Sebelum membaca, boleh dong minta votenya. Vote kan gratis ya⭐
❤❤❤
Terlihat Qianfan yang melepaskan jubah itu sembari memakaikannya ke Lu Si yang terlihat kedinginan dan terjadilah aksi saling tatap menatap di antara mereka berdua dan hal itu tentunya tak berlangsung lama karena Lu Si terlebih dahulu memutuskan kontak mata dengan pria itu lalu memalingkan pandangannya ke arah lain
"terimakasih" ucap Lu Si yang membuat pria muda itu tersenyum dan memperlihatkan lesung yang berada di kedua pipinya itu dan setelah itu akhirnya Lu Si pun berpamitan dengan pria itu untuk segera pulang ke kediamannya sehingga Qianfan yang mendengarnya pun akhirnya menawarkan diri untuk ikut mengantar gadis itu untuk pulang ke kediamannya sehingga mau tak mau akhirnya membuat gadis itu menuruti kemauan dari jendral muda tersebut.
Setelah sampai, Lu Si pun tak lupa berterimakasih banyak karena Qianfan yang hari ini sudah menemaninya latihan bahkan pria itu sampai memberikannya jubahnya sendiri
"terimakasih untuk hari ini" ucap Lu Si sehingga lagi-lagi membuat jantung pria itu berdetak keras saat melihat gadis itu tersenyum padanya lalu terlihat gadis itu pun berjalan meninggalkan pria itu dan segera masuk ke paviliunnya.
Sepeninggalan Lu Si tampak Qianfan yang terus memperhatikan gadis itu dengan tatapannya yang tak bisa di artikan dan wajahnya yang tadi tersenyum pun perlahan menghilang, entah apa yang di pikirkan oleh pria itu. Tampak Qianfan di buat teringat kembali ke masa lalunya saat pertama kali bertemu dengan Lu Si.
Di mana dulunya masih seorang gadis kecil yang kini telah berubah menjadi sosok wanita dewasa yang cantik dengan wajah yang menawan, hidungnya yang mancung, dan juga bibir merah ranumnya itu. Qianfan tampak di buat terpesona dengan kecantikan gadis cantik itu namun ia tak berani melampaui batasannya dan ia berpikir mungkin ini hanyalah perasaan sesaatnya saja yang tak lama ia akan melupakan perasaannya terhadap gadis tersebut.
Dengan berat hati, Qianfan pun memutuskan untuk menjauh dari Lu Si untuk melupakan perasaannya pada sosok gadis cantik dan menawan itu, tampak raut wajah sedih yang tergambar jelas di wajahnya itu
"seandainya ia memiliki perasaan yang sama denganku" batin Qianfan dalam hatinya sambil berandai-andai jika dirinya hidup bahagia bersama dengan Lu Si walaupun itu hanyalah dalam pemikirannya saja karena mustahil itu terjadi, pikirnya sambil tersenyum sendu sambil mengingat bayangan Lu Si yang tersenyum ke arahnya.
❤❤❤
Di sisi lain tampak Arga yang sedang tertidur lelap. Terlihat wajah pria itu yang berkeringat dingin dan terlihat terengah-engah kesulitan bernafas, rupanya Arga tengah mengalami mimpi buruk sehingga pria itu langsung saja terbangun sambil berusaha mengatur nafasnya yang terasa sesak dan terlihat matanya yang seketika memerah menahan tangis.
Tampak jelas terlihat dari wajahnya yang terlihat menahan ketakutan bahkan tubuhnya sampai gemetar sambil sesekali ia tampak menggelengkan kepalanya menyingkirkan pemikiran buruknya itu dan menarik rambutnya frustasi sambil menangis, ia saat ini tampak lemah tak berdaya.
Sebenarnya apa yang terjadi pada pria itu???
apa yang di mimpikannya itu sehingga ia terlihat ketakutan???.
Tampak Arga yang kembali mengingat mimpinya itu dengan detail di mana Lu Si yang meninggalkannya dengan senyuman bahagia di wajah gadis cantik itu yang terlihat sedang bergandengan tangan bersama pria lain namun ia tak mengingat wajah pria itu karena wajah pria itu tampak buram di dalam mimpinya.
Dengan perasaan frustasi tampak Arga yang terlihat mencengkram rambutnya dan memukul dadanya sendiri berulang kali karena tak sanggup memikirkan bagaimana jika gadis pujaan hatinya akan hidup bahagia bersama orang lain, bukankah gadis itu berjanji untuk tak meninggalkannya.
Terlihat Arga yang terduduk di ranjangnya dengan tatapan kosong, ketakutan menjalar di hati kecilnya itu jika saja ketakutannya menjadi kenyataan sehingga Arga tampak tak bisa tertidur sama sekali, berulang kali pria itu berusaha untuk tidur namun ketakutannya justru mengalahkannya sehingga pria itu pun hanya bisa menatap ke arah langit-langit tempat kediamannya itu.
Hingga pagi pun akhirnya tiba dan kondisi pria itu terlihat buruk, terlihat dari kantung matanya yang terlihat benar-benar hitam, dengan matanya yang sayu, hidung yang memerah akibat menangis semalaman dan juga bibirnya yang kini pucat dan kering akibat semalaman terus saja memikirkan gadis pujaan hatinya itu.
Berbanding terbalik dengan Lu Si yang kini masih tertidur pulas dan tak lama kemudian gadis itu terbangun karena ulah pelayannya itu, tampak Lu Si yang menguap lebar sehingga pelayannya yang selalu setia bersamanya itu pun tampak langsung menegurnya karena ia harus menjaga sikap sebagai seorang putri mahkota sehingga membuat gadis itu menggerutu dalam hati karena sejak ia di istana ia merasa tak bebas dan seperti biasanya setelah membersihkan diri, Lu Si pun tampak duduk di kursi dan membiarkan pelayan-pelayan nya merias dirinya, dengan lembut mereka menyisir rambut Lu Si yang panjang itu lalu mengikatnya dengan rapi.
Mereka terlihat antusias saat mengikat rambut gadis cantik itu sesekali juga memuji kecantikan Lu Si sambil menatap kagum ke arah Lu Si bahkan dari antara mereka terlihat iri dengan rambut yang di miliki gadis itu yang terlihat hitam alami, halus, lembut, dan juga panjang. Mereka pun mengoleskan pemerah bibir sehingga gadis itu kini terlihat elegant.
Lu Si yang melihat mereka yang terus menatapnya kagum akhirnya balik memuji mereka, para pelayannya itu. Mereka yang mendengar pujian dari gadis cantik itu pun tak lagi bisa menyembunyikan raut wajah senang mereka yang terlihat berseri-seri sembari memuji Lu Si yang berbeda dengan putri bangsawan lainnya di luar sana yang terkenal sombong, egois dan anti untuk dekat atau berteman dengan seorang pelayan.
Tak lupa para pelayan pun mengambil cermin agar Lu Si dapat sepuasnya menatap penampilan itu, Lu Si pun terlihat puas dengan kerja mereka selama ini sehingga gadis itu pun tersenyum sambil mengucapkan terimakasih pada pelayan-pelayan dan akan memberikan bonus kepada mereka berupa emas dan juga uang.
Mendengar ucapan Lu Si membuat mereka semua sontak saja berlutut dan bersujud di hadapan Lu Si sambil menangis sehingga Lu Si yang melihatnya langsung saja membantu mereka memeluk mereka dan menyuruh mereka berdiri sehingga mereka pun berdiri dan berkata
"terimakasih yang mulia".
❤❤❤
Saat ini terlihat Lu Si yang sedang berjalan menuju lapangan khusus untuk tempat berlatihnya. Sesampainya di sana terlihat gadis itu sesekali menengok ke kiri dan ke kanan seperti mencari sesuatu, wajahnya itu terlihat tampak berpikir keras dan tak lama kemudian melangkah pelan ke arah pohon besar yang rimbun lalu duduk dan bersandar di pohon itu sembari memejamkan matanya dan menunggu seseorang yang tak kunjung datang sehingga tanpa sadar gadis itu seketika terlelap saat merasakan hembusan angin.
Sedangkan orang yang saat ini sedang di tunggu gadis itu malah terlihat kebingungan, apa yang harus di lakukannya. Di satu sisi ia sudah berjanji pada gadis itu akan membantunya latihan namun di sisi lain ia berniat untuk menjauh dari sosok gadis cantik itu, ia harus mengamankan hatinya sehingga Qianfan pun melanggar janjinya untuk menemani gadis itu berlatih walaupun berbeda dengan isi hatinya sendiri
3 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Blooded Killer
FantasyKisah seorang gadis modern yang tanpa sengaja bertransmigrasi ke tubuh seorang putri kerajaan, yang dimana sistem kerajaan pada zaman itu ternyata posisi wanita lebih tinggi dari pada pria sehingga setiap wanita berhak melakukan apapun yang mereka i...