Bagian 13

3.6K 353 37
                                    

Wang Yibo menggeliatkan tubuhnya. Namun sesuatu terasa melingkar dengan erat di bagian pinggangnya, ia coba meraba area pinggangnya, dan menemukan sesuatu yang hangat, dan berotot menempel dengan kulitnya tanpa kain penghalang. Ia tidak bodah dengan tidak mengetahui itu adalah tangan Xiao Zhan, tapi tunggu! Bukankah ia mengenakan bathrobes kemarin? Lalu kemana perginya?.

Wang Yibo membuka matanya perlahan-lahan, tangannya terulur membuka selimut yang menutupi tubuh telanjangnya.

"Shit!" Ia mengumpat, matanya menatap horor pada tubuhnya sendiri saat menyadari bathrobes yang ia kenakan sudah tidak menempel di tubuhnya. Ia beralih melihat Xiao Zhan di sampingnya, namun kemudian ia bernafas lega karena Xiao Zhan masih mengenakan bathrobesnya.

Yibo menatap lekat wajah damai Xiao Zhan, tangannya terulur menyusuri setiap lekuk wajah Xiao Zhan. Bulu mata lentik, hidung mancung, lalu tangannya berpindah pada rahang tegas Xiao Zhan, mengelusnya beberapa saat sebelum tatapannya terpaku pada bibir tipis Xiao zhan, yang di hiasi tahi lalat di bawah bibirnya. Yibo memainkan bibir bawah Xiao Zhan tanpa sadar, lalu ingatan bagaimana bibir tipis itu menciumnya, menyusuri lekuk tubuhnya, mengingat hal itu entah kenapa tubuh Yibo terasa merinding.

"BIBIR SIALAN!"

Duk.

Bruk.

Brak.

"AWW...kenapa kau menendangku Yibo?" Zhan mengaduh kesakitan, saat tiba-tiba saja Yibo menendangnya tanpa permisi, dan lebih parahnya ia sampai jatuh dari tempat tidur.

"Hanya ingin" ujar Yibo tanpa beban, dan hal itu mengundang Xiao Zhan menatapnya tidak suka.

"Lagipula dimana bathrobes yang ku kenakan? Kenapa aku telanjang hah?" Lanjutnya lagi.

"Kau yang melepaskannya" balas Zhan. Ia kembali berbaring di ranjang, tidur nyenyaknya terganggu karena Wang Yibo.

"Aku" tunjuknya pada diri sendiri, merasa tidak percaya bahwa ia melepaskan bathrobesnya sendiri di depan orang mesum seperti Xiao Zhan.

"Tentu saja. Kau pikir aku? Mohon maaf aku sedang tidak tertarik memperkosa seseorang" Zhan berujar dengan malas, ia kembali menarik selimut dan berusaha kembali menjemput mimpi indahnya.

"Kau yakin? Bagaimana jika aku melakukan ini" Yibo melilit tubuh telanjangnya dengan selimut, lalu dengan berani ia mendudukkan dirinya di atas perut Xiao Zhan.

"Masih tidak tertarik" lanjutnya lagi, dengan dagu terangkat seolah menantang binatang buas yang sedang tertidur.

Zhan mengangkat sudut bibirnya membentuk seringaian, tatapan nakalnya menyusuri tubuh Yibo yang terlilit selimut tebal, namun ia tahu bagian bawah sana sangat mudah untuk di jangkau, maka dengan nakalnya tangan Xiao Zhan perlahan-lahan menyusup menyusuri kaki jenjang Yibo sampai ke paha, dan mencengkramnya dengan kuat.

"Percuma kau melilit tubuhmu, jika bagian bawah sini terbuka dan mudah untuk tanganku masuk" bola mata Yibo membulat sempurna saat merasakan tangan besar itu kini meremas pahanya sensual.

Yibo berusaha bangkit, tapi Xiao Zhan dengan cepat mencengkram pinggangnya, dan membuat ia kembali duduk. Tidak, kenapa ia senang sekali mengumpankan dirinya pada binatang buas.

"Akan aku lepaskan, tapi berikan aku morning kiss" Zhan menaik turunkan alisnya menggoda Wang Yibo.

"Tidak ada bantahan, anggap saja ini bagian dari hadiah karena aku mendapatkan balapan tempo hari" Zhan kembali berucap, ia tidak akan memberikan kesempatan untuk Yibo menolak.

"Kau memang licik Xiao Zhan" Yibo memukul dada bidang Xiao Zhan beberapa kali, namun Zhan malah tertawa terbahak-bahak karena melihat wajah Yibo yang kesal dari bawah sangatlah lucu menurutnya. Namun lama-lama pukulan yang di berikan Yibo secara bertubi-tubi terasa semakin sakit, membuat Zhan mencekal kedua pergelangan tangan Yibo lalu menariknya, dan hal itu membuat dada bidang keduanya saling menempel.

Two Crazy PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang