*chap ini adalah lanjutan dari prolog.*
Rezka menunggu Shella di luar lebih tepatnya bersandar di batang pohon sambil memasukkan kedua tangan di dalam saku dan mengulum permen tangkai rasa susu.
"Kenapa tidak masuk?" Seseorang datang dan bertanya kepadanya, sontak Rezka menoleh dan berdiri tegap melihat sosok Natha di dekatnya.
Tidak ada jawaban karena Rezka memandang benci kepada Natha, namun yang dipandang seperti itu hanya tersenyum tipis dan memberikan tas Rezka serta Shella yang tertinggal di gudang.
Rezka menerimanya dengan kasar dan memakai langsung tasnya sedangkan tas Shella dia pegang di tangan kanan.
Tidak berhenti disitu, Natha kembali memberikan tas hitam kecil yang sedikit menggembul, melihat itu ia mengernyit bingung dan menerima ragu tas tersebut.
"Didalamnya terdapat uang, gua tau kalau kalian akan pergi ke korea jadi terima ya.. dan maaf." Ucap Natha tulus dan membungkuk meniru cara maafnya orang Korea.
Rezka terkekeh sinis melihatnya.
"Gua benar-benar minta maaf, maaf sudah mempermainkan kalian-"
"Kau kira dengan uang ini aku memaafkanmu hm?" Potong Rezka sambil mencengkram erat tas kecil tersebut.
"Tidak, gua tau-"
Bugh!
Dirinya langsung terduduk kebelakang disaat mendapatkan pukulan keras di rahang, ia meringis kesakitan dan mendongak memandang Rezka yang menyeringai lebar.
"Maafmu diterima, sialan." Ucapnya bertepatan dengan derap langkah kaki menuruni tangga gereja, mereka berdua menoleh kesana dan mendapati Shella dalam keadaan kacau, mata anak itu sembab serta hidungnya merah.
"Kau menangis?"
"Hanya sedikit." Jawabnya disertai kekehan kecil dan menoleh kebawah disaat baru menyadari Natha.
"Terimakasih sudah datang." Ucapnya sedikit membungkuk dan mengulurkan tangan, Natha hanya diam menerima tangan dan ditarik untuk berdiri.
"Maksudmu?"
"Aku meminta Prima untuk mengatakan kepada Natha datang ke gereja ini." Shella menoleh sedikit menatap Rezka setelah itu menoleh ke Natha.
"Dia tidak tau kan?" Gelengan yang diterima membuat senyuman tipis tersungging, Shella mengulurkan tangannya kebelakang isyarat untuk meminta tasnya, seakan mengerti Rezka langsung memberikan tas tersebut.
"Kalian benar-benar pergi?" Tanpa ragu Shella mengangguk dan menepuk pelan bahu Natha.
"Hanya dengan ini, maksud gua tidak membawa baju atau lainnya?" Tanyanya heran karena mereka pergi ke korea hanya bermodalkan uang serta baju yang dipakai.
Tas yang mereka sandang tidak ada isi yang penting, hanya buku pelajaran hari ini.
"Ya." Jawab Shella setelah itu melangkah duluan menjauhi gereja, menyisakan Rezka yang sepertinya ingin membicarakan sesuatu dengan Natha.
"Lu tidak jadi pergi?"
"Jadi, hanya saja bisa minta satu permintaan?"
"Tentu." Rezka menyunggingkan senyuman hangat, ia bergerak melangkah mundur dan Natha yang melihat itu mengernyit bingung.
"Tolong jaga Kak Acha ya, itu permintaanku." Dengan begitu ia berbalik dan berlari kecil menyusul Shella, Natha dibuat terdiam mendengar permintaan tersebut.
"Jadi.. sudah memesan tiket?" Tanya Rezka sambil merangkul temannya tersebut, mereka tengah berjalan menuju halte bus terdekat.
"Sudah, aku meminta Pri-"
"Wah sepertinya kau sudah memikirkan jauh-jauh soal kepergian ini ya." Potong Rezka dan Shella cengengesan kecil sebagai jawaban, melihat itu Rezka mengusak gemas surai Shella.
Pada akhirnya mereka tiba di halte bus, namun butuh beberapa menit lagi untuk menunggu bus datang.
"Apa perlu membeli sesuatu?"
"Tidak usah."
"Baiklah." Setelah itu hening, baik Rezka maupun Shella tidak ada yang membuka mulut untuk bicara, sehingga bus datang dan Rezka masuk terlebih dahulu, menyisakan Shella yang menunduk didepan pintu bus.
"Ada apa?" Dia mendongak memandang Rezka serta supir bus, Menggeleng kecil dan melangkah masuk.
Pintu bus tertutup bertepatan dengan..
"SHELLA!" Teriakan seseorang yang tengah berlari, namun sialnya bus sudah bergerak sehingga orang itu berhenti di tengah jalan sambil mengatur nafas dan meneteskan air mata.
"Shella hiks."
Because i like you~
Lagi anteng dengar lagu Dreamcatcher.Acieee double ni yee acieee cieee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tendae - WinRina 🔞 ✅ (On Going Season 2)
AléatoireAku menyukaimu, kau gadis yang cantik Malam ini, aku ingin bisa lebih mengenalmu Kita berteman untuk sementara tapi itu sama seperti awalnya Aku ingin berselancar di tubuhmu yang bergelombang Kau adalah nuna-ku, kau adalah keluargaku Kita berteman d...