Setelah aksi pernyataan cinta yang dilontarkan oleh gadis itu sendiri tentu kini membuat hubungan keduanya menjadi lebih erat, mengingat kini mereka berdua telah resmi menjadi sepasang kekasih. Bahkan keduanya terlihat sedang saling bergandengan tangan sembari menyusuri sebuah taman labirin yang berada dibelakang istana tersebut.
Tampak wajah keduanya yang terlihat bahagia, terutama Lu Si yang sesari tadi tak henti-hentinya tertawa kala melihat Arga yang terus-menerus mengejarnya yang tengah berlari kecil untuk menghindar dari kejaran pria tersebut.
Terlihat Lu Si yang sesekali berbalik sembari menjulurkan lidahnya, mengejek Arga yang tak mampu menangkapnya. Tentunya hal itu membuat Arga semakin mempercepat langkahnya dan akhirnya kini
Lu Si pun sudah jatuh didalam dekapannya. Sembari tersenyum manis, pria itu pun terlihat memeluk tubuh mungil tersebut hingga tenggelam dalam dekapannya itu lalu berbisik disamping telinga gadis itu"aku menangkapmu" ucap Arga.
Tampak pria itu yang kini terlihat tengah memejamkan matanya sembari menghirup wangi lavender dari rambut halus gadis mungilnya tersebut. Tangannya dengan penuh sayang mengelus rambut gadis itu sembari tersenyum manis.
Lu Si yang merasa gerah dan juga sesak dikarenakan pelukan Arga yang erat sontak mencoba melepaskan pelukan itu namun hal itu tak digubris oleh pria tersebut yang terlihat sedang asik memeluknya. Hal itu tentu membuat gadis itu cemberut kesal karena dirinya yang kini susah bernafas akibat peukan erat itu, bahkan kedua pipinya kini sudah memerah sepeti tomat akibat perlakuan Arga itu.
Menyadari hal itu tentu langsung membuat Arga pun dengan berat hati melepaskan pelukannya, hingga Lu Si pun terbebas dari pelukannya dan membuat gadis itu tampak menatap sejenak ke arah Arga yang terlihat merengut tak suka kala melihat Lu Si yang terlihat tak nyaman dipeluknya itu.
Melihat raut wajah Arga yang seperti itu, spontan membuat gadis itu pun langsung tertawa terbahak-bahak dan tentunya hal itu membuat Arga menjadi semakin kesal dengan gadis itu.
Arga pun akhirnya mengeluarkan jurus andalannya tersebut. Tampak tangan Arga yang menggelitik perut gadis itu sehingga gadis itu tampak semakin tertawa tak karuan akibat geli yang ia rasakan
"hentikan Arga, kumohon" ucap Lu Si namun tak ada tanda-tanda dari pria itu yang ingin menghentikan aksinya tersebut hingga mau tak mau Lu Si pun mengeluarkan jurus mautnya juga.
Tampak kedua mata Lu Si yang terlihat berair bak anak kucing yang sedang memelas, sembari berulang kali terus mengerjap-ngerjapkan matanya itu. Hal itu membuat Arga malah menahan nafasnya kala melihat ekspresi Lu Si yang terlihat menggoda di matanya tersebut lalu pria itu pun menyudutkan wanita itu ke dinding labirin yang berada dibelakang mereka sembari berkata
"kau menggodaku hm?, mulai nakal ya rupanya" ucap Arga dengan seringai nakal yang terpampang diwajahnya tersebut.
Tampak Arga yang terlihat mengelus pipi gadis tersebut yang terlihat merona lalu berbisik dengan nada lucu
"kau merona nona" ucap Arga sembari tertawa kecil membuat Lu Si menutup wajahnya sembari kedua tangan mungilnya itu memukul dada pria yang ada dihadapannya tersebut namun sebelum itu terjadi, rupanya Arga sudah lebih dulu menahan tangan gadis itu hingga membuat tubuh gadis itu menubruk ke arah Arga yang ada di depannya itu.
Terlihat dengan santainya, tangan Arga yang kini telah bertengger manis dipinggang ramping Lu Si, tampak tangan Arga yang meremas lembut pinggang ramping gadis itu sembari mengecup pipi gadis itu yang terlihat merona
"kau sangat cantik jika merona seperi ini, jangan pernah tunjukan ekspresi ini ke siapapun ya?" bisik Arga dengan nada posesif sembari lengannya masih memeluk pinggang Lu Si
"Arga lepaskan, jangan seperti ini, bagaimana jika yang lain melihat kita" ucap Lu Si dengan gagap
"biarkan saja jika mereka mau melihat kita, bukankah kita sekarang sudah resmi menjadi sepasang kekasih?" goda Arga namun dibalas dengan ucapan ketus Lu Si yang berkata
"kapan tuh? aku saja tak ingat?" ucap Lu Si dengan nada keras lalu dengan cepat melarikan diri kala melihat raut wajah sumringah Arga yang tiba-tiba berubah dingin ketika mendengar ucapan Lu Si
"kau mempermainkan ku gadis kecil hm?" teriak Arga sembari mengejar Lu Si yang terlihat tertawa ketika melihatnya yang tengah menahan kesal tersebut.
Larian mereka pun seketika terhenti kala menyadari butiran salju yang perlahan mulai turun menghampiri mereka. Lu Si tampak berhenti sejenak sembari kepalanya terlihat mendongak ke atas melihat butiran salju yang jatuh mengenai mereka itu. Tampak raut wajah gadis itu yang terlihat senang hanya karena melihat salju. Hal itu pun membuat Arga ikut tersenyum bahagia kala melihat senyum riang yang terlihat di wajah Lu Si tersebut.
Rupanya gadis itu tampak terlihat sangat bahagia hanya karena hal sederhana seperti itu hingga membuat Arga menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat tingkah laku Lu Si yang terlihat seperti anak kecil. Terlihat Lu Si yang sedang berjongkok dan mulai membentuk gumpalan salju itu lalu melemparkannya ke arah wajah Arga yang terlihat tersenyum manis kearahnya dan karena itu sontak membuat keduanya malah menjadi saling menyerang satu sama lain dengan menggunakan gumpalan salju tersebut.
Hingga akhirnya permainan mereka pun harus terhenti kala melihat langit yang mulai gelap dengan matahari yang mulai ingin tenggelam seutuhnya. Tampak keduanya terlihat terpesona menatap pemandangan dihadapan mereka tersebut, belum lagi langit yang kini mulai dihiasi banyaknya bintang-bintang yang menebar diatas sana sehingga mempercantik langit tersebut
"ah indahnya" gumam Lu Si sembari tersenyum dan memejamkan matanya kala merasakan sapuan angin lembut yang menerpa wajahnya itu, anak rambutnya tampak menutupi wajah cantiknya itu sehingga hal itu membuat Arga tampak tergganggu karena tak bisa memandangi wajah cantik gadisnya tersebut lalu pria itu pun balik bergumam
"ya sangat indah" gumam Arga dengan tatapannya yang tak pernah lepas dari Lu Si.
Menyadari tatapan dari pria disampingnya itu membuat gadis itu membuka matanya lalu berbalik ke arah Arga yang juga menatap intens ke arahnya. Melihat itu membuat gadis itu pun hanya terdiam sejenak sembari menggaruk rambutnya yang tak gatal, entah mengapa setiap kali berhadapan dengan pria dihadapannya ini selalu membuat jantungnya berdetak tak karuan. Suasana seketika menjadi canggung karena keduanya hanya saling tatap menatap dan tak ada yang ingin mengeluarkan suaranya hingga Lu Si pun akhirnya memilih untuk menyerah sembari berkata pada pria itu
"em, sepertinya kita harus kembali karena langit sudah mulai gelap saat ini" ucap Lu Si sembari dengan cepat berjalan meninggalkan Arga yang masih ada dibelakangnya itu. Tampak Arga yang menghampirinya lalu menahan jemari tangannya hingga terhenti.
Rupanya pria itu hanya ingin Lu Si berjalan disampingnya karena mengingat langit yang mulai gelap dan tentu ia tak ingin gadis itu kenapa-kenapa
"kau harus tetap berada disamping ku sayang" ucap Arga dengan nada menggoda sembari menekankan kata sayang sehingga membuat Lu Si lagi-lagi merona akibat perkataan pria tersebut, gadis itupun terlihat balik menggenggam jemari tangan Arga lalu mereka pun akhirnya kembali pulang ke istana.
22 Januari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Blooded Killer
FantasyKisah seorang gadis modern yang tanpa sengaja bertransmigrasi ke tubuh seorang putri kerajaan, yang dimana sistem kerajaan pada zaman itu ternyata posisi wanita lebih tinggi dari pada pria sehingga setiap wanita berhak melakukan apapun yang mereka i...