Bagian 18

3.1K 313 83
                                    

Tepat pukul 07:30 Wang Yibo sudah berada di kampus, berjalan dengan tergesa di fakultas kedokteran mencari Yifei kekasihnya. Yibo bahkan tidak perduli dengan orang-orang yang memaki, dan berteriak dengan kesal padanya, karena ia tidak sengaja menabrak mereka. Tidak lama Yibo menghentikan langkahnya, matanya memicing untuk memastikan yang ia lihat di depan sana benar-benar Yifei, dan saat sudah benar-benar yakin, Yibo dengan segera menghampiri Yifei yang sedang asyik bercengkrama dengan teman-temannya. Tanpa basa-basi Wang Yibo langsung menyeret Yifei untuk mengikutinya, tak ayal hal itu membuat Yifei yang tidak siap hampir membuatnya limbung dan terjatuh. Ingin memaki, namun ia urungkan saat melihat Wang Yibo yang melakukannya.

"Astaga ada apa denganmu Yibo? Lepaskan tanganku!" Yifei berontak karena cengkraman pada pergelangan tangannya terlalu kuat, membuat ia beberapa kali meringis sakit. Namun Yibo tidak perduli, Yibo hanya diam tidak memperdulikan ocehan Yifei sama sekali, bahkan cengkramannya semakin kuat ketika Yifei berusaha melepaskannya.

"Kau ingin membawaku ke mana Yibo?" Yifei kembali bertanya, namun Yibo tetap memilih bungkam.

Yibo membawa Yifei pada salah satu bilik kamar mandi. Mendorong tubuh Yifei untuk masuk, dan setelahnya Yibo mengunci pintu kamar mandi tersebut.

Yifei yang sejak tadi hanya diam memperhatikan apa yang yibo lakukan menjadi bingung sendiri, pasalnya Wang Yibo tidak pernah bertingkah seaneh ini. Lalu ada apa dengan kekasihnya saat ini? Apa Yibo ada masalah atau semacamnya? Apa Yibo membawanya ke sini untuk meminta maaf atas semua hal yang terjadi, tapi apa harus di dalam kamar mandi?. Yifei terus berkecamuk dengan pikiran-pikirannya, namun kemudian ia tersentak kaget saat Yibo tiba-tiba saja mendorong tubuhnya, dan menyudutkannya pada tembok.

"Yibmmffpp" tanpa mendengar apa yang ingin Yifei katakan Yibo lebih dulu menghentikan ucapannya dengan bibirnya, memagut bibir atas dan bawah Yifei dengan tergesa-gesa, dan terkesan sangat kasar membuat Yifei meringis beberapa kali.

Yibo seolah tuli, ia terus memagut bibir itu dengan kasar. Sesekali menggigitnya, dan membuat bibir Yifei berdarah.

"Ini tidak cukup" ujar Yibo dalam hati, ia sedikit frustasi saat tidak sama sekali menemukan perasaan bergairah seperti dulu, terlalu kosong, hampa, hambar, bahkan Yibo rasa ia seolah mati rasa karena tidak merasakan perasaan apapun. Lalu apa yang harus ia lakukan? Apa ia harus mencoba ke tahap yang lebih berani? Ya mungkin itu jalan satu-satunya. Sejak awal tujuan Yibo datang menemui Yifei kekasihnya memang untuk membuktikan bahwa ia tidak memiliki perasaan apapun pada Xiao Zhan, ia sangat yakin bahwa ia masihlah laki-laki normal pada umumnya, yang menyukai bibir merah menggoda seorang wanita dengan dada besar, dan pantat bulat yang menggoda, tapi apa yang ia rasakan saat ini berbeda. Bukan karen ia tidak mencintai Yifei lagi, tapi lebih ke rasa bergairah untuk melakukan hubungan seksual yang memudar.

Tangan Yibo yang bebas mulai berani meremas payudara milik Yifei, membuat Yifei beberapa kali melenguh nikmat, namun Yibo tidak merasakan hal yang sama. Yibo memejamkan matanya erat, berusaha membayangkan saat-saat ia dan Yifei melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya, yang ia sebut-sebut sebagai seks paling luar biasa dalam hidupnya. Bayangan itu kemudian semakin jelas, bagaimana Yibo yang mulai menciumi setiap inci dari tubuh Yifei, dengan lenguhan nikmat yang membuat nafsunya memuncak, dan saat bagaiman ia pertama kalinya memasukan penis kebanggaannya kedalam vagina milik Yifei, lalu.

"Nghhh Zhan" Yibo membuka matanya dengan segera, saat desahan yang ia bayangkan seharusnya di keluarkan dari belah bibir Yifei, dan menyebut namanya malah tergantikan dengan dirinya sendiri yang menyebutkan nama Xiao Zhan, bahkan bayangan ia yang melakukan seks dengan Yifei malah terganti dengan dirinya yang berada di bawah Kungkungan Xiao Zhan dengan mendesah hebat.

Wang Yibo menghentikan pagutan bibirnya, bahkan tangannya yang sejak tadi berada di payudara Yifei ia jauhkan begitu saja. Tak ayal hal itu membuat Yifei menatapnya dengan penuh tanda tanya, terlalu heran dengan sikap Yibo yang begitu aneh.

Two Crazy PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang