bagian 14

3.5K 339 73
                                    

Wang Yibo berjalan malas di pinggir trotoar, sesekali kakinya menendang-nendang angin tidak jelas. Terlalu kesal pada dirinya sendiri, bisa-bisanya ia mengira bahwa yang berciuman dengannya tadi itu Xiao Zhan, dan berakhir Yifei marah besar padanya sehingga kini wanita cantik itu tidak ingin menemuinya. Mungkin saja jika Yifei tahu bahwa penyebabnya adalah Xiao Zhan, Wang Yibo tidak akan selamat. Untung saja ia beralasan bahwa ia bermimpi buruk tadi malam, bermimpi bercumbu dengan wanita cantik dan berubah wujud jadi hantu menyeramkan. Dan ingatan itu masih jelas di kepala Yibo, tapi sayangnya Yifei masih saja marah.

"Sial!" Ia terus menggerutu tidak jelas sepanjang jalan. Namun kemudian langkahnya terhenti pada kedai minuman di pinggir jalan.

Seorang laki-laki sedang berdiri membelakanginya di depan kedai tersebut, dan saat orang itu membalikan tubuhnya, tatapannya terpaku pada sosok laki-laki tersebut.

"Kau butuh sesuatu?" Wang Yibo hanya diam menatap lekat orang yang berbicara padanya. Itu Xiao Zhan, dan laki-laki itu sedang tersenyum lembut padanya sebelum beralih menggigit bibir bawahnya sensual.

"MENJAUH DARIKU XIAO ZHAN SIALAN" Yibo berteriak tepat di depan wajah laki-laki yang ia yakini Xiao Zhan tapi sebuah suara membuat ia tersadar.

"Maaf tun aku Jimmy, bukan Xiao Zhan?" ujar laki-laki itu yang terlihat tidak terima karena baru saja Wang Yibo berteriak di depan wajahnya, dan lebih parahnya lagi ada beberapa liur yang muncrat.

"Eh?" Yibo mengerjapkan matanya beberapa kali, merasa belum puas ia mengucek-ngucep matanya untuk memastikan apa itu Xiao Zhan atau orang lain. Dan benar saja itu bukan Xiao Zhan.

"Maafkan aku, aku pikir kau Xiao Zhan...sekali lagi aku minta maaf" Yibo membungkukkan badannya beberapa kali sebelum berlari pergi dengan menutupi wajahnya, demi apapun ia sangat malu sekarang ini.

"Anak muda kalau sedang jatuh cinta memang selalu terbayang-bayang" gumam laki-laki tersebut, yang terus memperhatikan Wang Yibo yang perlahan mulai menjauh.

Sedangkan Wang Yibo yang malu, dan merasa kesal pada dirinya sendiri tidak henti-hentinya memaki, mengumpat dengan kata-kata kotor yang tidak pantas di ucapkan. Ia terlalu kesal karena bisa-bisanya untuk kedua kalinya ia mengira orang lain adalah Xiao Zhan. Apa ia sudah gila? Apa karena menginap kemarin otaknya jadi tidak waras? Oh, siapapun tolong Wang Yibo, ia bisa gila jika seperti ini terus.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Xiao Zhan menyenderkan punggungnya di sandaran sofa, sesekali ia menghembuskan nafas kasar. Ingatan-ingatan tentang ia dan juga Yifei beberapa tahun silam berputar di otaknya.

Flashback on.

6 tahun yang lalu.

"Halo! Namaku Xiao Zhan, pindahan dari Beijing Jingyuan School" Zhan sedikit membungkukkan tubuhnya, dan setelah mendapatkan izin dari sang guru, Zhan melangkahkan kakinya dan duduk di bangku kosong tepat di sebelah seorang laki-laki manis, yang sejak tadi terus menatapnya dengan senyuman bodoh.

"Kau terus menatapku dengan tersenyum bodoh...apa aku begitu tampan?" Ujar Xiao Zhan yang sekarang sudah duduk di bangkunya. Terlalu percaya diri sebenarnya, mengatakan hal itu pada orang yang baru kau kenal.

"Hmm...kau tampan" laki-laki itu menganggukkan kepalanya mantap.

"Hah?" Zhan mengangkat satu alisnya bingung. Baru kali ini ia mendapatkan pujian dari seorang laki-laki.

"Jangan dengarkan Lin Yi! Dia memang suka begitu" seorang wanita tiba-tiba saja berbisik di belakang Xiao Zhan.

Zhan yang penasaran membalikan tubuhnya hanya untuk melihat siapa orang tersebut.

Two Crazy PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang