26

6.9K 214 6
                                    

Sarah masuk ke dalam mobil dan mulai menjauh dari rumah Leo.

Kenapa aku merasa sangat berat untuk pergi? Apa karena Leo? Tidak mungkin. Aku tidak mungkin menyukainya, kan? Tidak-tidak. Aku harus fokus pada rencanaku.

Batin Sarah berkutat dengan pikirannya.

"Nona, apa kita langsung ke bandara?" Tanya Rowen yang berada disamping Arnold yang sibuk menyetir.

Karena masih sibuk berpikir, gadis itu tidak menjawab pertanyaan bodyguard-nya barusan.

"Nona?" Panggil Rowen yang kemudian menyadarkan majikannya.

"Iya, langsung saja ke bandara. Maafkan aku. Aku sedang sibuk berpikir"

"Tak masalah"

Sementara itu Leo sibuk mondar mandir karena tidak bisa berhenti memikirkan Sarah.

Dia benar-benar pergi. Apa aku memang harus melepaskannya?

Vernon yang datang untuk membawakan makanan, menyapa sahabatnya. "Hi, Leo"

Tanpa dibalas Leo, pria berkepala botak itu mendatangi sahabatnya yang sibuk mondar mandir dan menepuk wajahnya.

"Hey, apa kau gila?"

Merasa sakit dengan tepukan Vernon, Leo memekik sambil memarahi temannya. "Ah! Apa yang kau lakukan, sinting?!"

"Kau yang sinting. Aku menyapamu dan kau sibuk mondar mandir seperti pelicin pakaian malfunction. Ada apa denganmu? Apa kau perlu kembali ke rumah sakit karena saraf motorikmu rusak?"

"Tidak. Kau tidak mengerti, Vern. Sarah sudah pergi" Terang Leo terdengar depresi.

"Iya, sia memang sudah keluar dari perusahaan kita. Bukannya dia memberitahumu?"

"Dia pergi ke Paris hari ini, Vern"

"Lalu kenapa?" Santai Vernon bertingkah tidak peduli.

"Aku menyukainya dan dia belum tau itu. Sekarang rasanya separuh hatiku hilang"

Vernon yang awalnya berekspresi datar menatap jijik ke sahabatnya. Apa ini adalah seorang Leonardo yang ia kenal? "Yikes. Kenapa kau terdengar menggelikan? Sial, seluruh bulu kudukku berdiri mendengar ucapannya"

"Aku tidak. Bagaimana bisa kau mengatakan itu disaat aku benar-benar depresi dan ingin mati?" Protes Leo duduk tertunduk dengan kedua tangan memegang kepalanya.

"Ok-ok. Kenapa kau tidak mengatakan apa yang kau rasakan ke dia tadi?"

"Aku tidak mengerti apa yang harus kulakukan dan sekarang dia sudah pergi. Dia bilang entah dia akan kembali kesini lagi atau tidak"

"Men, itu masalahmu. Bukan masalahku" Komentar Vernon menepuk pundak kawannya dengan agak kasar.

Seolah tak percaya apa yang keluar dari mulut sahabat kepala botaknya itu, Leo  mengangga. "Really? Kau tidak bisa membantuku sama sekali dan hanya menghinaku?!" Protesnya.

"Aku tidak menghinamu. Aku mengingatkanmu dan memotivasimu untuk melupakannya"

"Apa? Kenapa?"

"Karena kalian tidak bisa bersama. Itu seperti air dan minyak, men. Kalian bisa berdampingan tapi tidak untuk bersatu" Jujur Vernon terdengar sarkastik.

Tanpa memikirkan perkataan yang baru saja benar-benar agak menusuk tadi, Leo memberi jawaban serius.

"Tapi, aku benar-benar ingin berubah. Apapun itu dan bagaimana pun caranya aku akan berubah 180 derajat untuk dia" 

MY PERFECT JERK CEO (COMPLETE✔✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang