Di sebuah penginapan di ibukota itu, dua orang yang menyebabkan kekacauan di Istana pun akhirnya bertemu.
"Seperti dugaanmu, Pangeran Arthur sama sekali tidak curiga padaku"
"Aku ingin segera bertemu dengan Eugene"
"Tidak! Jangan sekarang ! Kau akan menunggu perintahku. Aku akan membiarkan kalian berdua bertemu di waktu yang tepat"
"Jalang itu seharusnya sudah meninggalkan Istana "ujar wanita itu sembari menatap keluar
"Dari mana kau belajar..Sihir gelap seperti itu?"
"Mengapa aku harus mengatakannya padamu?"
"Aku hanya bertanya..
"Thierry. Kau yakin mereka tidak mencurigaimu?"
"Ia melepaskan ku tanpa syarat apapun. Jangan khawatir... Kau sebaiknya khawatirkan dirimu, karena ia tidak percaya jika kau sudah mati"
"Aku tidak peduli. Saat ini aku memikirkan bagaimana aku bisa membawa Eugene bersamaku. Kami saling mencintai, hingga jalang itu kemari dan merebut semuanya"
"Kau ...sebenarnya bisa kabur tanpa bantuanku..bukan ?"
"Tidak."
"Mengapa?"
"Mengapa aku harus menjawab mu?"
"Wanita ...Aneh!"
.
.
.
Saat ini Eugene tengah duduk di ruang Kerja Arthur sembari menunggu sang Putra Mahkota.
Sudah 30 menit ia duduk gelisah disana, namun Arthur tak kunjung muncul. Beberapa saat kemudian Arthur berdiri di hadapannya dan memukul Eugene hingga ia terhempas ke lantai
"Yang Mulia..
"Menyingkirlah dari masalah ini! aku ingin kau kembali ke Silvain !!"seru Arthur
"Yang Mulia, apakah Anda akan sepertiku jika Anda mencintai seseorang, ia tidak bersalah dan--
"Aku ? Kau bertanya jika aku ada di posisimu ?! Jika aku mencintai seseorang , Aku tidak akan tidur dengan orang lain!"Ujar Arthur sembari kembali menendangnya
"Para bangsawan kini malah mengungkit Slaine bekerja sama dengan Judith untuk membunuhku. Semua ini terjadi karena mu. Lihatlah betapa gigihnya kau menemui wanita itu dan kini bahkan membebaskannya!!"seru Arthur
"Slaine tidak seperti itu !! Dan aku tidak membebaskan Alienor!! Aku menuntut Clovis karena telah membunuhnya"Bentak Eugene
Arthur terkejut mendengarnya dan langsung saja memukulnya hingga ia terhempas keluar dari ruangan itu.
Para pelayan di luar kini ketakutan melihat Eugene yang terhempas bersama dengan pintu ruangan itu.
Perkelahian pun kini tak dapat dihindarkan. Saking gemasnya Arthur memukulnya hingga ia berlumuran darah.
"Art! Nii-san!!" seru Slaine yang mendengar tentang keduanya dan memaksa keluar sembari dituntun oleh para pelayannya.
"Mari bicarakan ini... Kumohon"tangis Slaine
"Kau mempermalukan keluargamu !!! Kau mempermalukan Slaine !! Kau !! "
"Art..."ujar Slaine lirih sembari berusaha berjalan ke arahnya
"Mengapa kau keluar ?"tanya Arthur
"Aku baik...aku baik-baik saja. Kita perlu duduk dan bicara. Kita semua telah dibohongi" tangis Slaine gemetaran memegangi tangan Arthur
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Crazy Bitch Meet Crazy Bastard
RomanceSlaine Silvain adalah putra bungsu Duke Valentin Silvain. Ia merupakan anugerah bagi keluarga Silvain, ditengah krisis keluarga Duke yang tak memiliki anak perempuan karena ia terlahir sebagai seorang Omega. Second Gender yang dianggap suci di abad...