Bang!
Pagi hari yang cerah sudah diisi oleh suara pukulan yang dilayangkan dari sosok gadis mungil kepada samsak di depannya.
Kedua tangan memakai sarung tinju, nafasnya terdengar memburu, tatapannya tajam dan berpeluh keringat, bahkan tubuhnya juga berkeringat sehingga bra sport yang dipakai serta celana pendek sepahanya basah.
Dia tidak memperdulikan itu dan kembali melayangkan pukulan ke samsak.
Bang!
Bang!
2 kali, kanan dan kiri lalu dirinya menghela nafas kasar dan berdiri tegap dari posisi kuda-kudanya tadi, kedua tangannya meluruh dan kepalanya mendongak lesu kebelakang.
Ia memejamkan mata dan mengatur nafas yang tersenggal, tenggorokannya kering namun dia tidak beranjak sama sekali menuju kedalam rumah hanya sekedar mengambil minum di dapur.
Memilih berbaring dengan kedua tangan terlentang, dadanya naik turun masih mengatur nafas dan menelan ludah, ia membuka matanya sehingga lampu gantung diatas sana menyilaukan pandangan.
Namun hanya sebentar disaat derap langkah kaki terdengar mendekati disertai wangi khas parfum dan wajah yang menghalangi cahaya lampu tersebut.
Dia tersenyum hangat dan merubah posisinya menjadi duduk bersilang, disusul orang itu yang langsung duduk dipangkuan dan mengusap lembut wajah berpeluh keringat tersebut.
Orang itu tidak jijik sama sekali dengan tubuh basahnya, lagian keringatnya tidak bau melainkan wangi parfum yang menyebar akibat bertemu dengan air.
"Sudah latihannya?" Dirinya mengangguk dan memanyunkan bibir.
Chup.
1 kecupan didapatnya sehingga ia terkekeh kecil dan membenamkan wajah di dada orang tersebut.
"Kali ini aku bakal lebih kuat." Ucapnya, orang itu tertawa kecil dan mengusap lembut surai lepeknya.
"Tidak perlu melakukan itu sayang, aku yang bakal lebih menjaga-"
"Tidak." Potongnya dan mendongak serta melingkarkan kedua tangan di pinggul istrinya ini.
"Aku bertugas sebagai kepala rumah disini dan seharusnya bisa melindungimu dari insiden kemarin, diriku belum terlalu kuat untuk lebih menjagamu sayang." Ucapnya dengan wajah serius, sang istri menghela nafas dan mengecup sekali lagi bibirnya.
Setelah itu menyatukan kening dan mengusap hangat kedua pipinya.
"Baiklah, setidaknya kamu ingat waktu sayang. Ini sudah jam 6 pagi, kamu sama sekali tidak beristirahat dari kemarin, terlebih hari ini ada meeting kan? Kamu juga harus mengantar Shella." Ucapnya panjang lebar disertai..
"PAGI DUNIA!" Teriakan sang anak yang berada dirumah, sungguh besar sehingga sampai di ruangan latihan ini, mereka tergelak kecil dan sang istri beranjak dari pangkuan, dia berdiri dan melangkah duluan keluar dari ruangan latihan tersebut.
Disusul dirinya yang telah melepas sarung tinju dan sedikit berlari untuk meraih lembut pinggul sang istri dari sebelah kiri.
"Aku sangat mencintaimu, Karina." Ucapnya diselingi kecupan hangat di pipi.
"Begitu pula denganku, Winter."
.
.
."Caelah, masih pagi ni mata udah lihat keewean ae."
"Heh!" Mendengar ucapan sang anak barusan, Winter langsung meraih tisu untuk dilemparkan kepada Shella.
Namun Karina menahan dan hal itu membuat sang anak cengir kuda serta memeletkan lidah mengejek Winter.
![](https://img.wattpad.com/cover/273751221-288-k609227.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tendae - WinRina 🔞 ✅ (On Going Season 2)
De TodoAku menyukaimu, kau gadis yang cantik Malam ini, aku ingin bisa lebih mengenalmu Kita berteman untuk sementara tapi itu sama seperti awalnya Aku ingin berselancar di tubuhmu yang bergelombang Kau adalah nuna-ku, kau adalah keluargaku Kita berteman d...