Earth menyelesaikan latihan basket nya lebih cepat dari jam yang seharusnya karena selain sang kapten basket yang sedari tadi tidak terlihat setelah izin keluar di tengah latihan, tetapi juga karena sang kekasih yang terus menerus memintanya untuk di antar kerumah sang sahabat.
"Earth, kamu masih lama selesainya? aku ingin ke rumah Fiat."
"Aku sudah selesai sayang... sebentar ya aku hubungi aek dulu, dia kan tadi siang juga bilang mau kerumah Leo."
"Huum."
Earth mengambil ponselnya dari dalam tas dan langsung menghubungi aek. hanya butuh beberapa detik untuk Aek mengangkat panggilan dari Earth.
"Halo... kamu jadi kerumah Leo?"
"Iya, aku juga mau kesana."
"Ya sudah kita bertemu di rumah Leo saja ya."
"Okay."
Setelah Earth menutup panggilan nya, mix langsung bertanya kepada sang kekasih.
"Bagaimana?"
"Nanti kita bertemu aek dan tho di rumah leo. dia juga mau kesana."
"Ohhh ya sudah, ayo ke rumah Leo sekarang."
"Iya sayangku... tapi aku ganti baju dulu ya? sekalian mau beres-beres barang milik Leo yang masih tertinggal."
"Baiklah, aku tunggu kamu di sini."
"Iya... aku juga cuma sebentar kok." Earth mengusak rambut mix dan setelah itu baru dia pergi ke ruang ganti untuk menganti pakaiannya.
Mix menunggu Earth berganti baju disetelah menunggu selama 10 menit, akhirnya Earth sudah selesai mengganti pakaiannya dan juga membawa barang-barang milik Leo.
"Sudah selesai."
"Sudah, ayo kita berangkat."
"Ayo."
Earth dan mix keluar dari area kampus mereka dan melajukan mobilnya menuju ke rumah Leo dan Fiat.
Sementara itu di rumah leofiat. Fiat masih terus berusaha menjelaskan kepada Leo tentang kejadian di bar tadi.
"Sayanggg."
"APA!!! Kamu ingin menjelaskan apa lagi?"
"aku tidak mengerti mengapa kamu pergi ke bar bersama laki-laki lain dan kamu bahkan sama sekali tidak memberitahu ku dahulu."
"Asal kamu tahu saja Fiat! Mungkin dulu aku bisa melihat mu bersama laki-laki lain! tetapi sekarang tidak Fiat."
"Kamu yang sekarang bukanlah Fiat yang dulu teman atau sahabat ku. kamu yang sekarang adalah kekasih ku."
"Apakah kamu tahu bagaimana perasaan ku saat aku melihatmu bermesraan bersama laki-laki lain tadi?"
"Sayang, dengarkan aku dulu..."
"Rasanya sakit Fiat, sangat teramat sakit sampai rasanya aku tidak ingin melihat wajahmu lagi."
Bagai di sambar petir, dunia Fiat hancur lebur tidak tersisa lagi. bagaimana bisa orang yang sangat dia cintai berkata seperti itu kepadanya.
"Baiklah Leo, kalau memang itu keinginanmu. mungkin memang lebih baik kita kembali berteman saja."
"Atau mungkin, keputusan kita untuk lebih dari sekedar sahabat itu salah besar sedari awal."
"Karena nyatanya kita belum bisa mengerti satu sama lain. walaupun kita sudah bersama sedari kecil, tetapi kepercayaan di antara kita masihlah belum cukup."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF
FanfictionKesalah pahaman yang membuatku jauh darimu. Dan sekeras apapun aku berusaha dekat denganmu lagi,itu tidak akan pernah bisa terjadi. Karena kita terhalang oleh kenyataan. Kenyataan yang membuatku merasakan penyesalan yang tidak ada habisnya.