Wedding ( End )

4.6K 256 41
                                    

"Undangan." Shella melirik sekilas undangan hitam bertuliskan nama Karina dan Santoso dengan tinta emas.

Ia hanya berdehem dan mengalihkan pandangannya ke pada laptop diatas meja, mereka berada di kantor sekarang dan Rezka bekerja sebagai sekretaris Shella.

Ah bukan.. tapi Winter namanya di korea ini.

Rezka melempar undangan tersebut ke meja dan melangkah menuju lemari kecil penuh dengan minuman keras.

"Kita datang?"

"Tidak." Rezka terkekeh kecil dan meraih botol minuman merek jack daniels dan menoleh ke Shella.

"Aku pesan tiketnya sekarang."

"Aku bilang ti-"

Cklek!

Blam!

"Dasar munafik." Gumam Rezka yang sudah berada diluar, Shella menghela nafas lelah dan melirik meja atau lebih tepatnya menatap undangan tersebut.

Badump!

"Ck bangsat." Dihempaskan kasar punggungnya kesandaran kursi dan tangan kirinya terangkat menyibak kasar poni yang menjuntai menutupi wajah.

Lalu tangan itu turun menutupi matanya dan..

Tanpa diminta air mata mengalir begitu saja, Shella menangis dalam diam.

01 november 2022.

Hari pernikahan sudah tiba dan sekarang Karina berada didalam kamar tengah di rias.

Dia tidak menyangka dengan ini semua, pasalnya terlalu cepat baginya melangsungkan pernikahan bersama Santoso.

Namun mau bagaimana lagi, untuk menghilangkan perasaannya kepada Shella inilah satu-satunya cara.

Walaupun..

Dia tersiksa.

"Anda menangis?"

"Ya?" Karina memandang pantulan dirinya di cermin dan baru menyadari kalau meneteskan air mata ke pipi.

"Ah maaf."

"Tidak masalah, itu hanya sedikit jadi tidak akan lama untuk diperbaiki."

Cklek!

Pintu terbuka memperlihatkan sosok Prima dari pantulan cermin, Karina menyunggingkan senyuman tipis dan dibalas oleh Prima.

"Cantik." Ucapnya langsung setelah berada didekat Karina, mendengar itu dia tidak bisa menyembunyikan rona merah di kedua pipi.

"Beruntung San memiliki dirimu Karina."

"Aku juga beruntung memilikinya kak." Prima memandang lekat wajah Karina dari cermin dan menghela nafas panjang.

"Kakak tau kalau kamu belum siap."

"Kak~" Prima menyunggingkan senyuman hangat dan memberikan sesuatu kepada Karina.

"Apa ini kak?" Tanyanya sambil menerima ragu kotak berbentuk persegi berwarna pink dan ada pita emas bentuk love diatasnya.

"Buka saja, kakak mau keluar nemuin calon kkk." Dengan begitu Prima melangkah keluar dan mengisyaratkan perias itu untuk ikut.

Dan kini hanya tinggal Karina sendirian didalam kamar, ia membuka ragu kotak tersebut dan diam setelah melihat isinya.

Isinya merupakan sebuah boneka anak kucing yang tengah memeluk kotak kecil lainnya, lalu terdapat secarik kertas kecil di dekat kaki boneka tersebut.

Ia mengambil kertas itu dan meletakkan kotak diatas meja, perlahan kedua tangannya bergerak membuka lipatan di kertas tersebut.

"Happy wedding."

Hanya itu namun mempunyai banyak arti yang tersirat, kedua mata indahnya berkaca-kaca tanpa diminta.

Dan kepalanya tertunduk lemah disertai tangan memegang kertas itu meluruh.

Dia tau benar siapa yang mengirimkan ini.

"Shella.."

"Sudah dimulai." Gumam seseorang yang berada diatas gedung sebelah rumah Santoso.

"Bukankah dia cantik." Orang lainnya datang dan ia menoleh kebelakang, memandang sosok gadis tinggi berpakaian kemeja putih dan dibalut blazer hitamnya.

"Namun sayangnya tidak bisa dimiliki." Lanjutnya sambil bertopang dagu dan tertawa miris, pandangannya mengarah ke salah satu tamu undangan yang begitu cantik dimatanya.

"Kau benar.." Setelah itu hening, mereka berdua menatap fokus acara pernikahan tersebut yang hampir selesai, hanya tinggal memakaikan cincin.

"Baiklah, sepertinya kita harus pergi." Ucap orang itu dan melangkah duluan menuju helicopter dibelakang mereka.

Dia menyunggingkan senyuman hangat dan berbalik lalu melangkah menyusul Rezka yang sudah berada di dalam helicopter.

"Semoga kamu selalu bahagia dengan Santoso, kakak."

"Ada apa sayang?" Tanya Santoso karena Karina menoleh kebelakang memandang gedung didepan sana, dia diam sehingga desingan mesin disertai angin kencang yang bertiup membuat mereka semua menoleh kesana dan melihat sebuah helicopter bergerak menjauhi area pernikahan.

Prima yang tau itu siapa hanya diam sambil menyunggingkan senyuman tipis.

"Baiklah, semoga kamu bisa menerima ini semua Shella."





























Boom!
Ending yang tidak memuaskan, tapi beginilah alur yang tersusun.

Maaf ok dan terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita abal-abal ini.

Bye bye.. sampai ketemu di cerita lainnya kkkk.

Kalau kalian bertanya, lah katanya mesan tiket.. kok ada helicopter.

Jadi sebenarnya mereka naik apa ke indonesia, helicopter atau pesawat? Jawabannya yang pesawat cuman setibanya di indonesia mereka menyewa langsung sebuah helicopter karena terlalu malas berada di kemacetan.

Dan wis..

Sultan Shella gitu dong.. bebas.

//author melarikan diri.

Tendae - WinRina 🔞 ✅ (On Going Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang