Zhan dengan susah payah mencoba keluar dari kamar mandi, dengan tidak adanya cahaya lampu membuat ia harus berhati-hati, takut-takut ia tersandung kaki sendiri. Zhan berjalan dengan perlahan menuju tempat tidur, memposisikan dirinya duduk di tepi tempat tidur dengan memangku Wang Yibo.
"Yibo! Apa ponselmu juga mati?" Zhan membuka suara setelah beberapa saat hanya keheningan yang menemani.
"Emmm" Yibo mengangguk sebagai jawaban.
"Kau tunggu sini! Aku akan mencari lilin, mungkin saja di sini ada" Zhan berusaha menurunkan Yibo dari pangkuannya, tapi Yibo malah semakin erat memeluk Xiao Zhan.
"I-ikut" cicitnya pelan. Suaranya tidak terlalu jelas karena Yibo masih membenamkan wajahnya di ceruk leher Xiao Zhan.
"Tidak. Kau tunggu di sini! Aku hanya sebentar" Zhan kembali berusaha menurunkan Wang Yibo, tapi Yibo malah melingkarkan kakinya di pinggang Zhan, dan enggan untuk melepaskan.
"Nghh Yibo" Zhan melenguh pelan saat tidak sengaja bongkahan pantat Yibo bergesekan dengan penisnya, namun sialnya terhalang oleh bathrobes.
"Bisakah kau duduk dengan tenang?" Suara Xiao Zhan memberat, dengan deru nafas yang sedikit tidak beraturan.
"Ada apa denganmu?" Yibo sedikit menjauhkan wajahnya dari ceruk leher Xiao Zhan, mendongak menatap Xiao Zhan yang tidak terlalu jelas karena tidak ada pencahayaan.
"Jangan menggerakkan pinggul mu Yibo! Kau akan membangunkan little Xiao di bawah sana" Zhan mencengkram pinggang Yibo di sisi kanan dan kiri. Tak ayal hal itu membuat Yibo meringis pelan karena cengkraman Zhan lumayan kuat.
"Itu bukan salahku, itu salah penis kebanggaan mu yang baperan" Yibo mencoba menyingkirkan tangan Xiao Zhan dari pinggangnya, karena demi apapun lama-lama pinggang Yibo terasa sakit karena cengkraman Zhan semakin kuat.
"Eh kau menyalahkan little Xiao? Apa kau pikir little Wang tidak baperan?" Sentak Zhan tak terima.
"Tentu saja tidak. Little Wang akan berdiri tegak jika berciuman panas,meremas dada montok, bermain-main dengan lu-Akhhh" perkataan Yibo tergantikan dengan desahan, saat tidak tahu malunya tangan besar Xiao Zhan masuk kedalam bathrobes, dan meremas penis Yibo. Keadaan Yibo yang hanya mengenakan bathrobes tanpa dalam apapun tentu saja memudahkan aksi tidak senonoh Xiao Zhan.
Zhan menyeringai mendengar desahan Yibo, "Ah aku tahu, bukan penisnya yang baperan tapi orangnya" ujar Zhan, lalu terkekeh setelahnya.
"Yak sialan! Kau mengejekku" sentak Yibo kesal. "Dan apa-apaan ini? Lepaskan tangan sialan ini dari little Wang" Yibo mencengkram kuat tangan Xiao Zhan, berusaha menyingkirkan tangan besar itu dari penisnya, tapi tentu saja Xiao Zhan juga tidak mau kalah, ia malah semakin kuat meremas penis Yibo, dan hal itu membuat Yibo meringis karena rasa ngilu di bawah sana.
"Bukankah enak Yibo? Bagaimana kalau kita membuat anak?" Zhan menaik turunkan alisnya, yang tentu saja masih bisa Yibo lihat wajah menyebalkan itu walaupun keadaan gelap.
Yibo menggeplak sayang dahi Xiao Zhan, "Kata orang kalau buat anak dalam keadaan gelap nanti anaknya hitam, dan aku tidak mau"
"Berarti kalau terang mau?"
"TIDAK SUDI" Yibo berteriak tepat di depan wajah Xiao Zhan.
"Ck. Kau ini selalu menyangkal" Zhan menggelengkan kepala pelan, namun kemudian ia malah tersenyum evil, "Turun!".
"Turun?"
"Iya turun dari pangkuanku, bukankah kau bilang tidak sudi. Lalu kenapa masih nangkring?" Zhan menjauhkan tangannya dari Yibo, berlagak seolah-olah ia memang merasa kesal. Namun kemudian Zhan mengulum bibir bawahnya menahan tawa, saat samar-samar ia melihat wajah panik Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Crazy People
Storie d'amoreDua orang yang sama gilanya, sama keras kepalanya, egois, dengan tingkat kemesuman yang sama. Ditempatkan ditempat dan ruangan yang sama. Apa yang akan terjadi? apakah mereka akan menjadi temen atau sahabat, dengan kepribadian yang sama, atau mereka...