CHAPTER 3 [STRANGER]

3.4K 461 31
                                    

Hari ini pengejaran Slaine untuk mendapatkan pria yang memenuhi kriteria Sang ayah pun dimulai.

"Lily, kau sudah membakar bukunya? " Tanya Slaine yang masih tak Terima membaca mengenai gelar bangsawan itu

"Aku sudah membuangnya Slaine-sama" Ujar Lily khawatir

Slaine nampaknya tak tidur semalaman setelah mengetahui kedudukan yang lebih tinggi dari seorang Duke adalah seorang pangeran. Ia benar-benar tidak bisa menerima kenyataan.

Saat ini ia berdiri di luar arena training dan menonton para Ksatria berlatih.

"Siapa tahu ada pangeran dari negeri lain yang menyelinap" Pikir Slaine

Namun tentu saja bukan hanya itu niatnya. Ia adalah pemberani, tak kenal takut walaupun  kemarin, hampir saja ia kehilangan nyawanya. Saat ini, ia berniat mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai 2 pangeran kerajaan Gratia itu.

Tentu saja ia datang ke tempat yang tepat. Karena para Ksatria tentunya sering bertemu dengan para pangeran.

"Sedang apa ia disini... Jangan bilang ia berjalan sambil tertidur" Pikir Max yang sangat terganggu karena rasanya ada yang mengawasinya sedari tadi

" Slaine..

" Nii-san, seperti apa para pangeran? "Tanya Slaine

" Mengapa kau menanyakan hal ini ? "Tanya Max

" Ternyata yang lebih tinggi dari Duke adalah pangeran, lalu di atasnya ada Yang Mulia.. Haaah.. Nii-san... Tolong core aku dari daftar keluarga"ujar Slaine sembari berjongkok

"Eeeehh?? Tidak!Tidak! " Ujar Max sembari ikut-ikutan berjongkok dihadapannya

"Hng...nii-san... Bagaimana ini... " Ujar Slaine cemberut

"Haah.. Ya, jika aku sarankan, pangeran Eustace adalah pilihan terbaik Slaine. Walaupun ia lebih tua, namun ia adalah putra Ratu saat ini. Dukungan dibelakangnya sangatlah besar."

" Walaupun saat ini Arthur adalah putra Mahkota... Akan sulit baginya berdiri hingga akhir. Ibunya adalah Ratu pertama Negeri ini, walaupun Pangeran Eustace lahir lebih dulu, Yang Mulia tetaplah mencintai Ibunda Arthur. Walaupun harus pada akhirnya beliau harus meninggal setelah melahirkannya"

" Selain itu, kami tentu saja tidak ingin kau kembali dalam keadaan terluka... Aku takut bajingan itu memotongmu jadi 9 bagian. Otaknya agak aneh Slaine, pokoknya jangan pernah mendekatinya!! "ujar Max sembari memeluk Slaine.

"S.. Sembilan.. " Ujar Slaine bergidik ngeri.

"Walaupun ia sangat baik saat masih kecil, ... Saat ini ia bajingan yang haus darah Slaine.. Kau jangan menikah dengannya. Pokoknya jangan!" Ujar Max sembari mengguncang-guncang tubuh Slaine.

"Aku tidak akan... Menikah... Hng... Nii-san.. Tolong!! Tolong akuuuuu!! "

.

.

.

.

Walaupun tidak mau menikah ada di bibir Slaine, ia sebenarnya kehabisan  waktu. Hari ini adalah ulang tahunnya yang ke-15, dan tentu saja calon tunangannya akan menghadiri acara itu juga.

"Lily...

" Ya Slaine-sama! Selamat ulang tahun Slaine-sama!"ujar Lily bahagia

"Bisakah kau meriasku..

" Aah tentu saja bisa Slaine-sama ! "Ujar Lily

" Kau harus meriasku seperti orang sakit"ujar Slaine

"Slaine-sama, aku tidak bisa melakukannya" Ujar Lily sedih

When The Crazy Bitch Meet Crazy BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang