohong ke gue kalau Yena suka sama gue? Kenapa dari awal lo gak bilang kalau itu semua cuma permainan konyol yang lo dan temen-temen lo mainin?"

"Changbin," lirih Yoojung.

"Gue cuma mau lo jujur, apa alasan lo tega bohongin gue, Yoojung. Gue pikir pertemanan kita selama ini udah cukup untuk saling terbuka dan jujur. Asal lo tahu, akibat lo bohong, selama tiga bulan ini gue menganggap kalau Yena memang suka sama gue, selama tiga bulan ini gue ngerasa bersalah karena gak bisa balas perasaan dia. Gue cuma mau tahu apa alasan lo bohong. Kalau aja lo gak maksa gue buat nerima Yena waktu itu, masalah ini gak akan jadi rumit."

Unboyfriend! | Choi Yena x Seo Changbin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang