04. Penyusupan Pertama

583 81 6
                                    

Untuk membaca chapter 1 dan 3, bisa dicek akun LiezXo


Part 4


Taehyung tidak tahu kalau bekerja di perusahaan jauh lebih menyebalkan daripada menjadi detektif. Bagaimana Jimin bisa bertahan di perusahaan ini?

"Tentu saja Kim Seokjin! Siapa yang tidak betah memiliki bos seperti dia?"

Jiwa fanboy-nya kambuh setiap kali Kim Seokjin terlintas di kepala bersurai hitam milik Jimin.

"Aku pastikan kau akan betah di perusahaan ini."

"Aku tidak menjamin itu."

"Hei, tapi kau tidak sadar bos memperhatikanmu lebih? Aku saja iri."

"Aku lebih memilih diperhatikan Yoongi hyung."

"YAK!"

Pekikkan Jimin menuai lirikan dari para karyawan yang tengah menikmati makan siang mereka.

Taehyung membungkukkan badannya sambil tersenyum sesal –meminta maaf, lalu melotot seram ke arah sahabatnya. Jimin membalasnya dengan kekehan gemas.

Demi apa pun Taehyung sangat imut jika melotot emosi seperti itu.

"Kenapa membawa Yoongi hyung, itu lain cerita!"

"Sama saja dan tolong jangan berteriak seperti tadi, kau mengganggu ketenangan orang lain yang sedang makan siang." ucap Taehyung mengeluarkan ancaman dan rasa malunya tadi. Bagaimana tidak, Jimin berteriak dengan suara melengking.

"Terserah, tapi Tae, Daepyonim memang memperlakukanmu agak sedikit berbeda. Kau tidak sadar?"

"Tidak tahu dan tidak mau tahu." jawab Taehyung kesal lalu kembali memakan makan siangnya.

Kegiatannya kembali terhenti karena Jimin tiba-tiba saja memekik.

"Sudah kubilang jangan menarik per–"

"Daepyonim, annyeonghaseyo!"

Taehyung jatuh dari kursinya saat menoleh dan mendapati Seokjin tiba-tiba muncul di sampingnya.

Sekarang bukan hanya Jimin yang menarik perhatian, tapi dirinya juga.

Astaga kenapa ia harus kaget sampai terjatuh tadi.

"Butuh bantuan?"

Seokjin mengulurkan tangannya untuk menarik lengan Taehyung agar yang lebih muda dapat berdiri dari posisinya.

Namun Taehyung yang tidak fokus membuatnya kehilangan keseimbangan. Tangan Seokjin yang masih memegang lengannya kini melingkar penuh di pinggang ramping Taehyung guna menahan Taehyung agar tidak kembali jatuh.

Jimin ingin menjerit layaknya fanboy terhadap idolanya. Walaupun dalam hati ia iri, namun melihat sahabatnya berada dalam rengkuhan bahu lebar atasannya mau tak mau ia harus mengakui jika mereka berdua begitu serasi.

Sadar akan posisinya, Taehyung dengan canggung mendorong tubuh Seokjin agar ia terlepas dari pelukan targetnya.

Taehyung lalu membungkuk dan mengucap maaf.

"Maafkan aku, Daepyonim. Dan terima kasih sudah menolongku."

Taehyung masih menunduk ketika jemari kokoh Seokjin menyentuh dagunya dan mengangkatnya supaya wajah Taehyung sejajar dengan wajahnya.

"Lain kali, kau harus berhati-hati, jangan kehilangan fokusmu, jika kau tak mau hal yang tidak diinginkan terjadi." Seringaian itu kembali lolos menghiasi wajah tampan Seokjin.

Devil's Allure (JinV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang