"Lalu setelah ini apa yang akan kita lakukan?"
"Sudah pasti kita harus awasi gerak-geriknya. Setidaknya ini sedikit membantu." Taehyung mendudukkan dirinya di samping Johnny, menyadarkan sedikit kepalanya di bahu sang partner.
Sambil memejamkan mata, Taehyung menggumam pelan. "Sebentar, John. Biarkan aku begini lima menit. Aku lelah sekali. Sungguh kasus Kim Sialan Seokjin ini tidak ada habisnya sama sekali. Aku rindu kasur dan bantalku."
"Kapan kau terakhir kali beristirahat di kamarmu, hmm?" Johnny melembut, membiarkan Taehyung memejamkan mata barang sejenak.
Sebenarnya, jika sedang seperti ini, Taehyung terlihat begitu rapuh. Seperti boneka porselen yang mudah pecah jika tak berhati-hati.
Tapi saat sisi lainnya bangkit, pemimpinnya itu bagaikan Cheetah yang siap menerkam kapan saja. Begitu gesit, brilian, dan juga anggun di saat yang bersamaan.
Ini yang membuahkan rasa kagum yang tak berkesudahan dalam diri Johnny. Membuatnya begitu menghormati Taehyung sekaligus ingin melindunginya.
"John..." Taehyung masih memejamkan matanya, "kau yakin ini aman, 'kan?"
"Tujuh puluh delapan persen, yakin. Karena cepat atau lambat mereka pasti menemukan sesuatu yang mencurigakan yang menyusup di sistem mereka."
Taehyung membuka matanya, kemudian mengangguk pelan. Netranya fokus ke arah laptop Johnny yang kini menampilkan lima tangkapan kamera CCTV yang berbeda. Salah satunya adalah ruangan perpustakaan yang sempat Taehyung datangi.
'Shit, kenapa aku tak menyadari jika di ruangan tadi ada kamera? Apa dia melihatnya? Apa dia tahu jika aku berhasil masuk ke sana?' Taehyung mengalami perang dalam batinnya. Menyadari jika ia baru saja ceroboh.
Taehyung masih hening memerhatikan layar. Pikirannya berkecamuk antara merutuki kebodohannya atau mengkhawatirkan keselamatan satu timnya karena keteledorannya.
"Tae, tadi kau ke mana? Aku melacakmu, tapi semuanya tak ada yang terhubung. Tabletku mati, ponselmu juga, GPS-mu..." Johnny berhenti sebentar dan menyadari jika benda mungil di telinga Taehyung tak ada di tempatnya. "Kemana antingmu?"
Taehyung menoleh ke arah Johnny. Meraba telinganya yang polos.
"Oh, tadi aku berjalan-jalan di sekitar hutan ini, namun sepertinya ada yang mengganggu sinyal GPS itu, karena tiba-tiba saja anting itu berdenging. Aku langsung melepaskannya dan mematikannya. Begitu pun tablet dan juga ponselnya. Tak ada sinyal sama sekali."
"Itu di daerah mana?"
"Jauh ke hutan sana," jarinya menunjuk ke arah hutan yang tadi di jelajahinya.
"Apa yang kau temukan?"
"Tidak ada, hanya pohon." Kilah Taehyung begitu lancar.
Johnny mengangguk paham. Setelah itu kembali hening.
"Maaf," ucapan Johnny yang tiba-tiba membuat Taehyung mengerutkan keningnya. "Hanya ini yang aku bisa lakukan. Aku tak bisa menerobos semuanya. Sepertinya ini hanya di salah satu sudut bangunan ini," tunjuk Johnny pada layar laptopnya.
"Dari sekian banyaknya kamera yang ada di dalam sana, aku hanya bisa memberimu lima."
Taehyung tersenyum, "ini sudah luar biasa. Kuyakin keamanannya amat sangat sulit ditembus. Kau sudah bekerja keras, Johnny."
"Aku tak lebih hebat darimu, Capt," balas Johnny. "Kau bisa menaklukkan segalanya."
'Termasuk hatiku,' lanjut Johnny dalam hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/198203850-288-k498920.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Allure (JinV)
FanficDevil's Allure Main cast : Kim Taehyung, Kim Seokjin Genre : Fanfiction Rate : M Length : Chapter Author : VJin x LiezXo (G'Licious) Cover : Arinyjv Disc. : This story is belong to us, all characters...