"Kenapa itu penting bagimu? Aku bukan siapa-siapamu. Kenapa kau merasa dimaafkan olehku itu penting?" Tanya Sarah yang sekarang menuntut penjelasan.
Apa yang harus kukatakan? Dia selalu membuatku berpikir keras disaat yang tak tepat. "Aku...." Leo masih sibuk memikirkan apa alasannya.
Sarah yang berhadapan dengan Leo segera menyerang Pria yang kehabisan kata itu. "Apa? Aku apa? Hah?" Sahutnya sambil menggunakan tangannya untuk mendorong Leo.
Merasa terintimidasi, otak Leo nyaris tidak bisa berpikir sampai akhirnya dia terpaksa jujur. "IA AKU MENYUKAIMU SEJAK KAU BEKERJA DISINI. HANYA SAJA AKU TIDAK BISA MENGAKUINYA" Seru Leonardo mengaku karena panik.
Sarah, gadis yang biasanya dingin terlihat shock dan terdiam sebentar sebelum akhirnya kembali berbicara. "Apa maksudmu? Aku sudah punya pacar, Leo" Tegasnya sadar jika dia punya Jason yang menyayanginya.
"Aku tau. Tapi aku tidak peduli, aku akan menunggumu sebisaku"
Dengan perasaan kacau, Sarah hanya bisa pergi meninggalkan Leo. "Tinggalkan aku sendiri"
"Sarah.." Panggil Leo yang kemudian tidak dihiraukan sama sekali oleh gadis itu.
Kembali kedalam gedung, Sarah dengan wajah yang tampak pucat dan perasaan bercampur aduk, segera menemui Vernon.
"Tok..tok..."
"Masuk" Sahut Vernon dari dalam ruangannya. "Sarah?" Pria itu segera menghampiri Sarah yang terlihat lemas, "Ada apa? Duduklah dulu" sebelum akhirnya menyuruh gadis itu duduk di sofa.
Tanpa basa basi, Sarah segera menjawab pertanyaan Vernon. "Aku ingin izin pulang lebih awal, Vernon"
Raut Vernon berubah khawatir sebelum matanya melirik Sarah dari atas sampai bawah. "Tapi kenapa? Apa kau sakit?"
"Tak ada. Hanya saja Aku sedang butuh waktu berpikir sekarang. Pikiranku kacau sekali karena temanmu itu" Cerita Sarah sepotong-sepotong.
"Ada apa dengan Leo? Apa yang dia lakukan padamu?" Tanya Vernon yang tampak akan segera menghabisi sahabatnya jika macam-macam dengan Putri Oliver Christian.
Tampak enggan membicarakannya, Sarah mengulang kembali permintaan awalnya. "Aku hanya ingin pulang sekarang. Jangan khawatir, ok? Aku janji akan menyelesaikan semua pekerjaanku"
Tepukan lembut mendarat lembut dibahu Sarah. "Tak masalah. Aku mengizinkanmu pergi. Jika besok kau masih merasa tidak nyaman untuk datang, jangan ragu beristirahat di rumahmu. Ok? Aku percaya kau akan bertanggung jawab untuk pekerjaanmu"
Wajah sedih gadis itu memperlihatkan segaris senyuman tipis untuk menghargai Vernon. "Tentu. Terimakasih, Vernon. Aku duluan" peluknya erat pada Vernon.
Vernon ikut tersenyum menyambut pelukan dari gadis itu. "Baiklah. Sampai jumpa"
Sekarang aku akan menghajar Leo. Apa yang dia lakukan pada Sarah? Kesal Vernon bergegas ke ruangan Leo untuk meminta kejelasan.
"Hey, man" Sapanya datar, sebelum akhirnya langsung bertanya pada inti tujuannya. "Apa yang kau lakukan pada Sarah?"
Merasa terganggu, Leo melirik agak tajam ke temannya itu. "Apa maksudmu?"
"Dia terlihat lesu, pucat dan depresi saat berjalan pulang tadi"
"Kau tak mengerti, Vernon"
Mata Pria botak itu membelalak. "Maka ceritakanlah padaku. Jangan terlalu bersikap dramatis. Ok? Ini bukan film"
"Aku sudah mengatakan perasaanku pada Sarah. Semuanya bermula karena aku dan dia bertengkar di mobil sebelum pergi rapat. Kami cukup berdebat, lalu kemudian berhenti. Tapi setelah kembali dari rapat, aku mencoba mengajaknya kembali berbicara dan ini terjadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT JERK CEO (COMPLETE✔✅)
RomanceContain some strong languages. Highest rank: #90-cute (13-12-2018) #21- Posesif (25-12-2018) #30- Hati (29-03-2019) "Intinya, aku dan CEO itu tidak akan pernah bersama. bayangkan saja, dia itu penggoda, sangat mengesalkan, senang memerintah dan kel...