✒️- [Menuangkan Imajinasi]

3 2 0
                                    

Materi Ke-empatpuluhdua

: 5 Oktober 2021

¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤

A. Pembukaan

Ekhem jadi ... eh assalamualaikum dulu.

Materinya tentang menuangkan imajinasi dalam proses menulis

Semua orang memiliki kemampuan menulis. Namun, tanpa imajinasi yang kuat, penulisan sebuah novel tidak mudah dilakukan.

“Sebenarnya setiap orang bisa menulis tapi yang punya imajinasi luar biasa itu adalah para penulis novel,” kata Pengusaha Perempuan Dewi Motik saat menghadiri peluncuran buku ‘Kidung Volendam” karya Halimah Munawir, di perpustakaan Nasional Jakarta, Senin (22/1/2018).

Tentu setelah membaca kutipan di atas, tidak bisa dipungkiri lagi penulis novel tidak bisa lepas dari berimajinasi. 

Cara Membuat Buku fiksi paling mudah jika Anda bisa memainkan imajinasi anda, memaksimalkan pikiran-pikiran liar selayaknya anak kecil. Tanpa ada batasan kaku selayaknya buku ilmiah.

Adakah orang di dunia ini yang tidak mempunyai gambaran imajinasi dalam pikirannya? Atau, adakah orang yang terlalu serius sehingga tidak punya gambaran imajinasi?

Jika orang itu memiliki kelainan, mungkin jawabannya “iya”. Tetapi pada kasus ini saya akan membahas imajinasi dalam cakupan orang-orang pada umumnya. Cakupan itu dapat berarti sebuah individu atau kelompok atau elemen masyarakat yang ada di kehidupan sehari-hari.

Bahkan kita tahu bahwa mayoritas masyarakat pada zaman dahulu sering mengarang mitos-mitos yang di luar nalar manusia yang pada akhirnya diketahui sebagai bentuk penggambaran imajinasi tertinggi pada satu orang ataupun satu kelompok.

Salah satu penyebab penggambaran imajinasi yang melampaui batas saat itu adalah keterbasan perkembangan teknologi yang ada. Hampir seperti kisah Wright bersaudara yang berimajinasi bahwa manusia dapat terbang hingga pada akhirnya mereka menjadi penemu pesawat.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan (dalam suatu angan-angan) atau menciptakan gambaran (lukisan, karangan, dsb) berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.

Dari pengertian ini pula, saya percaya bahwa setiap manusia di dunia ini selalu memiliki imajinasi dalam pikiran mereka. Imajinasi tidak harus berasal dari pikiran yang selalu out of the world, tetapi juga dari pikiran yang mengacu pada kejadian nyata di sekitarnya.

Bahkan, imajinasi dapat digunakan untuk memanipulasi dunia yang kita terjun di dalamnya sesuai kehendak kita ketika dunia itu sudah ditransfer kedalam pikiran kita. Ibaratnya, imajinasi adalah senjata atau tongkat kekuasaan untuk mengatur dunia kita yang ada didalam pikiran kita.

Cara membuat buku fiksi itu ibarat bermain-main dengan imajinasi
Imajinasi adalah jembatan kita untuk menuju suatu dunia yang abstrak dan penuh dengan kemustahilan.

Orang yang berlebih dalam imajinasi terkadang disangka orang gila, padahal belum tentu. Orang gila karena imajinasi cenderung berpikir inovatif dan selalu satu atau bahkan beberapa langkah di depan orang-orang pada umumnya.

Terkadang ada suatu masa di mana orang gila menjadi pelopor kemajuan dunia semacam orang-orang seperti Einstein, Thomas Alfa Edison, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, pada zaman sekarang ini banyak sekali seminar motivasi, pelatihan, workshop, dan semacamnya yang bertujuan untuk mengembangkan imajinasi dalam otak kita. Tujuannya sangat jelas, yaitu mendapat gagasan serta inovasi baru demi kemajuan suatu bangsa dan perkembangan dunia kearah yang lebih praktis.

Yuk, Berbagi Ilmu! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang