chapter 9 - ternyata aslinya...

190 46 5
                                    

"gue mau makan sama temen-temen gue!"

"Lo tiap hari makan sama mereka. Sama gue nya gak pernah."

"Changbin!"

"Yena!"

Berisik sekali. Perkara makan di kantin saja mereka ribut. Tepat setelah bel istirahat berbunyi Changbin langsung menghampiri kelas Yena, mengajak perempuan itu untuk ke kantin bersama tapi Yena menolak dengan alasan ingin makan bersama teman-temannya.

"DAH YENA, DULUAN!" Teriak Doyeon dari kejauhan.

"ANJING LO PADA MALAH NINGGALIN!" Balas Yena berteriak. Dia tidak tahu kapan teman-temannya itu keluar dari kelas. Apakah karena dirinya terlalu asik adu mulut dengan kang begal di depannya ini?

"Kan! Ayo mending makan sama gue aja," ajak Changbin lagi.

Mau tak mau Yena ikut Changbin.

Bukannya ke kantin, Changbin justru berbelok kearah lain yang berlawanan.

"Katanya mau makan. Ini mau kemana anjir!" Protes Yena.

"Dah lo diem aja kenapa sih bawel banget!"

Ada bagian tembok belakang sekolah yang sudah sedikit ambruk dan belum diperbaiki, hanya di tutup oleh papan kayu yang tidak seberapa beratnya. Changbin membawa Yena kesana, lelaki itu membuka papan kayu tersebut dan menyuruh Yena untuk segera lewat.

Kini mereka ada di luar sekolah. Ada jalan kecil yang tidak banyak di lewati kendaraan. Di seberang jalan ada warung yang bangunannya terbuat dari kayu, Changbin menggandeng Yena untuk menyebrang jalan dan membawanya ke warung tersebut.

Yena kira hanya ada mereka, ternyata banyak juga murid sekolah yang jajan disana.

"Gue biasa jajan disini kalo istirahat," bisik Changbin.

"Weh Changbin bawa ceweknya, uhuuy!" Teriak Wooyoung dari dalam warung.

Warung itu lumayan luas. Terdapat tiga meja dan kursi panjang yang mana diatas setiap mejanya terdapat berbagai jenis gorengan yang terlihat begitu menggiurkan.

"Mau makan apa?" Tanya Changbin.

"Menunya ada di depan, tanya aja sama mbaknya ada apa aja. Sekalian pesenin gue soto ayam, Na," lanjut Changbin. Yena berdiri, kembali kedepan warung untuk melihat menu yang ada dan memesan makanan.

"Beneran lo pacaran sama dia?" Tanya Yeonjun yang duduk di sebelah Changbin.

"Keliatan bohong emang?"

"Terus gimana itu si acil? Udah gak suka lagi lo sama dia?"

"Mau move one kali si Changbin," timpal Haknyeon.

"Tapi gak papa sih kalo lo mau move one dan coba suka sama Yena. Biar gak galau terus gara-gara cinta bertepuk sebelah tangan," Wooyoung ikut menambahkan.

"Asal jangan main-main aja, Bin. Kasian anak orang kalo lo mainin," kata Yeonjun lagi.

"Gue kapan sih mainin cewek? Gue juga lagi coba buat suka sama dia. Ya semoga berhasil aja sih," kata Changbin dengan tawa getir.

"Udah gue pesenin," Yena kembali duduk disisi Changbin yang lain, berhadapan dengan Wooyoung.

"Lo pesan apaan?"

"Nasi pecel, terus minumnya gue pesenin es jeruk gak papa?"

"Iya gak papa."

"Jangan bucinan disini pliss, kasihan sama gue sebagai jomblo dari zigot," kata Wooyoung.

Unboyfriend! | Choi Yena x Seo Changbin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang