Devil's Allure (JinV)

32. Goresan luka lama

Hai, kalian apa kabar?

mudah-mudahan sehat terus, ya.. amiiiinnn..

maafin yaa Pijin baru banget nongol sekarang, karena sekarang kerjaan lagi hectic banget , maafin juga untuk masalah kemarin yang di lapak bu G' yaa..

okelah, langsung aja.. untuk semua chapter ganjil ada di akun bu G yaa..

LiezXo

minta tolong yaa, jangan lupa tinggalkan jejak yaa.. bantu support dengan vote, comment dan share nya yaa..

thanks yaa masih setia sama book ini, walaupun author-nya sibuk luar biasa..

Kita bukan siapa-siapa tanpa kalian.. thanks a lot.. /deep bow/

Happy Reading!~

***Devil's Allure***

-

-

-

.

.

.

Hal pertama yang menyambut Jungkook kala membuka mata adalah wajah damai Jimin yang tengah terlelap, dengan posisi mereka yang saling berpelukan di atas ranjang.

Bak auto pilot senyumnya mengembang, ternyata seperti ini rasanya, sensasi terbangun pagi dengan seseorang yang mampu membuat hatimu menghangat di setiap detiknya.

Inilah rumah, pikirnya.

Benar, seperti inilah rasanya pulang. Rasanya sudah lama sekali ia tak merasakan kedamaian serta kenyamanan seperti ini, sudah lama sekali rasanya, hingga ia hampir saja melupakan seperti apa rasanya pulang.

Bukan apartemen mewah seperti apa yang berhasil ia beli yang kini tengah ia tempati, melainkan tempat di mana penuh kehangatan dan kebahagiaan, seperti apa yang Jimin berikan padanya.

Meraih tubuh mungil itu agar lebih tenggelam dalam rengkuhnya, sementara bibirnya mengecup sayang kening, kepala, dan pelipis lelaki manisnya.

Lenguhan pelan terdengar disusul pergerakan kecil dari si manis, menandakan bahwa sosok itu sudah menjemput kesadarannya.

"Morning, Baby." Sambutnya mengundang senyum di bibir tebal kekasihnya.

"Morning, Kookie sayang." Balasnya serak, efek baru bangun tidur dan menangis semalam, membuat Jungkook meringis dalam hati.

"Rasanya aku ingin membolos saja hari ini, bergelung denganmu sepanjang hari terdengar menyenangkan." Jimin terkekeh pelan menanggapi, kemudian mendongak guna memberikan kecupan di dagu dan rahang si tampan.