11 - Alumni SD

215 53 25
                                    

Guys, selamat malam minggu 💛 yang malamnya engga ada acara, yuk baca-baca, happy reading and sorry for typo's 💛








Hari ini Lia seperti biasa tengah berada di kantor guru, jadwalnya mengajar masih beberapa menit lagi. Lia memanfaatkan waktu untuk sekadar mengobrol dengan beberapa rekannya.

"Kalau saya insyaAllah tiga bulan lagi, nanti bapak ibu guru semua pokoknya harus dateng," ini Bu Jihyo sedang membicarakan rencana pernikahannya dengan salah seorang CEO perusahaan besar, Daniel namanya.

Lia juga Karina mengangguk menanggapi, memang guru yang satu itu sangat heboh dalam bercerita, membuat pendengarnya pun ikut senang.

"Iya bu, insyaAllah nanti pasti dateng, iya kan bu Lia?" tanya Karina.

"Bener banget bu, masa iya nikahan Bu Jihyo kita skip gak dateng. Nanti ngga bisa lihat betapa cantiknya ibu," ujar Lia diselingi tawa.

Ketiganya cukup puas membicarakan beberapa hal, sampai dering notifikasi dari ponsel Lia menyita perhatian.

"Aduh maaf ya ini grup whatsapp rame banget," kata Lia dengan sungkan.

Bu Jihyo tersenyum ramah, "ngga papa bu, monggo kalau mau di cek dulu grupnya takutnya penting."

Lia menurut, lantas membuka aplikasi hijau andalan masyarakat +62. Ternyata grup alumni SD yang sedang ramai, tanpa lama ia membuka obrolan tersebut.

Temannya yang tinggal di Australia sedang pulang kampung, dan dia meminta untuk reuni kecil-kecilan.

Apakah Lia akan ikut? Entah, dia akan memikirkannya lagi nanti.

————

Renjun menutup buku terakhir milik siswanya yang telah selesai ia koreksi, ponselnya dari tadi terus berbunyi, "rame banget, lah tumben grup SD," herannya lalu melihat apa pembahasan yang sedang berlangsung di grup.

"Felix ngajak reuni? Malam minggu, pengen sih tapi—"

"Pak Rendy, ngobrol sama siapa?" ini Pak Jamal, salah satu guru senior di SMP tempat Renjun mengajar.

Renjun tertawa canggung, "ini Pak Jamal, teman-teman SD ngajak reuni gitu, dan saya bingung mau datang apa engga," jawabnya sopan.

Pak Jamal mengangguk paham, lantas mengambil duduk di sebelah Renjun, "datang aja, udah berapa tahun itu ngga pada ketemu, SD kan tadi?"

"Iya Pak."

"Tapi ada satu hal penting yang mau saya kasih tau," Pak Jamal berkata dengan serius.

Renjun ikut terlarut, ia menatap sang senior dengan penasaran, "apa Pak?"

"Jangan ngaku jomblo, setidaknya datengnya jangan sendiri, karena pasti teman-teman Pak Rendi udah ada yang dateng sambil gendong anak," kata Pak Jamal diakhiri dengan tawa.

Renjun sedikit terkejut dengan penuturan Pak Jamal, tapi ada benarnya juga. Beberapa teman sekolahnya banyak yang sudah menikah, ada yang lanjut S2, ada juga yang tahap punya pacar atau tunangan. Sedangkan Renjun? Dia kan jomblo.

————

"Assalamualaikum," Jisung memberi salam pada ibunya yang sedang jaga warung.

Bu Wanda tersenyum lembut, sambil memberikan uang kembalian pada pembeli, beliau menjawab, "waalaikumsalam anak bontotnya ibuk."

Salah satu pembeli, Bu Mawar menatap heran pada Lia yang berada di belakang Jisung, "loh kok ada Mbak Liana?"

Lia langsung sadar, ia tersenyum manis pada Bu Mawar, "iya bu, saya pulang bareng Jisung."

LianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang