Hujan deras turun mengguyur kota. Awan-awan gelap yang sedari tadi menampakkan hitamnya kini menumpahkan isinya. Disertai angin kencang menggulung pepohonan. Untungnya, kendaraan roda dua milik Yena telah sampai di pekarangan luas rumah Changbin ketika rintik pertama turun.
Yena masih berdiri di depan pintu kayu yang terlihat tinggi nan kokoh, menunggu Changbin memarkirkan motor miliknya disamping rumah agar tidak kehujanan. Setelahnya, lelaki itu membuka pintu. Terkejut sendiri waktu mendapati bahwa ternyata pintu tidak terkunci.
"Ada orang dirumah," ujar Changbin.
Yena mengekor dibelakang yang lelaki, mengagumi betapa megahnya kediaman pacarnya yang baru pertama kali ia kunjungi ini. Changbin melempar tas secara asal dan mendarat di deretan sofa panjang yang terlihat empuk.
"Changbin, udah pulang?"
Seseorang datang dari balik pilar, seorang perempuan dengan tinggi semampai. Terlihat masih muda, namun masih lebih dewasa dari dua anak SMA yang ada dirumah itu.
"Mbak, kapan pulang? Gak ngabarin dulu," Changbin menghampiri sosok perempuan itu, menghambur kedalam pelukan.
Cukup lama, seolah sedang menyalurkan rasa rindu setelah sekian lama tak bertemu.
Jelas Yena hanya mematung ditempatnya berdiri. Kikuk. Memperhatikan dua orang yang tengah berpelukan didepannya.
Pelukan Changbin hangat. Yena pernah merasakannya, melihat Changbin memeluk orang lain dengan cara yang sama seperti lelaki itu memeluknya, hati Yena menghangat. Bukannya marah, Perempuan itu malah tersenyum teduh melihat dua orang yang berpelukan itu.
Rupanya senyum Yena tertangkap oleh mata perempuan yang lebih dewasa, orang itu kemudian melepaskan pelukannya dengan Changbin. Dan beralih pada Yena.
"Siapa ini?" Tanyanya penasaran.
"kenalin mbak, ini Yena. Na, ini mbak Moonbyul, kakak gue," Changbin mengenalkan dua perempuan itu. Keduanya saling mengulas senyum serta mengulurkan tangan untuk berjabatan.
"Pacar lo nih, Bin?" Tanya mbak Moonbyul. Changbin hanya mengangguk singkat. Sementara Yena tersenyum kikuk.
"Gak usah canggung, biasa aja sama mbak gue," ujar Changbin.
"Iya, gak usah canggung gitu, er... Siapa tadi namanya?"
"Yena, mbak... Eh, kak..."
"Panggil mbak aja gak papa."
Yena diajak duduk pada sofa ruang tamu. Ditinggal berdua dengan mbak Moonbyul sedangkan Changbin pergi mengganti seragamnya.
"Setahu mbak, ini pertama kalinya, loh, Changbin bawa cewek ke rumah. Atau kamu sering kesini sebelumnya?"
"Aku juga baru pertama kali diajak ke rumah sama Changbin, mbak."
Obrolan mengalir begitu saja, mbak Moonbyul banyak cerita tentang Changbin. Hal-hal yang tidak banyak orang lain tahu. Sampai Changbin kembali dari kamarnya, obrolan berhenti.
"Mau ganti baju gak?" Tanya Changbin pada Yena.
"Ganti baju, gih, seragamnya buat besok lagi kan? Pake baju mbak aja kalau mau," tawar mbak Moonbyul.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Yena mengekor kakak perempuan Changbin itu menuju kamar untuk mengambil baju ganti.
—
Hujan di luar sudah tidak lagi deras, hanya tersisa rintik-rintik kecil saja. Yena berdiri di balkon rumah Changbin yang menghadap ke depan. Kekasihnya itu sedang pergi, disuruh oleh mbak Moonbyul entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unboyfriend! | Choi Yena x Seo Changbin [END]
Fanfictionberawal dari menerima dare teman-temannya, Yena berakhir pacaran dengan cowok yang tampangnya sebelas dua belas dengan kang begal. written by mutia aryani, 2021