Situasi di Istana nampaknya semakin menegang mengenai kabar perceraian sang Little Duke. Sudah seminggu Eugene menyerahkan surat perceraian mereka, namin tentu saja, Sang Raja belum menyetujui perceraian mereka, karena beliau masih dalam kondisi yang sangat lemah.
Kabar buruknya saat ini adalah Clovis kini sudah bersiap-siap untuk kembali ke Edeorid. Ia menyampaikan kepada Arthur bahwa ia sangat menyesal tidak bisa menghadiri acara ulang tahun keponakannya itu, karena ia terlanjur malu.
Tentu saja hal ini membuat Arthur marah besar pada Eugene bahkan pada Duke Silvain. Baginya mereka merencanakan pernikahan dan juga perceraian seperti ini tanpa memikirkan perasaan Clovis.
Arthur pun malu akan hal ini. Edeorid telah menjaga ibunya selama belasan tahun ini, namun ini yang bisa ia berikan sebagai balasannya untuk Edeorid. Ia sama sekali tidak bisa berpikir jernih saat ini.
Slaine pun nampaknya tidak berani mengatakan sepatah katapun pada Arthur. Selama beberapa hari ini Arthur memilih diam dan tak membawa hal ini kedalam rumah tangga mereka.
"Kau siap untuk pemeriksaan berikutnya ?"tanya Arthur memecah keheningan diantara keduanya untuk pertama kalinya.
"Y..ya.."ujar Slaine pelan
"Lily, panggilkan Edgar kemari"ujar Arthur
"Baik Yang Mulia"ujar Lily pelan
"Art..
"Aku tidak ingin komentar apapun"ujar Arthur
"Aku juga khawatir pada Clovy..aku..
"Kau tidak dengar ? Aku tidak ingin mendengarkan apapun!!"ujar Arthur
Wajah Slaine sontak memerah, ini pertama kalinya Arthur benar-benar marah dan membentaknya.
"Ibu ? "tanya Richard sembari menghentikan kegiatannya mencoret-coret tembok yang dilapisi kertas itu
"Ibu..."ujar Richard lagi sembari memanyunkan bibirnya menatap sang ibu
"Ayo..."Ujar Slaine sembari menarik Richard kembali ke dalam kamarnya.
"Ia pikir menikah adalah sebuah permainan?! Aargh!!"seru Arthur sembari memukul meja dihadapannya itu hingga hancur berantakan.
"Aya..h..
"Ssh.. Ayo kembali Richy"ujar Slaine sembari membawa Richard menuju ke kamarnya
Seharian itu, Arthur masih saja merasa kesal. Ia bahkan kesal akan kesalahan kecil yang dilakukan pelayan dan bahkan memukul mereka.
"Slaine-sama..
"Ia masih di luar sana ?"tanya Slaine.
"Beliau menuju Istana Raja, Yang Mulia Raja sudah sadar"ujar Lily.
"Lili, jagalah Richy, aku akan menyusul Clovy dan minta maaf padanya... Aku baru saja menerima Informasi dari Max-nii, karena malam ini gelombang sangat tinggi, kapal tidak bisa berlayar... Ia pasti masih berada di pelabuhan"
"Slaine-sama. Aku tidak bisa membiarkan Anda pergi ! Anda sedang hamil 7 Bulan! Jika sesuatu terjadi pada Anda... Aku... Aku harus bagaimana ???"tanya Lily panik
"Aku akan baik-baik saja.. Aku akan menggunakan Kereta."ujar Slaine
"Tidak.. Slaine-sama. Slaine sa--"
Slaine pun kemudian memukulnya hingga Lily kehilangan kesadarannya.
"Maaf Lily"ujar Slaine sembari meraih jubahnya dan menyelinap keluar dari pintu belakang
"Slaine!!"jerit seseorang mengejutkannya
"Ssh.. Ivy.. Shhh..!"ujar Slaine sembari menangkap makhluk kecil itu
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Crazy Bitch Meet Crazy Bastard
RomanceSlaine Silvain adalah putra bungsu Duke Valentin Silvain. Ia merupakan anugerah bagi keluarga Silvain, ditengah krisis keluarga Duke yang tak memiliki anak perempuan karena ia terlahir sebagai seorang Omega. Second Gender yang dianggap suci di abad...