19

5.7K 187 1
                                    

Apa besok aku harus ke kantor? "Pergi tidak, pergi tidak, pergi tidak?" Gumam Sarah bertanya pada dirinya sendiri.

Tapi, kenapa sekarang aku yang ingin menjauhi Leo? Bukan aku penyebab masalahnya. Kau bodoh sekali, Sar! Pergi saja besok.

08.25 am

"Hey, Vern. Selamat pagi" Sapa Sarah terlihat lebih segar dan bersemangat.

Pria yang selalu tampak sibuk itu memalingkan wajahnya ke arah Sarah untuk menyapa. "Hi, Sar. Selamat pagi"

"Aku membawakan kerjaan ku yang sudah selesai. Aku menyelesaikannya kemarin malam"

Senyuman Vernon makin melebar begitu melihat Sarah menyodorkan beberapa file yang sudah selesai. "Bagus sekali. Terimakasih"

"Tentu"

"Oh yah, apa kau sudah lebih baik? Kau tampak kurang tidur" Tanya Vernon memperhatikan kantong mata yang terdapat dibawah mata Sarah.

"Ia. Aku memang agak kurang tidur karena Jason menemaniku semalaman untuk berbincang bersama. Tapi kami baik"

"Baiklah. Jangan terlalu memaksakan dirimu untuk bekerja, okay?" Perhatian Vernon memberikan nasihat layaknya seorang Kakak.

"Tentu. Aku permisi"

"Ia"

Sarah berjalan kembali ke ruangannya dan melewati ruangan atasannya yang tak lain adalah Leonardo.

Dia masih tampak kesal. Apa dia akan memaafkanku? Pikir Leonardo melirik Sarah yang melintas didepan ruangannya.

Sadar dirinya dilirik pria kelinci yang sekarang musuh bebuyutan kerasnya, gadis keluarga Christian itu memberi tatapan tajam khas yang dia wariskan dari Ayahnya.

Damn. Dia bukan hanya mewarisi kehebatan Ayahnya dalam berbisnis, tapi juga fisik dan sifatnya. Well, kau bisa lihat tatapannya tadi, sangat ciri khas Oliver Christian. Cemooh Leonardo dalam hati.

"Tok...tok..tok"

"Masuk"

Tampak Sarah yang masuk tanpa basa basi langsung memberikan file rapat ke Leo. "Ini adalah berkas-berkas rapat milikmu"

Menangkap ekspresi Sarah yang ekstra dingin dan galak, Ceo itu hanya bisa menatap gadis itu dengan seksama. Dia bahkan bertambah cantik dan keren disaat bersikap dingin dan galak. Apa aku sudah gila?

Jentikkan jari terdengar jelas dari Sarah. "Hey. Kenapa kau menatapku seperti itu? Ada sesuatu yang salah?"

"Oh, tidak-tidak. Hanya saja wajahmu tidak enak ditampak. Kau tau, wajahmu terlihat dingin dan berkerut" Jawab Leonardo terdengar menghina.

Berkerut? Apa matanya buta? Aku baru saja berkaca dan tidak menemukan satu pun kerutan diwajahku. Apa dia buta atau mencoba untuk membuatku marah?

Gadis yang terkenal cantik dan fashionable itu terlihat shock sebelum akhirnya dia kembali tenang untuk membalas perkataan bosnya.

"Apa kau tidak bisa berkaca? Bukan aku orang itu. Kau orangnya. Mungkin saja wajahku memang dingin sekarang, tapi setidaknya itu tidak berkerut seperti muka playboy milikmu"

Pria itu mengusap rambutnya ke belakang. "Terserah kau saja, kuharap kau yang berkaca. Kau ingin kuberikan kaca?" Ledek Leonardo yang sepertinya mulai menikmati perdebatannya dengan Sarah.

"Tidak perlu. Aku punya kaca diruanganku. Mungkin kau yang perlu kaca, Pak tua. Kau berumur nyaris 30, kan? Sampai jumpa" Pamit Sarah berjalan pergi dari ruangan Leo.

MY PERFECT JERK CEO (COMPLETE✔✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang