Cara Berciuman...

9.6K 504 56
                                    

Sebelum timbul perasaan dengan sang kakak.

____________________________

Cklek!

Namaku Shella anak bungsu dari keluarga alevandra, aku merupakan seorang gamer diusia yang masih belia.

Umurku sekarang 16 tahun dan aku seorang.. lesbian.

Pintu kamarku terbuka lebar sehingga cahaya dari luar masuk menerangi kamar yang sengaja kubuat gelap, aku yang tengah bermain game dipojokan segera menoleh dan berdiri serta mematikan hp dan melepas headphone.

"Ada apa bu?" Tanyaku sembari mendekatinya.

"Jemput kakakmu." Aku langsung menghela nafas mendengarnya, menjemput kak Karina sangatlah membuang waktuku, namun karena tidak mau seluruh aset gameku disita, mau tidak mau aku menurutinya.

"Kenapa harus Shella sih bu, kan ada pacarnya."

"Santoso sibuk, jadi jemput Karina di depan warteg." Perintah sudah disebutkan 2 kali dan itu tidak bisa dilanggar, dengan malas kuraih jaket serta kunci motor matic kesayanganku dan melangkah keluar kamar melewati ibu.

"Astaga, punya anak perempuan hobinya ngegame." Aku dengar, namun malas merespon dan melirik sekilas saja tubuh ibu, setelah itu menuruni tangga sambil menghentakkan kaki.

Skip saja.

Aku sudah berada diluar rumah dan berdiri disamping motor kesayanganku, ini benar-benar motorku!

Aku membelinya sendiri dengan uang hasil ngegame, tidak percaya? Yasudah.

Kuraih helm dengan malas dan memakainya asal-asalan, sudah dibilang aku malas karena waktu ngegameku terganggu.

Menaiki motor dan memasukkan kunci kelubang.

Ekhem.. aku sedikit ambigu dengan hal itu, okay abaikan!

Memutar kunci dan menggas pelan keluar dari perkarangan rumah, mengendarai motor dengan pelan karena sengaja mau membuat kak Karina kesal.

Namun belum sampai di gang depan, sebuah mobil sedan berwarna hitam melaju sedang melewatiku, aku sontak berhenti dan menarik kasar kaca helm lalu menoleh kebelakang.

Aku mengenal jelas mobil siapa itu.

"Anjinglah, katanya minta jemput eh taunya pulang sama santoso." Ucapku dongkol dan menghela nafas kasar, ku hembus muak poni dan memutar motor setelah itu mengegas kencang kembali kerumah.

Kulihat mobil itu berhenti beberapa jarak dari rumah, aku mengernyit bingung dan memutuskan untuk berhenti saja dibelakang mobil Santoso, kulepas helm dan memeluknya lalu sedikit berjinjit mengintip kedalam dari kaca mobil belakang.

"Oh my gosh!"

Aku melihatnya! Kalian tidak akan percaya ini.

Kak Karina dan Santoso berciuman! Gila.. baru ae pacaran udah cium-ciuman bae.. tapi.. ada yang berbeda, kulihat ekspresi Santoso kayaknya kesal dan muak, bahkan ciuman itu tidak berlangsung lama dan kak Karina keluar dari mobil.

Sontak aku memakai kembali helm dan menyalakan motor, berpura-pura seolah aku baru saja dari luar dan melewatinya.

Tin!

Aku sengaja mengklakson untuk melancarkan kepura-puraan ini, kulihat Santoso tersenyum tipis namun raut kesal itu masih ada, bahkan ia mendengus malas kepada Karina yang hanya diam disebelah pintu.

Ada apa? Sungguh rasa penasaranku muncul.

Aku melepas helm dan turun dari motor dan diam menunggu kehadiran kak Karina, kulihat dia yang menunduk dan kedua tangannya terangkat mengusap mata.

"Berkelahi dengan Abang San, kak?" Tanyaku disaat dia melewatiku, Kak Karina berhenti dan mendongak lalu menoleh kepadaku.

Aku diam seketika karena mata indah Kak Karina sembab.

"Tidak dek, hanya saja.. dia sedikit marah karena kakak belum mahir ciuman."

"Ebuset!" Aku melotot dan sontak menutup mulut dengan tangan kiri karena refleks berkata seperti itu.

Kulirik dia yang diam sambil menunduk sedikit dan mencibik bibir.

Sungguh imut.. dimata orang lain tentunya, dimataku malah menjijikkan.

"Kalian benar-benar berciuman?"

"Menurutmu!" Jawabnya ngegas dan mendongak, aku terperanjat kaget dan mengerjapkan mata merasakan dengungan kecil dikedua telinga.

Gila.. cantik-cantik toak.

"Gak usah ngegas juga kak, ntar telingaku rusak."

"Ih! Tau ah!"

Bugh!

Ebuset salahku apa? Dia malah sebal denganku dan mendorong dadaku tadi sebelum berbalik dan melangkah sembari menghentak-hentakkan kaki.

Segera saja kususul dan melangkah disebelahnya.

"Jadi.. karena kakak belum mahir dia kesal?"

"Jangan dibahas ih."

"Lah.. Shella cuman bertanya." Salah terus perasaan, aku menghela nafas dan entah kenapa suatu ide muncul, langsung saja aku berdiri didepannya guna untuk menghadang dirinya.

"Awas."

"Tunggu, kakak mau mahir ciuman kan?" Kulihat dia yang menghela nafas sebal karena aku terus saja membahas hal ini, namun tak lama dia mengangguk dengan poutan bibir.

"Kenapa tidak mempelajarinya saja kak."

"Maksudmu?"

"Ya seperti mencari tau bagaimana cara ciuman dari Google atau menonton , ekhem bokep."

Plak!

ANJIR! UDAH BAIK MENYARANKAN SESUATU MALAH DIGAMPAR DAN MENYELONONG BEGITU SAJA KEDALAM RUMAH, UNTUNG KAKAK KALAU ENGGAK UDAH AKU JUAL.

Sial pipi kiriku perih.

Tendae - WinRina 🔞 ✅ (On Going Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang