"ini dimana?"
"Leo."
"Leo... kamu dimana?"
"Aku disini Fiat."
"Leo."
Saat fiat ingin berlari dan memeluk leo, tiba-tiba saja seorang wanita muncul dan langsung memeluk leo.
'kenapa wanita itu memeluk leo nya dan leo juga terlihat bahagia saat dipeluk oleh wanita itu.
dia sangat ingin berjalan mendekat ke arah kekasihnya. tetapi entah mengapa dia tidak bisa bergerak sama sekali, seolah-olah kakinya mati rasa dan tidak mau di gerakkan. dia hanya bisa berdiri ditempat nya dan melihat kekasihnya bersama wanita itu saling berpelukan.
"Leo."
"Maafkan aku fiat, aku lebih memilih bersamanya. hubungan kita cukup sampai disini saja. selamat tinggal."
Setelah mengucapkan itu, Leo bersama wanita itu berjalan pergi meninggalkan fiat sendirian.
"Tidak..."
"Leo..."
"tolong jangan pergi."
"Leo"
"Please... jangan tinggalkan aku."
"Leooooo"
"Ha-ha-ha" Fiat terbangun dari tidurnya dengan nafas yang terengah-engah dan keringat yang bercucuran di dahinya."
"Melihatmu berciuman dengan wanita lain saja sudah membuatku sangat tersiksa seperti ini. apalagi kalau aku harus benar-benar kehilangan mu seperti di mimpiku."
"Aku tidak akan mungkin bisa hidup tanpa mu,leo. jadi tolong jangan tinggalkan aku. aku tidak akan sanggup" monolog fiat.
dia sudah tidak bisa menahan air matanya untuk keluar.
Dia benar-benar takut mimpinya itu akan menjadi kenyataan. dia tidak akan pernah bisa kalau harus kehilangan Leo.
Saat fiat sedang menangis, tiba-tiba saja leo masuk kedalam kamarnya dan terkejut saat melihat kekasihnya yang sedang menangis.
"Astaga... baby!?"
"Leoooo."
Leo langsung berlari untuk memeluk fiat dan menenangkannya.
"Baby kamu kenapa? kenapa kamu menangis seperti ini?""Leo... jangan pernah tinggalkan aku ya. apapun yang terjadi kamu harus percaya kalau aku sangat mencintaimu."
"Baby... kenapa kamu berbicara seperti itu? kamu mimpi buruk ya?"
Fiat hanya menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF
FanfictionKesalah pahaman yang membuatku jauh darimu. Dan sekeras apapun aku berusaha dekat denganmu lagi,itu tidak akan pernah bisa terjadi. Karena kita terhalang oleh kenyataan. Kenyataan yang membuatku merasakan penyesalan yang tidak ada habisnya.