"Ingat pangeran...
Buat ia mengejarmu... buat ia mengemis... Apapun itu buat ia penasaran dengan tingkahmu... "Ketika Hayden membuka matanya, ia tertegun sembari menatap pelayan yang sibuk menyiapkan pakaiannya.
"Selamat pagi Yang Mulia..
" Mm.. Selamat pagi.. Kupikir kau Noel..
"Ng.. Ada apa ini? "
" Anda punya tamu Yang Mulia"
"Mm... Pagi-pagi begini.. " Ujar Hayden
"Tunangan Anda berkunjung, saat ini sedang menikmati sarapan bersama Yang Mulia Raja dan Ratu" Ujar Pelayan Hayden
"Pantas saja aku bermimpi aneh... " Pikir Hayden
"Dimana kakak ku? Noel dan Gwen? "
"Putra Mahkota dan Count Percyville sudah berangkat menuju Essmold pagi-pagi sekali Yang Mulia... dan... Tuan Putri, masih tidur" Ujar sang pelayan sambil tersenyum lebar.
"Kalau begitu bawakan sarapanku kemari" Ujar Hayden
"Yang Mulia Ratu memerintahkan agar Anda sarapan dibawah, Yang Mulia" Ujar sang pelayan
"Oh... Rupanya sudah dimulai?" Tanya Hayden sembari bangun dari tempat tidurnya, membersihkan tubuhnya lalu bersiap-siap.
Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya sang pangeran pun bergabung bersama yang lainnya.
"Selamat pagi" Ujar Hayden
"Selamat pagi Ayden" Ujar Sang Ayah dan sang Ibu
"Selamat pagi pangeran" Ujar Carl
Hayden tidak mempedulikannya dan memilih duduk di samping ibunya.
"Nikmati sarapanmu... Setelah ini Carl ingin mengajakmu jalan-jalan" Ujar Slaine sambil tersenyum
"Jalan-jalan? Hmm... " Pikir Hayden
"Ayah akan mengawasi kalian berdua, jangan khawatir, jika ia macam-macam, ayah akan mengirimnya ke neraka hari ini juga" Pikir Arthur yang sedari tadi menahan amarahnya.
Hayden kini tersenyum kecil mendengar suara sang ayah dan langsung saja menikmati sarapannya itu.
"Pangeran, apa ada suatu tempat yang ingin kau kunjungi? " Tanya Carl berpura-pura baik padahal seminggu yang lalu ia memarahi Hayden seperti Hayden bukan seorang pangeran
"Tidak ada" Ujar Hayden
"Menyebalkan.. Ia membuatku seperti orang bodoh saat ini"
Saat itu juga sebuah garpu melayang dan menancap tepat dihadapan Carl membuatnya bergidik ngeri.
"Art... " Gerutu Slaine
" Tanganku licin"ujar Arthur
"Aku sudah selesai... " Ujar Hayden pelan.
"Kau baru makan sedikit" Ujar Slaine khawatir
"Aku sudah kenyang Ibu.. " Ujar Hayden
"Ayo kita pergi" Ujar Hayden lagi
"Baiklah.. Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu, aku akan menjaga pangeran dengan baik"
"Tentu saja. Jika ia menangis, nyawamu akan segera meninggalkan ragamu" Ujar Arthur
"B.. Baik Yang Mulia"
.
.
Begitu mereka keluar dari gerbang Istana, Hayden langsung memasang wajah bosannya. Ia hanya bisa menopang dagunya sembari menatap keluar jendela kereta itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Crazy Bitch Meet Crazy Bastard
RomantikSlaine Silvain adalah putra bungsu Duke Valentin Silvain. Ia merupakan anugerah bagi keluarga Silvain, ditengah krisis keluarga Duke yang tak memiliki anak perempuan karena ia terlahir sebagai seorang Omega. Second Gender yang dianggap suci di abad...