14. Anak pembunuh

66 17 0
                                    

Lamanya perjalanan tak membuat sosok Arga suntuk malahan justru pria itu terlihat sangat betah untuk terus memandangi gadis yang berada disampingnya itu, hati pria itu tampaknya selalu saja berbunga-bunga jika berurusan dengan Lu Si dan setelah sekian lama akhirnya mereka pun tiba di depan rumah sederhana milik Arga dan neneknya tersebut. Melihat Lu Si yang masih saja tertidur membuat Arga tersenyum dan menatap gadis itu dengan lembut lalu pria itu pun mengelus pipi gadis itu

"bangunlah, kita sudah sampai " ucap Arga tersenyum saat melihat Lu Si yang kini tampak mengerjapkan matanya lalu balik menatap balik ke arah Arga yang juga menatap gadis itu lembut dan hal itu sontak membuat gadis itu merasa malu saat dipandang dekat seperti itu oleh Arga.

Mereka berdua pun akhirnya turun dari kereta yang tentunya berlambangkan cap kerajaan dan sontak hal itu tentu saja menarik perhatian orang-orang disekitar mereka yang terlihat penasaran dengan apa hubungan sang putri dengan Arga yang terlihat sangat dekat apalagi saat ini bahkan Lu Si terlihat sampai rela memapah pria tersebut sehingga membuat banyak orang yang penasaran dengan hubungan mereka berdua.

Namun lain hal dengan sang nenek Arga yang terlihat menghadang Lu Si untuk masuk ke dalam rumah bahkan dengan terang-terangan sang nenek dengan beraninya menunjukan tatapan tak sukanya pada putri kerajaan yang seharusnya dihormati. Terlihat sang nenek yang menatap pria itu khawatir dan tak percaya saat melihat wajah dan tubuh Arga yang dipenuhi luka yang tentunya sudah dibalut dengan perban lalu matanya beralih menatap tajam pada Lu Si yang kini terlihat menunduk tanda bersalah saat mendapat tatapan tajam dari nenek Arga

"maafkan aku, ini semua terjadi karena salahku sendiri sehingga Arga terluka dikarenakan ia terus mendekatiku" ucap Lu Si sembari tangannya ingin menggapai tangan sang nenek dihadapannya itu namun sebelum itu terjadi rupanya sang nenek telah menarik tangannya menjauh sehingga Lu Si yang melihat itu pun terdiam

"sudah kuduga itu semua salahmu" ucap sang nenek yang terlanjut marah dan hendak menampar pipi Lu Si membuat gadis itu pun hanya memejamkan matanya pasrah menerima perlakuan dari nenek Arga karena ia sadar ini semua salahnya.

Namun secara tiba-tiba Arga mencengkram tangan neneknya itu sehingga Lu Si yang tak merasakan apapun akhirnya membuka matanya hendak melihat apa yang terjadi dan rupanya Arga tampak melindunginya sehingga membuat Lu Si pun hanya tersenyum haru melihat Arga yang membelanya

"nenek apa yang kau lakukan?, ini semua bukan salah Lu Si, ini semua salahku yang terus mendekatinya dan menghiraukan perintah sang raja yang menyuruhku untuk menjauhi Lu Si sehingga inilah yang terjadi akhirnya" ucap Arga dengan tegas membuat sang nenek yang mendengar kata raja pun terlihat ketakutan

"menjauh darinya" ucap sang nenek

"maaf tapi aku tak bisa kehilangannya lagi nek karena aku mencintainya"

"DENGARKAN UCAPANKU, MENJAUH DARINYA SEBELUM KAU MENYESAL" ucap sang nenek dengan nada marah yang belum pernah Arga lihat sebelumnya

"dan kau pergi, PERGI" bentak samg nenek sembari mengancungkan tangannya ke arah Lu Si sehingga membuat prajurit-prajurit kerajaan yang melihatnya pun tak tinggal diam dan langsung mengeluarkan pedang untuk menebas kepala nenek tersebut yang telah lancang pada putri kerajaan namun untungnya Lu Si mengangkat tangannya menahan mereka untuk tidak bertindak gegabah sehingga mau tak mau mereka pun akhirnya menuruti kemauan sang putri.

Semua orang pun dibuat terkejut melihat tingkah putri kerajaan yang saat ini terlihat menunduk dihadapan sang nenek sembari terus mengucapkan maaf dari mulutnya sehingga Arga yang melihatnya pun hendak menarik Lu Si namun gadis itu terus saja menundukan kepalanya sembari meneteskan air matanya

"maaf"

"maaf"

"maaf"

"maaf"

Cold Blooded Killer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang