✒️- [Klimaks]

4 2 0
                                    

Materi Ke-tigapuluhlima

: 24 September 2021

¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤

A. Pembukaan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam!

Jika kemarin materinya tentang konflik, maka sekarang kita masuk ke klimaks🛫

Klimaks, apaan tuh?

Klimaks adalah adegan penghalang terakhir antara tokoh dan tujuannya.

Setelah klimaks, tidak ada konflik lain. Klimaks merupakan pertanyaan yang jawabannya cuma dua.

1. Apakah tokoh Gagal/Berhasil mencapai tujuan?

Jawaban itu muncul di akhir sebagai resolusi. Dalam kerangka pemikiran bahwa satu tulisan fiksi adalah hanya milik protagonis (tokoh lain cuma pendukung), adanya lebih dari satu klimaks sama dengan membuat satu Protagonis memiliki lebih dari satu tujuan.

Apa yg akan terjadi kalau protagonis punya lebih dari satu tujuan? Sebenarnya tidak ada larangan buat protagonis untuk memiliki lebih dari satu tujuan utama.

Tapi, ini ada risikonya. Apa? Risikonya ada di tangan pembaca.
Pembaca akan bertanya-tanya.
Ini cerita tentang apa?Lalu bagaimana?

Atur Skala Prioritas dari tujuan tokoh. Mana yang utama, dan mana yang pendukung.

🛫 Misal: Tokoh memiliki 2 tujuan:

1. Lulus Kuliah.
2. Punya Usaha.

Dua tujuan itu perlu disatukan jadi satu tujuan.

🛫 Misal: Membayar kuliah sendiri karena ayah yang meninggal.

Plot dalam cerita diatur agar Tujuan utama itu yang menjadi klimaks. Berhasilkan protagonis membayar kuliahnya sendiri? Artinya apa?

Tujuan utama Protagonis dipecah-pecah jadi tujuan-tujuan lain yang lebih kecil dan dijawab satu per satu dalam tiap konflik yg muncul.

Resolusinya jadi bisa diatur jadi begini: Tokoh berhasil lulus kuliah dan membiayai kuliahnya sendiri dengan bantuan Beasiswa Wirausaha dari Kampus.

Kalau tidak ada tujuan utama alias semua tujuan dibuat memiliki intensitas yang sama, pembaca beresiko tidak paham cerita.

Tokoh fiksi kalo tugasnya nggak signifikan:

1. Hilangkan; klo nggak bisa dihilangkan

2. Satukan tugasnya ke tokoh lain, lalu hilangkan; atau

3. Jangan dikasih nama. Cukup diberikan sebutan: Pak Kepala Sekolah, Ibu Mentri, dll.

Cerita adalah jembatan, sesuatu yang dibangun dengan peningkatan intensitas, konflik yang semakin menarik perhatian pembaca, di mana terjadi perubahan karakter setiap kali menyelesaikan konflik—hingga sesuatu terjadi sebagai konflik utama novel tersebut.

Sebuah revolusi, perubahan yang mendasar. Aristoteles dalam The Poetics menyebutnya sebagai “peripety”, yaitu perubahan ke arah yang berlawanan secara cepat.

Jika cerita adalah sebuah pertanyaan, maka klimaks adalah jawabannya. Klimaks berada di seberang cerita. 

Apa maksudnya dengan di seberang cerita?

Karakter melalui alur cerita yang mengubah sifatnya secara mendasar, sehingga dia berada di “seberang” dari awal mula.

Di klimaks, karakter pengecut akan menemukan keberanian. Dua orang yang saling menyukai tetapi masih saling mengenal satu sama lain akan bersatu (mungkin menikah), atau pendosa menjadi alim dan alim jadi pendosa.

Yuk, Berbagi Ilmu! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang