Candy Game?

3.3K 346 32
                                    

"Apa kalian mengenal mereka?" Ketahuannya kami berakhir menemui kakak-kakak kami yang ada dikantin, Kak Karina yang tengah menyeruput minuman terpaksa berhenti dan langsung berdiri disaat melihatku.

"Kok adek bisa disini?" Pertanyaan yang terlontar disertai kernyitan dahi dalam membuatku diam sembari menelan ludah dan menyenggol lengan Rezka yang malah diam memandang kakaknya.

"Shella kamu bolos?" Nada bicara Kak Karina mulai naik, aku menunduk takut dan mengangguk kecil.

"Pasti Rezka yang ngajak ya?" Lalu suara yang lembut terdengar membuatku sedikit mendongak memandang Kak Acha yang tersenyum hangat.

Anjay ademnya..

Kulirik Rezka dan dia malah tersenyum lebar serta mengangguk membenarkan ucapan kakaknya.

Sinting ni anak.

"Sudah makan?" Gilaaa tukar kakak aja bisa gak sih, mau Kak Acha aja, soalnya dia lembut beut njir.

"Belum kak."

"Shella?"

"Cha, apaan sih, suruh mereka balik kesekolah dong kok malah ditanyain udah makan atau belum." Protes Kak Karina yang menoleh kepada Acha dan menunjuk kepadaku, 2 siswi yang mengantar kami hanya diam sambil bersilang dada dibelakang kami.

"Mereka pasti belum makan, secara bolos mana ada yang namanya melenceng ke kantin dulu."

"Itu benar." Kini pandangan tajam Kak Karina mengarah kepada Rezka, membuat anak itu menelan ludah dan bergidik ketakutan lalu sembunyi dibelakang tubuhku.

Lah anjir percuma aja, orang akunya pendek dan dia tinggi kek tiang listrik.

"Pulang gih." Usir Kak Karina pada akhirnya tanpa menatapku. Ok.. pertanda dia marah kepadaku sekarang dan kesal.

"Kak ak-"

"KAKAK BILANG PULANG!" Aku diam untuk kesekian kalinya dan membiarkan kedua bahuku diremat pelan dari belakang oleh Rezka.

"Wo wo Karin, tenang ok." Salah satu dari siswi itu berbicara pada akhirnya sambil mendekati Kak Karina.

"Tenang gimana, adek aku bolos otomatis dia ketinggalan pelajaran untuk hari ini!"

"Dan kamu juga kenapa gak usir mereka setelah ketahuan." Lanjutnya menunjuk siswi yang masih stay bersilang tangan didada.

"Tanyakan ke Prima."

Prima? Tunggu aku pernah mendengar nama tersebut. Sontak Kak Karina menjewer telinga kanan Siswi itu yang langsung berteriak kesakitan.

"Aduh duh duh, Karin sakit oi!"

"Bodoh amat!" Kukira tangannya itu hanya ringan kepadaku, ternyata tidak dan aku sebisa mungkin menahan tawa melihatnya.

"Karina, udah ya lepas, kasihan Prima." Uh suara yang lembut itu terdengar kembali.

"Iya tu, ntar lepas loh telinganya." Ini Rezka yang berbicara sembari sedikit mengejek kakakku, tentu perkataan tersebut berhasil membuat Kak Karina berhenti menjewer telinga Prima.

"Sakit banget sumpah sakit banget, kenapa dah San pacaran sama cewek sebarbar ini."

"Hei!" Melihat Kak Karina yang ingin menjewer telinga Prima, aku langsung saja berinisiatif menahan lengannya.

Berhasil, cuman ya pandangan Kak Karina sangat tajam untukku.

Aku masa bodoh dengan itu dan lagi tadi Prima menyebutkan nama San, aku jadi berfikir hubungan Prima dengan San apa?

"Itu karena adek kamu bucin Karina." Ucap Kak Acha yang membuat pertanyaanku didalam benak terjawab.

"Heleh bucin, bucin tai kambing."

"Iri bilang."

"Njing."

"Hei hei sudah." Kali ini Siswi yang satunya langsung bergerak berdiri ditengah-tengah Kak Karina dan Prima, kedua tangannya terentang langsung untuk menahan pertengkaran kedua.

"Ribut mulu, ntar batal jadi iparan gua mampusin."

"Astaga Natha gitu amat ngomongnya ih!"

"Ya makanya jangan ribut, sakit telinga gua." Kak Karina langsung saja cemberut dan menghempaskan tanganku yang sedari tadi menahan, ia langsung duduk dan bersilang tangan serta memalingkan wajah.

Imutnya! Cara merajuknya itu sangatlah imut.

"Yee merajuk markonah."

"Diam ih!" Prima tergelak kecil mendengarnya setelah itu menoleh kepadaku yang menatapnya seketika.

"Berhubung kalian disini, pulangnya nanti aja, soalnya kami mau main game."

"Prim, kita udah sepakat gak bawa orang luar ya."

"Yaelah Nat, mereka kan adek teman kita juga, jadi gak masalah lah kalau ikut main."

"Aku gak setuju." Tolak Kak Karina mentah-mentah.

"Udah diam, merajuk aja lu sono."

"Ish!"

"Aku boleh-boleh aja sih, tapi Rezka mau emangnya?" Tanya Kak Acha dan menoleh memandang Rezka yang telah berdiri disebelahku.

"Memangnya main apa kak?" Pertanyaan Rezka mewakili diriku yang juga penasaran.

"Candy Game."









Dirgaxella A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirgaxella A.J Nathaela

Note : Gak komen? Gak ada chap selanjutnya, padahal bagian enak-enak 🌚

Tendae - WinRina 🔞 ✅ (On Going Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang