"AKHH" Yibo menjerit sakit karena hal itu. Tak ayal jeritannya tadi membuat Xiao Zhan yang berada di dapur langsung berlari menghampiri Yibo, dengan wajahnya yang terlihat sangat panik. Zhan bahkan membantu Yibo untuk berdiri, Sedangkan Yifei hanya diam menyaksikan hal tersebut, terlalu aneh dengan Yibo karena ia tidak benar-benar menarik Yibo dengan kuat.
"Ada apa dengan dirimu Yibo?" ujar Yifei tiba-tiba, memecah keheningan diantara mereka.
"Ha?" Yibo mengangkat wajahnya untuk melihat Yifei, dan saat sadar bahwa Xiao Zhan merangkul pinggangnya dengan tangan kiri yang saling menggenggam erat, Yibo dengan kasar menjauhkan diri dari Xiao Zhan.
"Aku tidak apa-apa...ya tidak apa-apa hehe" Yibo cengengesan, hanya untuk menutupi rasa gugupnya.
"Pinggangmu?" Yifei kembali bertanya, ia bahkan masih menatap Yibo dengan penuh selidik, ia masih tidak percaya saat Yibo mengatakan bahwa ia tidak apa-apa.
"Terpeleset/terbentur" ujar Yibo, dan Xiao Zhan berbarengan, tapi sayangnya jawaban keduanya tidak sama. Sehingga membuat Yifei semakin menatap mereka berdua curiga.
"Aku hanya terpeleset, lalu pinggangku terbentur...hanya itu sayang, kau tidak usah khawatir" Yibo dengan cepat menjelaskan semuanya, tapi sepertinya Yifei masih belum percaya.
"Kau tidak percaya padaku?" ujar Yibo yang melihat Yifei hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Yifei menghela nafas panjang. Ia tahu ada yang di sembunyikan Yibo, dan Xiao Zhan. Tapi apa itu? Yifei tidak tahu, dan rasanya bertanya pada Yibo saat inipun percuma.
"Aku percaya" ujar Yifei pada akhirnya, membuat Yibo menghela nafas lega.
"Kau percaya? Tapi wajahmu mengatakan hal lain" Zhan mencibir, menatap Yifei dengan seringaiannya.
"Cih...tahu apa kau tentang diriku" balas Yifei dengan senis.
"Bahkan aku tahu segalanya tentangmu" Xiao Zhan tidak ingin kalah, tidak perduli Yibo yang sudah menatap mereka dengan penuh tanda tanya.
"Kalian saling kenal?" Tanya Yibo pada akhirnya. Terlalu penasaran dengan dua orang yang ada di hadapannya ini.
"Ekhmm" Yifei berdehem untuk menetralkan tenggorokannya yang tiba-tiba saja terasa kering.
"Tidak...hanya saja aku tahu Xiao Zhan laki-laki gila"
"Gila teriak gila" ujar Xiao Zhan sambil melenggang pergi kembali ke dapur.
"Wanita gila kau ingin minum apa? Ada racun dan, beberapa minuman yang dapat mempercepat kematian...kau suka mati perlahan atau langsung?" Zhan sedikit berteriak saat mengatakannya, mengingat posisinya yang sedikit jauh dari Yifei, dan juga Wang Yibo.
"Yak! Kau ingin membunuh kekasihku?" Yibo balas berteriak, merasa kesal dengan apa yang di tawarkan Xiao Zhan untuk kekasihnya.
"Hanya bercanda...kau ini cepat sekali emosi" Zhan datang dengan tiga gelas di atas nampan, lalu menaruh gelas-gelas itu di atas meja. Bagaimanapun ia adalah tuan rumah, jadi ia harus menyambut tamunya dengan baik. Walaupun sebenarnya ia sangat malas melakukannya.
Yifei menatap gelas di hadapannya dengan curiga, beralih menatap Xiao Zhan dengan memicingkan matanya.
"Kau tidak menaruh racun di minumanku bukan?" ujar Yifei yang masih menatap Zhan curiga.
"Kau bisa mencobanya terlebih dulu...jika kau tiba-tiba saja mati itu artinya ada racun di minumanmu" ujar Xiao Zhan yang kini ikut duduk di sofa, jangan lupakan senyum menyebalkan yang terlihat jelas di bibir tipisnya.
"Lihat! Kau masih mau tinggal dengan orang gila ini Yibo?" Yifei beralih menatap Yibo.
"Bagaimana lagi, aku masih membutuhkan semua fasilitas yang aku gunakan sekarang" balas Yibo dengan lesu, ia tidak tahu kapan Haikuan Gege akan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Crazy People
RomanceDua orang yang sama gilanya, sama keras kepalanya, egois, dengan tingkat kemesuman yang sama. Ditempatkan ditempat dan ruangan yang sama. Apa yang akan terjadi? apakah mereka akan menjadi temen atau sahabat, dengan kepribadian yang sama, atau mereka...