Hai, happy weekend,, weekend gini jangan terlalu pikirin tugas hehe, yuk baca-baca dulu. Happy reading and sorry for typo's 💛
Riweh.
Itulah satu kata yang tepat menggambarkan suasana rumah Pak Chandra. Baru pukul lima, tapi mereka sudah terjadi keributan.
Hari ini Renjun mulai kerja, ia akan mengajar di salah satu SMP favorit se-kecamatan.
Yang lain bahagia, tapi si bocil menggemaskan Jisung justru manyun. Ia sejak tadi malam mendiamkan sang kakak.
"Kamu itu kenapa sih dek? Kakaknya keterima kerja kok manyun terus dari malem?" Pak Chandra bertanya pada Jisung.
"Gak papa," ketus Jisung.
Bu Wanda yang sedang menyetrika baju, menghela napas pelan, agaknya anak bungsunya ini marah, "dek, ditanya bapak kok jawabnya gitu?"
"Hueeeeeeee ngga mau ditinggal mas Njun!!!"
Jisung nangis.
Pak Chandra matanya langsung melotot kaget, tidak mau ditinggal Mas Njun katanya?
"Dek, mas mu kan ngga kemana-mana," heran Pak chandra.
Tangis Jisung makin keras, bahkan sampai sesenggukan, "ta-tapi .. hiks .. ntar yang anterin Icung sekolah sama jemput siapa kalau mas kerja? Huhuhuhu."
Pasangan suami istri yang tak lain tak bukan Pak Chandra Bu Wanda otomatis saling pandang, wajah keduanya seakan mengatakan, 'oalah khawatir ngga di antar sekolah, bocah drama'
"Ya kan Mas Njun masih bisa anterin kamu, berangkatnya sama-sama pagi," Renjun dari arah kamar ikut berkomentar. Tidak tahan juga karena Jisung diam padanya sejak malam.
"Terus pulangnya?"
Pertanyaan Jisung mampu membuat Renjun dan kedua orang tua mereka terdiam.
—————
"Assalamualaikum.."
Lia mendengar salam, sepertinya ada tamu, "Waalaikumsalam."
Perempuan cantik itu bergegas untuk membukakan pintu. Ada wanita seusia mamanya, lebih muda sedikit, tengah berdiri dengan anggun sambil menenteng bingkisan.
"Permisi, rumahnya Bu Iriana?" tanya wanita itu.
Lia mengangguk, "iya, saya putrinya. Silahkan masuk, bu."
"Eh, ngga usah mbak, ini saya cuma mau anterin bingkisan," katanya, lalu memberikan bingkisan yang berisi cake itu pada Lia.
"Oh iya, terima kasih. Tapi ada apa ya bu?"
"Saya warga baru, kemarin suami saya baru saja pindah kerja, awalnya di China. Nah sebagai tanda awal silaturrahmi, saya ada sedikit bingkisan buat Bu Iriana sekeluarga."
Lia mengangguk paham, "oh iya terima kasih ya bu, semoga betah."
"Iya, oh mbak saya sekalian tanya, SD N 1 dimana ya? Anak saya mau sekolah disana tapi belum tau alamatnya."
Lia terdiam sebentar, SD N 1?
"Oh, bu itu kebetulan saya salah satu guru di sana. Mau berangkat bareng saya? Atau saya kasih alamatnya saja?"
"Alhamdulillah malah ketemu ibu gurunya langsung, saya minta alamatnya saja ya bu guru, anak saya mau kelas dua sekarang."
"Oh iya, namanya siapa bu?"
"Chenle."
—————
Seperti biasa, Renjun mengantar Jisung ke sekolah. Namun kali ini beda, ia harus bekerja setelahnya, dan satu lagi ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Liana
FanfictionRenjun cuma warga biasa yang punya cita-cita mempersunting putri kaya raya Kepala Desa. #1 in Renlia [13/11/2021] #1 in Renlia [06-25/09/2022] #1 in Renlia [01-13/12/2022] #1 in Renlia [25-26/01/2023] #1 in Renlia [28/03-04/04/2023] #1 in exovelvet...