[A.Samatoki] Kesatria dan Raja.

94 14 0
                                    

Al kisah sebuah kerajaan, di pimpin oleh seorang raja muda, sungguh muda dengan usia 16 tahun.

Siang itu sudah masuk jam istirahat siang untuk si raja muda, dia duduk di sebuah kursi di taman yang cantik, ditemani teh dan kue di meja beralaskan kain putih bersih.

Di sampingnya, seorang kesatria yang adalah pengawal pribadinya memperhatikan sang raja, senyumnya terbit indah begitu tertangkap mata sang raja yang tersenyum menikmati kue dengan anggun.

"Seperti bukan kau" Dia berkomentar dengan tak sopan. Rajanya tertawa dengan renyah, menghilangkan sifat wibawa yang tadinya mendominasi.

"Padahal aku sudah berjuang keras Samatoki~" Katanya pada si pengawal.

"Tapi terlihat bukan kau, tak enak dipandang" Balasnya, Samatoki merendahkan tubuhnya, memposisikan mulut di depan telinga sang raja muda "aku ingin kau bersikap normal di depanku"

Perkataan itu menghasilkan senyuman lebar dari tuannya, lantas dia menarik pakaian Samatoki, membuat telinga Samatoki untuk sejajar dengan mulutnya. "Aku akan, jika kau juga"

Sesaat pegangannya di lepas dan tubuh Samatoki tegak, sebuah kue kering berada di depan mulutnya memaksa Samatoki untuk melahap. Samatoki memasukkan kue itu beserta dua jari rajanya dan menyeringai.

"Enwak" Katanya masih dengan jari di mulut, di emut bagai permen. Rajanya menatap jijik, saat jarinya dilepas, dia membuka jari-jarinya menimbulkan air liur dari Samatoki tergantung dari satu jati kejari lain. "Prff--hahaha! Menjijikan Aoki!"

"Itu salahmu!" Dia membentak Samatoki sembari membersihkan jari-jarinya dengan sapu tangan. Tapi pengawalnya itu tanpa akhlak tetap tertawa lepas.

Samatoki memeluk Aoki—rajanya dari belakang, sekaligus membuka mulutnya lagi. "Suapi aku lagi"

Aoki mendengus, mengambil kue kering yang sama, tapi Aoki menghentikan gerakan tepat di depan mulut Samatok. Samatoki kebingungan, wajahnya berubah merah begitu kue kering berada di mulut Aoki dijulurkan kearahnya.

Dengan seringaiannya, Aoki seolah menantang Samatoki untuk mengambil kue dari mulutnya itu, dengan mulut tentu saja. Samatoki berdecih, "aku mau ambil sendiri-" Tapi tangan Samatoki langsung di cegah oleh cengkraman Aoki.

"Makhan" Perintahnya.

Samatoki menelan ludahnya, wajahnya tambah memerah saat dia mendekat sembali menutup mata rapat-rapat. Mulutnya di buka, berharap dalam hati kue itu masuk dengan tepat. Begitu kue itu masuk mulutnya, dia cepat-cepat menjauh.

Aoki terkekeh melihat tingkah Samatoki yang manis. Tangan Aoki terulur kearah Samatoki, menyeka bibirnya yang dikotori remah kue, dia menjilat jarinya sendiri kemudian.

Wajah Samatoki yang semula sudah normal kembali merah padam, "si bangsat!"

[End]

×××

Aku hanya mengupload Short cerita saja :b

Random(s) Hypnosis Mic Oneshoot?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang