Sebelum membaca jangan lupa votenya ya
❤❤❤
Melihat Arga yang masih tetap dengan pendiriannya itu membuat gadis itu pun berkata dengan nada lembut
"baiklah, tapi aku hanya ingin memberitahu mu bahwa kapanpun kamu ingin mencari seseorang untuk menceritakannya, percayalah bahwa akulah yang akan selalu berada di sisimu" ucap Lu Si sembari memejamkan matanya itu dan bersandar pada pria itu.
Mendengar ucapan itu membuat Arga mengepalkan tangannya itu sehingga Lu Si yang melihat hal itu dengan lembut menggenggam tangan Arga lalu mengusap tangan pria itu sehingga tak sadar tangan Arga pun yang tadinya terkepal akhirnya terlepas dengan dengan sendirinya. Terlihat tangan Lu Si yang kini tampak menggenggam tangan pria itu seolah ingin menguatkannya.
Di saat yang bersamaan pula mata keduanya itu bersibobrok dengan tatapan mata pria itu yang terlihat dalam dan juga terlihat rapuh namun dalam waktu yang singkat pun pria itu dengan cepat merubah ekspresinya menjadi datar, tak ingin gadis itu mengetahui bagaimana perasaannya saat itu.
Lu Si yang mengetahui perasaan pria itu yang tak baik-baik saja akhirnya gadis itu pun memanggil nama pria itu lembut"hei Arga" ucap Lu Si lembut membuat pria itu kembali menatap mata gadis itu dengan tatapan redup
"dari pada kau terus seperti ini bukankah lebih baik kau menemaniku memasak, lagi pula kau terlihat pucat saat ini dan kau juga harus segera makan oke" ucap Lu Si sembari tersenyum untuk memghibur pria itu namun wajah pria itu tampak kosong sehingga gadis itu pun terdiam sesaat.
Tampak Lu Si yang tadinya terdiam itu kemudian dengan tiba-tiba mencengkram kedua pipi pria itu sehingga tampak jelas menimbulkan bekas memerah di pipi pria itu.
Sembari tersenyum Lu Si berkata pada Arga dengan nada merajuk
"ayolah jangan seperti ini, mana Arga yang selama ini ku kenal?" tanya Lu Si cemberut menatap Arga yang balik menatapnya
"hei tersenyumlah" ucap Lu Si dengan tangannya yang sibuk menarik pipi pria itu ke atas sehingga timbul garis senyum di wajah pria itu.
Melihat tingkah Lu Si membuat pria itu kemudian tersenyum hangat pada gadis tersebut
"sekuat apapun rencanaku namun aku sadar sampai kapanpun aku tak bisa membencinya" batin Arga sembari memandang gadis dihadapannya itu yang sedang tersenyum ke arahnya sehingga tanpa sadar pria itu balik tersenyum ke arah gadis itu.
Lu Si yang melihat Arga kembali tersenyum membuat gadis itu menggangguk kegirangan hingga membuat tawa seorang Arga lepas untuk pertama kalinya setelah sekian lama mereka tak bertemu
"ya kau harus terus tersenyum seperti ini Arga, kau tak boleh terus menunjukan wajah murungmu itu" ucap Lu Si tanpa sadar dengan nada merajuk membuat pria itu tersenyum menggangguk pada gadis itu. Setelah itu tampak Lu Si yang menggenggam erat tangan pria itu untuk mengikutinya
"ikut aku" ucap Lu Si dengan wajah yang terlihat tersenyum bahagia bersama pria itu sedangkan Arga hanya memandang gadis itu dalam diam sembari mereka berdua melangkah menuju ke arah dapur.
Setelah sampai di dapur terlihat Lu Si yang dengan cekatan menyiapkan bahan-bahan yang di perlukan dan gadis itu juga terlihat fokus dengan kegiatan memasaknya dengan Arga yang berada di belakangnya sembari matanya itu terus saja memperhatikan setiap gerakan gadis tersebut namun hal itu tak membuat gadis itu terusik.
Lu Si yang merasa gerah membuat gadis itu terlihat mengikat rambutnya ke atas sehingga memperlihatkan leher jenjangnya itu dan karena merasa terus di perhatikan dari belakang membuat gadis itu pun akhirnya berbalik dengan cepat dan mendapati Arga yang tadinya menatapnya kini dengan cepat mengalihkan matanya itu ke arah lain. Lu Si pun hanya di buat tersenyum dengan tingkah pria itu lalu gadis itu pun kembali melanjutkan masaknya dengan wajah yang terlihat terus tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Blooded Killer
FantasiKisah seorang gadis modern yang tanpa sengaja bertransmigrasi ke tubuh seorang putri kerajaan, yang dimana sistem kerajaan pada zaman itu ternyata posisi wanita lebih tinggi dari pada pria sehingga setiap wanita berhak melakukan apapun yang mereka i...