28 [special episode]

2.6K 60 3
                                    

2 years later

"Kau sudah siap?" Tanya ayah Sarah, sekali lagi menatap lembut putrinya yang terlihat cantik dalam balutan gaun pengantin putih off shoulder yang elegan dan penuh detail. Beberapa menit sebelumnya, ia tidak bisa berhenti meneteskan air matanya karena melihat putri kecilnya akan menjadi milik orang lain.

"Aku sudah siap, meskipun agak gugup" jawab Sarah sembari tersenyum menatap ayahnya melalui cermin di depannya lalu menoleh untuk menghampiri ayahnya yang kembali berkaca-kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sudah siap, meskipun agak gugup" jawab Sarah sembari tersenyum menatap ayahnya melalui cermin di depannya lalu menoleh untuk menghampiri ayahnya yang kembali berkaca-kaca. "Ayah akan menangis lagi?"

"Ini untuk anda, Mr. Christian" Ashley, sahabat Sarah yang menjadi bridesmaidnya, menawarkan sekotak tissue kering ke Mr. Christian yang sepertinya akan kembali menangis dengan melihat putri bungsunya akan menikah.

"Dia akan menangis lagi pastinya. Terakhir di pernikahan Karalia dia menangis banyak sekali. Percayalah, dia menangis lebih banyak dari ibu" timpal ibu Sarah menggoda suaminya yang berada tepat di sebelahnya. Tapi dia benar, ayah Sarah memang banyak menangis saat di pernikahan Karalia. Pertama, saat ia melihat Karalia dalam gaunnya, lalu saat gadis itu tiba di altar, saat gadis itu mengucapkan sumpah pernikahan, melempar bunga, pidato makan malam, father and daughter dance dan saat Karalia beserta suaminya langsung pergi ke bandara untuk bulan madu begitu acara selesai.

"Ayah juga menangis banyak di pernikahanku, meskipun tidak sebanyak di pernikahan Karalia. Ia menangis 4 kali, yang untung saja hanya setengah dari jumlah ia meneteskan air mata di pernikahan Karalia" komen Carter berniat untuk menggoda ayahnya. Peristiwa ayahnya menangis di pernikahannya akan menjadi sesuatu yang tidak terlupakan. Mengingat bagaimana ayahnya selalu menjadi seseorang yang keras dan galak.

Kakak Sarah, Karalia, menyengir lebar melihat ayahnya yang terkenal galak dan dingin justru menangis di hari pernikahan putri-putrinya. Ia masih belum bisa melupakan bagaimana ayahnya meneteskan air mata saat melihat dirinya dalam gaun pengantin.
"Jangan menangis terlalu banyak, ayah. Sarah hanya akan menikah dan masih tetap tinggal di kota ini. Dia tidak akan pergi ke mana-mana" ujar Karalia menepuk lembut punggung ayahnya.

Ayah Sarah terkekeh lalu mengangguk pelan. "Baiklah. Aku akan menahannya dulu sementara hingga kita selesai berjalan di altar"

Lantunan musik klasik indah yang dimainkan oleh sekumpulan pemain musik bergema ke seluruh bagian taman. Di hari yang cerah ini, Leonardo dan Sarah, pasangan yang paling di sorot di Amerika selama 2 tahun ini akan melangsungkan pernikahan mereka di taman belakang mansion keluarga Rayden yang terkenal mewah, indah dan tidak ada duanya dengan berbagai bunga-bunga indah langka dan juga patung-patung mewah bergaya klasik.

Sarah yang tampak cantik dengan gaun putih berdetail rumit dan rambut yang dinaikkan, berjalan dengan anggun menelusuri altar yang dihiasi dengan kelopak bunga mawar merah muda dan putih bersama ayahnya. Sementara itu, Leo yang rapi dengan tuxedo hitamnya, tidak bisa berhenti tersenyum dan berkaca-kaca saat melihat Sarah berjalan mendekat ke arahnya.
"My girl looks amazing" gumamnya mengusap air mata di wajahnya.

"I know. And you cry like a baby. Itu manis dan juga sedikit menggelikan mengingat kau dulunya seorang buaya darat yang brengsek" bisik Vernon menepuk lembut pundak sahabatnya yang sedang terpaku melihat calon istrinya. Ia bahagia melihat bagaimana sahabat sekaligus atasannya yang brengsek ini bisa berubah menjadi lebih baik berkat Sarah Christian.

"Really, men?" Balas Leo singkat. Apa Vernon juga akan meledeknya di hari pernikahannya?

"Aku mempercayakan putriku padamu, jadi tolong jaga dia" pesan ayah Sarah pada Leo saat ia menyerahkan tangan Sarah ke laki-laki itu.

"Aku berjanji akan selalu menjaga Sarah" janji Leo yang dibalas oleh senyuman lembut dari ayah Sarah. Sikap Leo yang baik dan manis pada putrinya membuat ayah Sarah menerima laki-laki itu sebagai pendamping putrinya.

"You look amazing, babe" bisik Leo sembari mengecup pipi kanan Sarah yang dibalas senyuman oleh gadis itu. "Thank you, you look charming too"

"Hari ini, kita berkumpul bersama untuk menyaksikan Leo dan Sarah mengikat janji sebagai teman sehidup dan semati setelah menghabiskan 2 tahun terakhir ini bersama dalam keadaan senang dan susah. One thing that I can say to you guys before you're promised to each other is be selfless, appreciate your beloved one dont hide anything or lie because if you did, especially for men, your wife might kick you out of the house or bed" terang Vernon yang disambut tawa oleh semua orang. Kenapa semua kata-katanya sangat tepat dan mengena sebagai seseorang yang jarang berkencan?

"Okay, now Leo and Sarah, please say your vows to each other" sambungnya.

Leo meraih kedua tangan Sarah dan menatap dalam ke mata gadis itu "I, Leonardo Edward Rayden, take you, Sarah Amber Christian to be my wedded wife. I promise to love, respect, support and protect you in good times and bad times, in sickness and health, for richer or poorer until death do us part. No matter what happen, I'll always put you and us first than myself and I'll work hard in my cheesy joke to make you laugh. I love you" senyumnya memasang cincin mas putih yang dihiasi dengan 28 berlian kecil  disekelilingnya ke jari manis Sarah.

"I, Sarah Amber Christian, take you, Leonardo Edward Rayden as my wedded husband. I promise to support, respect, protect and care about you more than myself in the bad and good times, in sickness and health, for richer or poorer until death do us a part. I promise to laugh in your joke and if you tired or sad, I'll make some dad jokes to make you smile. I love you" ujar Sarah tersenyum lebar pada Leo dan memasang cincin di jari suaminya.

"Now, i pronounce you as wife and husband, Mr and Mrs. Rayden. You may now kiss..." terang Vernon antusias lalu berubah datar karena tingkah Leo yang secara tidak langsung memotong ucapannya.

Belum selesai Vernon mengucapkan kata terakhirnya, Leo langsung maju untuk mencium Sarah begitu mendengar kata now kiss. Apa dia tidak bisa menunggu sebentar lagi hingga Vernon menyelesaikan kalimatnya?

"I love you babe" ucap Leo lagi sambil mengecup tangan Sarah yang ia genggam erat.

"Love you too" balas Sarah mengelus lembut punggung tangan Leo yang mengenggam tangannya.

Ekspresi wajah Vernon berubah datar. Entah karena Leo yang memotong kalimatnya dan membuatnya merasa konyol atau karena bagaimana Leo dan Sarah membuatnya merasa canggung dengan tingkah lovey-dovey mereka yang selalu berhasil membuat Vernon geli. Kembali ia mempertanyakan mengapa dirinya menerima ajakan Leo untuk menjadi pemimpin upacara pernikahan sahabat tengilnya itu.

"Dasar buaya genit. Seharusnya aku tahu ada beberapa sifat yang tidak akan berubah" gumam Vernon mencibir temannya.

"Let's go~" Leo segera menggendong istrinya dengan gaya bridal style dan berlari menyusuri jalan berhias bunga lily.

Para hadirin yang datang tampak bersorak menyambut pasangan pengantin baru itu dengan melepas flower petal popper saat pasangan itu berjalan keluar dari altar.

************************
Aku tahu banyak dari kalian yang berharap cerita ini lanjut, so I made this special chapter for you.

Thank you for loving this story ❤





MY PERFECT JERK CEO (COMPLETE✔✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang