16. Jimin's lover

399 63 24
                                    

Chapter 16


Kim Seokjin menyeringai kecil, bak mendapat angin segar, pemandangan yang tersaji di layar ponselnya benar-benar mengusir penatnya.

Baru saja ia beserta anggota rapat hari ini menghentikan sejenak rapat berkaitan dengan strategi yang akan dilakukan untuk memenangkan pemilihan Presiden, dan menyantap makan siang bersama, tentu saja masih di kediaman megah miliknya.

Tangan tak henti bergerak perlahan sementara matanya memaku tak jemu pada foto Kim Taehyung yang terpampang manis di layar ponselnya. Baru saja salah seorang suruhannya mengirimkan kondisi terkini dari Lelaki manis yang bibirnya kini menjadi candu yang ingin sekali segera ia cicipi kembali.

Lelaki manis itu terlihat baru saja keluar dari sebuah mini market dengan sebuah kantung plastik yang dijinjingnya pada foto pertama. Foto berikutnya terlihat sang empu senyum kotak tengah meneguk air mineral seraya melangkah mendekati sebuah mobil. Foto berikutnya, yang juga menjadi foto terakhir, terlihat ia sudah memasuki mobil berwarna hitam pekat itu.

Jungkook kini sudah menatap lekat sang Atasan sekaligus Kakak angkatnya itu, kepala cerdasnya sibuk menebak apa yang tengah Lelaki Kim itu lihat, hingga wajah suntuknya hilang seketika. Ingin rasanya melihat dan mengintip, namun ia urungkan, ia harus menjaga etikanya di meja makan. Ya, Seokjin juga mengajak serta dirinya untuk melahap santap siang mereka.

Kembali menyimpan ponselnya di saku jasnya, kemudian meneguk air di gelasnya, tampak sudah selesai dengan kegiatan makannya.

"Informasikan pada divisi Accounting dan Finance besok aku ingin mereka menemuiku di ruang rapat, aku ingin laporan bulanan mereka." Titah Seokjin yang tentu saja hanya ditujukan untuk Jungkook yang memang merupakan Asisten pribadinya, sementara sisanya memilih abai dan menyelesaikan makan mereka.

Mengangguk patuh, "Baik, Daepyonim. Saya permisi. Terima kasih untuk makanannya." Membungkuk hormat pada tamu Tuannya untuk segera memenuhi perintah Seokjin.

"Kim Seokjin-ssi, saya sangat yakin bahwa persentase kemenanganmu dalam pilpres periode kali ini di atas 78 persen." Mulai Kim Junmyeon, Ketua Umum parpol Daehan, memulai percakapan.

"Ya, dengan strategi yang baru saja kita susun tadi, saya yakin bisa meraup suara sebanyak-banyaknya." Timpal Park Chanyeol, Menteri Perindustrian.

Seokjin masih bergeming alih-alih menyahuti sanjungan berlapiskan kepercayaan diri tingkat dewa dari para petinggi ternama itu.

"Dan saya yakin, para pebisnis juga akan bisa kita rangkul, makin banyak bala bantuan dan suara, makin bagus bukan?" Kali ini Hong Jinyoung menambahkan.

Satu alis terangkat, kemudian meletakkan kasar garpu dan pisau steak-nya. "Bisakah kalian makan dengan tenang? Dimana attitude kalian di meja makan? Dan apa itu tadi? 78 persen? Saya ingin mendapatkan persentase kemenangan 100 persen." Ujarnya dingin, kemudian meneguk sedikit airnya.

"Bisakah kita melanjutkan makan dengan tenang? Akan ada waktunya untuk kembali berdiskusi, tapi bukan di meja makanku." Senyuman tipis menjurus sinis dilayangkan membuat semua yang di sana membungkam rapat mulut mereka, menyumpalnya dengan potongan daging sapi grade A premium yang sudah dijelma menjadi steak yang luar biasa enak.

Waktu berlalu, kegiatan makan pun telah usai sejak tiga puluh menit yang lalu, kini mereka kembali ke ruang rapat, duduk saling melingkari meja, mirip Konferensi Meja Bundar.

"Kita harus bergegas untuk melakukan pemasaran, saya akan membantu untuk menayangkan iklan di media massa dan cetak dalam minggu ini."

"Bagaimana dengan desain iklan dan proses shooting-nya, Lee Jaehyun-ssi?" Tanya Seokjin tenang, kedua jemari tangan saling bertautan.

Devil's Allure (JinV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang